Part 32

770 120 9
                                    

Chanyeol tampak termenung duduk di balkon kamar nya memandang langit malam dengan wajah sedih kehilangan orang yang disayangi nya, Dara akhirnya pergi untuk selamanya karena penyakit nya yang sangat parah dan tidak bisa di sembuhkan lagi.

"Chaeyoung, Eomma, Appa, aku merindukan kalian, pasti kalian sudah berkumpul bersama diatas sana ya," gumam Chanyeol lirih

Hati nya begitu sakit kehilangan orang yang disayangi dan dicintai nya, begitu banyak kenangan mereka saat bersama sama. Sudah pukul dua belas malam tapi Chanyeol masih duduk di balkon kamar milik nya,  dia tiba tiba merindukan sahabat nya yang sudah tiada.

Sandara Park meninggal dunia sudah satu minggu yang lalu, dokter menyerah dan tidak bisa berbuat apa apa lagi karena penyakit yang di derita Dara sudah mencapai stadium akhir, hingga dirinya menghembuskan nafas terakhir di pelukan Chanyeol sama seperti kepergian Rose waktu kecelakaan membuat hati pria itu sangat hancur.

******

"Mommy,, Mommy... Eung,," rengek Rose berguling kesana kemari

Hanbin terusik dan membuka mata melihat anaknya yang guling gulingan kesana kemari sambil merengek menyebut kata Mommy, dia mengusap punggung anak nya agar tenang dan diam.

"Ssttt,, cup cup sayang," Hanbin menepuk pantat anak nya

Dia melihat kearah Jennie yang tidur nyenyak membuat dia tersenyum hingga dia tersentak saat tangan mungil itu mendarat di wajah nya.

Pluk

Hanbin sedikit meringis saat tangan anak nya menabok wajah nya, dia melihat bocah kecil itu tampak tidur pulas.

"Untung Daddy sayang kamu," gumam Hanbin mengusap rambut anak nya

Dia pun memilih untuk kembali tidur karena besok dia akan bekerja, mata mulai terpejam baru beberapa menit kembali dia membuka mata saat mendengar suara anak nya.

"Mommy, Mommy, eung." rengek Rose

Plak

Hanbin kembali meringis saat tangan mungil itu mendarat di bibir nya, dia hanya bisa sabar melihat posisi anak nya sudah berubah arah, kaki yang berada di perut Jennie dan kepala nya di bawah ketiak sang Daddy.

Hanbin sedikit menggeser posisi nya lalu duduk untuk memperbaiki posisi si kecil tidur, baru saja menggeser kaki nya, langsung Rose menangis tentu membuat istrinya terbangun.

"Huaaa... Mommy hiks.."

"Sstt,,, cup cup sayang, kok malah nangis baby" Hanbin panik sendiri

Dia melihat kearah Jennie yang membuka mata meski masih mengantuk.

"Sayang, kenapa Rosie nangis?" tanya Jennie mengusap mata nya

"Aku tadi mau perbaiki posisi tidur nya tapi malah nangis," Hanbin memangku anak nya mengusap punggung si kecil

Jennie mengangguk sambil memejamkan mata  karena mengantuk, Hanbin yang melihat itu pun menyuruh Jennie kembali tidur.

"Sayang, kamu tidur aja, biar aku yang urus Rosie," kata Hanbin lembut

"Makasih sayang, aku tidur ya beb," ucap Jennie

Hanbin mengangguk pelan, dia mengusap pipi Jennie dengan lembut tak butuh lama Jennie kembali tertidur. Hanbin melirik anak nya yang sudah tidur nyenyak di pangkuan nya, dia mencium pipi bocah kecil itu perlahan lahan dia membaringkan anak nya di kasur baru di baringkan si kecil kembali merengek membuat Hanbin kembali memangku anak nya, dia merebahkan diri dengan sang anak yang tidur di atas tubuhnya dengan nyenyak.

Akhirnya Hanbin tidur dengan posisi memeluk tubuh si kecil yang pulas tidurnya, Jennie terbangun pukul empat subuh, dia melihat kearah suami dan anak nya yang tidur di atas tubuh suami nya, dia pelan pelan mengambil Rose dan memindahkan si kecil di kasur, takut ntar anak nya jatuh.

"Eunghh Mommy" rengeknya saat di baringkan di kasur

Jennie menarik tubuh anaknya pelan, dia membuka kancing baju piyama mengeluarkan aset kembar nya, memberikan asi pada si kecil yang mendusel padanya. Dengan lahap si Rose mengemut asi Mommy nya kuat, Jennie menepuk pantat anaknya pelan, sesekali mencium pipi gembul si kecil.

"Mommy sayang Rosie," gumam Jennie memeluk anaknya

Dia kembali tertidur sambil memeluk anak nya yang tidur pulas. Pukul setengah enam Jennie bangun melepas pelukan pada anak nya, mengeluarkan aset nya dari mulut si kecil beranjak dari kasur menuju kamar mandi, Jennie mencuci muka dan gosok gigi setelah selesai dia keluar dari kamar menuju ruang dapur membantu mertua dan eonnie ipar nya memasak sarapan pagi.

Mereka menginap di rumah orang tua Hanbin, jangan lupa Lisa juga tidur disana alasan nya mau bermain bersama bocah kecil itu.

****

"Pagi Eomma, Eonnie," sapa Jennie mendekati mereka

"Pagi Jen, Nak" balas mereka tersenyum

"Jennie bantu ya Eomma, eonnie" ujar nya

"Kamu potong sayur ya Jen, Eomma mau bikin sup kimchi dan juga sup untuk Rosie," suruh Eomma Chaera

Jennie mengangguk lalu mengerjakan tugas nya, Alice tersenyum melihat adik ipar nya yang baik dan rajin.

"Oh ya Jen, hari ini kamu ke Perusahaan kan? Ada meeting untuk membahas tentang proyek yang ada di Busan,"

Jennie menoleh kearah Alice," Aku lupa eonnie, baik lah nanti Jennie ke Perusahaan, jam berapa meeting eonnie?"

"Jam sepuluh Jen," jawab Alice

"Rosie nggak usah di bawa Jen, biar dia tinggal bersama Eomma saja," kata Eomma Chaera

"Ya Eomma, aku nggak bawa Rosie kok," ujar Jennie

"Eomma akan bawa ke toko nanti," sahut Chaera

"Eomma, nanti Eomma susah jagain sambil kerja, Cucu Eomma itu nakal, nggak bisa diam Eomma, biar nanti Jisoo yang jagain Rosie" kata Alice

"Benar Eomma, aku takut nanti saat Eomma sibuk, Rosie malah asyik sendiri," ucap Jennie merasa khawatir jika anaknya di titipkan pada sang Eomma

Eomma Chaera mengangguk setuju, ada benar nya juga kalau cucu nya tidak bisa diam, pasti berlari kesana kemari.

"Kalian benar, biar nanti Jisoo yang menjaga Rosie," sahut Eomma Chaera

Mereka sibuk dengan memasak sarapan pagi.

Di kamar bocah kecil itu sudah bangun duduk di kasur sambil menatap Daddy nya yang masih tidur pulas, dia tersenyum jahil lalu mengambil pena yang terletak di meja samping kasur.

Mending aku jahilin Daddy, bikin gambar apa ya? ucap Rose dalam hati

Rose mulai menggambar bunga di wajah sang Daddy, setelah itu dia juga membuat gambar kucing dengan kumis di bawah hidung sang Daddy, dia tersenyum bangga melihat hasil karya nya setelah selesai dia meletakkan pena kembali di meja.

Rose menurunkan bantal dan guling serta selimut, setelah itu dia turun dengan kaki yang menjutai kebawah hingga terjatuh tentu membuat Hanbin terbangun mendengar sesuatu yang jatuh.

BRUK!

"Dacal celimut nda belguna, bitin Chie atuh, tan catit antat na," omel nya pada selimut

"Astaga princes Daddy, kamu nggak apa apa sayang? Kalau Mommy mu tahu bisa bisa dia ngomel" Hanbin mendekati anaknya yang jatuh mengusap pantat si kecil

"Calah Daddy, tenapa lama angun na, nda telja ya"

Hanbin cuma terkejut mendengar anaknya yang menyalahkan dirinya, dia hanya bisa pasrah.

"Maafin Daddy ya, ayo mandi" ajak Hanbin

"Nda au, Chie au tetamal aunty Chu aja," Rose berjalan keluar dari kamar yang sedikit terbuka

Hanbin cuma hanya memandangi kepergian anak kesayangan nya, dia segera membereskan tempat tidur, melipat selimut dan menyusun bantal di kasur.

Votement

See you 🌹👋

THE SOUL MOVES (End) Where stories live. Discover now