Part 46

1K 134 27
                                    

Dua minggu kemudian

Jennie sudah sadar dia merasakan sakit di kepala dan tubuh nya, dokter sudah memeriksa tidak ada yang serius, dia harus banyak istirahat agar tubuh nya cepat pulih lagi.

"Jennie, syukurlah kamu di temukan" kata Eomma Shin Hye memeluk putri nya

Jennie mengangguk, Eomma melepaskan pelukan menatap wajah anak nya yang terlihat masih lemah.

"Eomma, lepas ini ya, sulit bicara" rengek Jennie menunjuk masker oksigen

"Apa tidak apa apa nak?" tanya Shin Hye

Jennie mengangguk, Jisoo yang berada disana melepas masker oksigen dan di ganti dengan selang infus di hidung nya.

"Gimana Jen? Gapapa kan?" tanya Jisoo

"Lebih baik seperti ini eonnie, dari pada pakai masker oksigen," jawab nya lemah

Shin Hye dan Jisoo tersenyum, hanya ada mereka disana sedangkan yang lain bekerja dan sekolah.

"Eomma, apa anak ku tidak bangun? Aku merindukan nya" kata Jennie lirih memandangi bocah kecil itu

"Sebenar nya kemarin Rosie sudah sadar saat tiga hari kamu di culik Jen, hari itu dia bangun dan mencari keberadaan kamu awal nya kami mengatakan kamu pulang sebentar tapi Rosie tidak berhenti menangis memanggil kamu bahkan kami terus membujuk nya tetap saja anakmu tidak mau diam dan selalu memanggil kamu," jelas Jisoo menatap sendu

Jennie melihat di mata eonnie nya ada kesedihan dan rasa takut,dia menoleh kearah Eomma nya juga dengan tatapan sedih.

"Akhirnya Eomma mengatakan sejujur nya bahwa kamu di culik dan sudah tiga hari belum di temukan, saat itu juga Rosie kembali sakit, dia kesulitan bernafas, dada nya naik turun bahkan dia kejang kejang sambil menatap ke atas dengan tatapan kosong, hari itu kami semua panik, dokter bersama suster masuk ke dalam membantu eonnie untuk menyelamatkan Rosie, mesin monitor terdengar nyaring memekak telinga,  eonnie mengajak dia bicara agar dia tidak memejamkan matanya, tapi dia hanya menyebut Mommy dengan suara yang tidak stabil dan terbata bata Jen, disaat tekanan darah nya menurun serta detak jantung yang sangat cepat, eonnie menggenggam tangan mungil anakmu berusaha mengajak dia berbicara tapi dia hanya memanggil mu hingga di saat saat terakhir sebelum dia memejamkan mata eonnie melihat dia tersenyum seolah olah dia melihat wajah mu hiks" akhir Jisoo cerita

Jisoo menangis terisak mengingat kejadian itu membuat dia tidak mampu menahan sakit dan sedih, Jennie langsung terdiam membeku mendengar cerita eonnie nya, dia menangis membayangkan bagaimana keadaan anaknya saat itu. Perasaan bersalah dan sakit tentu menusuk hatinya, seharusnya dia bisa menjaga diri sendiri dan tahu kehadiran orang lain.

"Keadaan anakmu dalam hidup dan mati Jen, kondisi nya semakin memburuk, kamu lihat kan detak jantung nya sangat lemah hiks, tidak seperti biasa nya hiks, dia sekarat dan menunggu waktu saja hiks" kata Jisoo lagi sambil menangis

Deg

Jennie terkejut mendengar perkataan terakhir Jisoo, dia melihat kearah Rose yang masih memejamkan mata, melihat detak jantung anak nya yang hanya berbunyi seperti jam yang berjalan lambat. Dia menggeleng dengan air mata mengalir, mencoba untuk duduk dan turun dari kasur.

"Jennie, kamu masih lemah Jen" kata Jisoo menahan tubuh Jennie

Jennie menangis menggeleng melepaskan tangan Jisoo.

"Aku ingin di samping anakku hiks"

"Nggak eonnie, putri ku tidak boleh pergi meninggalkan aku hiks" tangis Jennie berontak

"Jennie tenang sayang, kita berdoa ya agar Rosie bertahan dan tetap bersama kita, Nak" bujuk Eomma Shin Hye menangis

Jennie menggeleng keras," Eonnie hiks.. Aku mohon aku ingin dekat anak ku hiks" lirih Jennie menatap Jisoo

THE SOUL MOVES (End) Where stories live. Discover now