Part 27

915 132 29
                                    

"Mommy, angun Mom, angun" pipi Jennie di tabok oleh bocah kecil

"Cucah banet angunin Mommy, tidul taya olang mati," kesal bocah kecil yang menatap wajah Jennie yang penuh keringat dan meracau memanggil nama Rosie

"Nyonya Jennie, bangun nyonya," maid menepuk pipi majikan nya

"Awah bibi," suruh bocah kecil itu maid pun menyingkir

"Mommy, angun nda, tutah banet angunin," pekik nya dia mendekatkan wajah pada pipi Jennie

Dengan kesal dia menggigit pipi mandu Jennie tentu membuat sang empu tersentak kaget dan bangun dengan meringis merasakan sakit di pipi.

"AKHIL NA MOMMY ANGUN UGA," teriak nya senang

Jennie meringis merasakan sakit karena telinganya berdengung, dia melihat kearah mereka yang tersenyum lega karena Jennie sudah bangun.

"Mommy, tenapa cucah cih angunin, taya olang mati, dali tadi di angunin, nda angun malah nanih nanih telia pandil nama Locie" oceh nya menatap wajah Jennie

Jennie masih diam mencerna apa yang terjadi pada nya, dia masih bingung tiba tiba, datang kedua orang tua nya bersama eonnie dan adik nya.

"Jennie, kamu kenapa nak? Kata Bibik, kamu nggak bangun dan menangis berteriak histeris memanggil nama Rosie," Shin Hye mengelus punggung anak nya

Jennie masih diam memandang kearah anak nya yang menatap dirinya.

"Mommy tenapa? Mimpi buluk ya? Ayo celita Mommy?" bocah kecil itu duduk di hadapan Jennie menunggu sang Mommy bercerita

"Jennie, ayo minum dulu," kata Alice memberikan Jennie minum

Mereka khawatir mendengar perkataan bibik tentang Jennie yang menangis histeris memanggil nama Rosie dan tidak bangun langsung mereka datang kerumah anak nya.

"Mommy, ayo celita cepat? Tenapa Mommy telia telia mandil nama Chie, teluh ilang angun Lochie, angan tindalin Mommy, Mommy tayang Lochie hiks" Rose menirukan bagaimana Mommy nya yang menangis kejer

Membuat mereka gemas melihat tingkah si kecil, Jennie langsung memeluk anaknya dengan erat.

"Mommy, catit Mommy, angan peyu," teriak Rosie mendorong Jennie

Jennie segera melepas pelukan menatap anaknya dengan khawatir.

"Rosie, maafin Mommy," ujar Jennie

"Mommy peyu na elat, liat nih tangan Chie catit, bilu, melah tan, adi Chie jatuh Mommy watu Mommy tidul," cerita nya memperlihatkan beberapa luka memar di tangan dan kaki nya

Mata Jennie membulat lebar melihat memar di tangan dan kaki anak nya, yang lain juga terkejut.

"Rosie, kamu jatuh dari mana? Astaga nak," Jennie khawatir dan panik melihat luka memar menatap wajah Rosie

"Jisoo, ambilkan obat untuk memar Rosie," suruh Chaerin khawatir

"Adi Chie jatuh dali mobil mobil an caat angun tidul ciang, Chie lapal tuluh bibi bitin matanan, talna Mommy tidul teluh," curhatnya

Wajah Jennie berubah menjadi merasa bersalah, dia mengusap lembut tangan memar anak nya yang duduk di karpet sambil di olesi obat oleh Eomma nya.

"Maafin Mommy sayang," sesal Jennie sendu

"Nda papa Mommy, tan Chie tuat," Rosie menepuk nepuk tangan Mommy nya sambil tersenyum bangga

"Sayang, lain kali hati hati nak main mobil mobil nya jangan kayak gini lagi," lirih Jennie

"Iya Mommy, Chie tan tuat" sahut nya memeluk sang Mommy mengelus punggung Jennie

Jennie merasa sangat bersalah pada anak nya karena lalai menjaga nya, setelah Rosie melepaskan pelukan, dia mencium pipi Jennie.

THE SOUL MOVES (End) Kde žijí příběhy. Začni objevovat