Part 6

1.4K 159 17
                                    

Jennie sedang memakai baju anak nya namun bocah kecil itu sudah duluan menghindar, sembunyi di balik tubuh sang Daddy. Jennie menghela nafas sejenak lelah untuk mengejar si kecil yang tidak mau memakai baju hanya baju handuk saja yang terbalut di tubuh mungil nya. Dia tertawa melihat wajah cemberut Mommy tercinta.

"Rosie, pakai baju dulu, cepat sini" Jennie duduk di kasur

"Chie uh Mom," tolak nya menggeleng kepala

"Princes, ayo pakai baju dulu, habis itu kita sarapan," bujuk Hanbin

Rose mengangguk angguk berlari ke arah Jennie yang tersenyum manis, dia merentangkan tangan untuk memeluk si kecil namun bayi kecil itu malah mengambil baju dan celana yang berada di tangan Jennie.

Dia berlari kearah Hanbin membuat Jennie melongo melihat kelakuan anak nya, dia mendengus pelan lalu berjalan mendekat ke sofa dimana suami nya sedang memakai kan baju princes kecil nya.

"Baby kenapa gak Mommy aja pakein baju hm?" tanya Jennie malah di abaikan oleh sang anak

"Dad uh na chie mam," oceh nya memeluk leher sang Daddy tanpa melihat wajah cemberut Jennie yang di abaikan

"Rosieee, Mommy ngomong loh sama kamu malah di cuekin," rengek Jennie cemberut

Rose berhenti sejenak mengalihkan pandangan ke arah Jennie yang cemberut, dia membalikan tubuh menghadap kearah Jennie yang duduk di samping Hanbin.

Cup

Rose mencium bibir Jennie setelah itu dia kembali memeluk Hanbin minta di gendong, Jennie cuma bisa ternganga melihat kelakuan anak nya, sedangkan Hanbin hanya tersenyum.

"Dad mam Chie Dad uh," oceh nya menunjuk keluar kamar

"Iya princes, ayo kita sarapan,"ajak Hanbin.

Dia melihat kearah Jennie yang masih terdiam menatap kearah mereka berdua," Sayang, ayo keluar kita sarapan," dia memegang pundak Jennie membuat sang empu tersentak kaget.

"Ah..iya sayang, ada apa?" tanya Jennie

"Ayo kita sarapan," Hanbin melangkah keluar dari kamar

Jennie membereskan kasur dan baju si kecil yang tadi berserakan, dia memasukan dalam keranjang tempat baju kotor, dia berjalan keluar dari kamar menuju ruang makan.

"Mom, Chie mam uh na," Jennie geleng geleng kepala melihat kelakuan anak nya yang tidak sabaran

Jennie membuatkan bubur bayi berisi wortel dan beberapa sayur, dia berjalan menuju meja makan, meletakkan mangkuk berisi bubur di meja anak nya yang berbinar saat makanan nya tiba.

"Kenapa baby gak sabaran sayang? Udah lapar ya? Padahal tadi udah uyyu,"

Jennie mendesah pelan melihat anak nya yang kembali mengabaikan dirinya dan sibuk dengan makan tanpa mempedulikan sang Mommy.

"Sabar sayang, princes sudah lapar," Hanbin senyum kearah istrinya

"Sayang, anak mu ngabaiin aku mulu, malah sibuk makan," cemberut Jennie

"Sabar ya,anak kita lapar makanya ngabaiin kamu, ayo sarapan," Hanbin mengelus rambut istrinya

Jennie menyuap sendok ke dalam mulut nya sambil cemberut melirik Rosie yang sudah belepotan bahkan baju nya penuh noda bubur.

"Sayang, kenapa makan belepotan terus baju nya juga kotor," Jennie menekuk wajah nya melihat baju yang penuh noda bubur

"Mom, mam Chie, uh na Mom, " ocehnya menyodorkan mangkuk bubur yang habis, meminta untuk menambah lagi

"Udah habis bubur nya, gak boleh makan banyak banyak, nanti sakit perut," tolak Jennie mengelap mulut si kecil yang belepotan

"Mam Chie Mom," ujarnya di balas gelengan oleh Jennie

"Dad, mam Chie.. Mom na uh," adunya pada Hanbin

"Sayang, makan biskuit aja ya, bubur nya udah habis," di balas gelengan si kecil dengan wajah cemberut

Rose menarik narik tangan Mommy nya untuk minta menambah bubur lagi namun Jennie menggeleng pelan memberikan biskuit bayi di balas gelengan dengan mata berkaca kaca bibir yang mengerucut siap menangis.

"Uyyu saja ya, baby gak boleh makan terlalu banyak sayang, nanti lambung nya sakit," tutur Jennie lembut mengusap pipi si kecil

Rose diam memandang wajah Mommy nya, dia teringat kembali kepada sang Eomma yang sudah dia sakiti, air mata meluruh membasahi pipi, Jennie memeluk tubuh anak nya menatap iba.

Eomma hiks, Chae rindu Eomma hiks, mianhae Eomma, Chae selalu bikin Eomma sedih dan sakit hati karena sikap Chae hiks, Rose berkata lirih

Jennie merasakan sakit dan sesak mendengar tangisan anak nya, ntah apa yang membuat putri kecil nya sangat sedih, sehingga memeluk tubuh nya erat.

"Sstt,, jangan nangis baby, maafin Mommy ya," ucap Jennie menghapus air mata si kecil

"Hei, princes Daddy, nanti siang kita jalan jalan ya, berhenti menangis sayang," kata Hanbin mengusap pipi anak nya

Rose mengangguk meski ekspresi wajah nya masih sedih, Jennie menggendong sang anak lalu mendudukan di pangkuan nya. Dia memberi asi pada Rose yang sudah menghisap asi nya dengan kuat meski mata nya masih memancarkan rasa rindu, sedih dan luka karena masa lalu nya.

Kenapa baby ku terlihat sedih seperti itu? Jennie bertanya dalam hati

"Sayang, princes, Daddy berangkat kerja dulu ya, jam dua belas siang Daddy pulang  setelah itu baru kita jalan jalan," kata Hanbin memecahkan keheningan

Rose melepaskan uyyu lalu menatap kearah Daddy nya yang tersenyum kemudian mengulurkan tangan meminta di gendong, Hanbin segera mengambil si kecil dari pangkuan istrinya, Rose memeluk erat Daddy nya membuat Hanbin merasa heran terhadap anak nya.

Cup cup cup

Hanbin mencium kedua pipi dan kening anak nya dengan lembut membuat senyum terbit di bibir mungil Rose.

"Cium Daddy dulu sayang," pinta Hanbin menunjuk pipi nya

Cup cup

Setelah mendapatkan ciuman dari anak nya, dia memberikan pada sang istri yang senyum, Jennie mengambil anak nya dari gendongan suaminya.

"Aku berangkat kerja dulu sayang," pamit Hanbin

"Ya sayang, hati hati di jalan," ucap Jennie mengantarkan suami nya sampai pintu rumah

Hanbin masuk ke dalam mobil menghidupkan mesin mobil lalu mengemudikan keluar dari pekarangan Mansion, setelah kepergian sang suami, Jennie membawa si kecil ke ruang keluarga dan menurunkan anak nya yang langsung berjalan kearah rak mainan, membongkar semua mainan.

"Sayang, jangan manjat ya, Mommy mau ke dapur sebentar," kata Jennie

Rose mengangguk patuh setelah kepergian Mommy nya, si kecil langsung berlari lari di ruang keluarga sambil menendang bola, semua mainan sudah berserakan di lantai, Rose naik ke atas sofa dengan susah payah, setelah berhasil dia berdiri di sofa sambil melonjak senang, melemparkan boneka ke lantai, kemudian turun dari sofa pelan pelan mengambil boneka dan mainan lain kembali memanjat sofa.

"Uh Chie eung," oceh nya melonjak senang di atas sofa

Jennie yang baru datang sambil memegang piring berisi buah buahan langsung melotot melihat anak nya yang melompat lompat di sofa sambil melempar bola.

"Rosie, jangan lompat lompat nanti jatuh," Jennie segera menghampiri anak nya meletakkan piring di meja dan dia memegangi Rosie.

"Mom, Chie mam Mom," katanya menggapai gapai buah

"Iya Mommy kasih, tapi duduk dulu sini,"

Rose menurut duduk di samping Mommy nya, dia mengambil buah apel dan memberikan pada si kecil yang langsung melahap buah apel, Jennie mengelus rambut anak nya yang sibuk mengunyah makanan.

Votement

See you 🌹👋

THE SOUL MOVES (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang