Part 18

957 163 33
                                    

Dua tahun kemudian

Sandara Park kini terbaring lemah di rumah sakit setelah dinyatakan menderita penyakit kanker darah stadium dua beberapa bulan terakhir, hanya Chanyeol dan kedua orang tua nya lah yang setia merawat Dara di rumah sakit bahkan mereka membiayai pengobatan Dara.

"Eomma, ayo makan dulu biar Chan suapi," kata Chanyeol tersenyum

Dara mengulas senyum tipis, dia mengangguk pelan membuka mulut menerima suapan Chanyeol.

"Seandainya saja Chaeng masih ada, Eomma akan menjodohkan nya dengan mu, Chan.. Eomma merindukan Chaeng," tutur nya lembut

Chanyeol tersenyum meski dirinya menahan rasa sesak saat Dara mengatakan bahwa dia merindukan anak kesayangan nya.

"Nee Eomma, Cepat sembuh Eomma biar kita pergi ke makam Chaeng," ujarnya sambil menyuapi Dara

Dara menatap lurus dan kosong, dia sangat merindukan Rose yang tidak pernah hadir di dalam mimpi nya, setiap hari selalu dia memandangi foto anak dan suami nya, Dara bersyukur mempunyai sahabat seperti Chaerin yang sudah di anggap sebagai saudara kandung sendiri.

"Eomma..," panggil Chanyeol menggenggam tangan kurus Dara yang

Dara tersentak dari lamunan dia melihat kearah Chanyeol yang memandangi dengan tatapan sendu.

"Kenapa putra Eomma sedih?" tanya Dara yang sudah menganggap Chanyeol sebagai anak nya sendiri

Chanyeol memeluk tubuh kurus itu dengan air mata mengalir tiba tiba saja dirinya merindukan sahabat sekaligus orang yang sangat dia sayangi.

"A-aku merindukan Chaeng, Eomma hiks," tangis Chanyeol

Dara mengelus punggung Chanyeol memberikan ketenangan," Jika kamu merindukan Chaeng, datang lah ke makam nya dan bercerita lah, keluarkan semua rasa sedih mu di hadapan makam nya, walaupun raga nya sudah tidak ada tapi dia selalu ada di hatimu, Chan," ujar Dara

Cekleek

Pintu terbuka menampakkan Chaerin masuk bersama teman sekolah nya di SMA internasional School ada Yerin, Shuhua, Miyeon, Bambam, Lucas dan Kai.

Mereka berjalan masuk mendekat kearah brankar Dara, Chanyeol melepaskan pelukan lalu dia beranjak dari duduk menuju sofa.

"Eomma, bagaimana kondisi nya?" tanya Yerin memeluk Dara

"Eomma sudah mendingan Yerin," balas Dara memeluk Yerin

"Syukurlah Eomma, cepat sembuh ya Eomma," ujar Miyeon memeluk Dara

Dara mengangguk sambil tersenyum, Chaerin duduk di kursi samping ranjang Dara.

"Kamu sudah makan Dara?" tanya Chaerin

"Sudah Rin, tadi di suapi oleh Chan," jawabnya

"Ini aku bawakan mandu kesukaanmu," kata Chaerin mengeluarkan mandu kedalam piring lalu menyodorkan pada Dara yang begitu senang

"Gomawo Chaerin-ah, mianhae sudah menyusahkan kamu dan keluarga mu,"ucap Dara menunduk

"Dara, jangan berbicara seperti itu, aku dan keluarga besar ku sangat senang bisa membantumu, kamu sudah aku anggap sebagai saudara kandung ku, tolong jangan berbicara seperti itu ya," kata Chaerin menggenggam tangan milik Dara

Dara meneteskan air mata mendengar perkataan Chaerin yang begitu tulus merawat dan menjaga dirinya semenjak kematian anak nya, Chaerin mengusap lembut air mata di pipi sahabatnya.

"Jangan menangis Dara, aku sangat menyayangi mu, aku akan berusaha untuk mencari biaya pengobatan kamu," Tutur Chaerin

Dara menangis terisak di pelukan Chaerin, dia benar benar berhutang budi atas kebaikan Chaerin serta keluarga nya.

THE SOUL MOVES (End) Where stories live. Discover now