Part 28

867 129 6
                                    

Rumah Sakit Seoul

Jennie bersama Eomma Chaera dan Eomma Shin Hye duduk di kursi ruang tunggu, Rose sedang di periksa oleh dokter spesialis penyakit dalam yaitu Choi Mina, Jisoo sedang melakukan operasi salah satu pasien nya.

Jennie berdiri dari duduk terlihat mondar mandir melirik ruang dokter dengan perasaan khawatir dan sekaligus takut jika anak nya kenapa kenapa, Eomma Shin Hye dan Chaera diam duduk di kursi menatap cemas.

Cekleek

Pintu ruangan dokter terbuka, keluar lah suster dari sana.

"Keluarga pasien di panggil dokter Choi," kata suster

"Baik sus, terimakasih," ucap Jennie segera masuk disusul oleh kedua Eomma nya

Suster mengangguk setelah Jennie masuk bersama orang tua nya, suster menutup pintu dan berjalan menjauh meninggalkan ruangan dokter Choi.

Jennie segera mendekati anak nya dan menggendong dengan pelan pelan, dia duduk di samping sang Eomma, Dokter Choi ikut duduk di kursi berhadapan dengan mereka.

"Dokter, bagaimana cucu saya? Tidak ada yang parah kan?" tanya Shin Hye cemas

Dokter Choi menggeleng pelan.

"Cucu anda baik baik saja, tidak perlu cemas nyonya, mungkin cucu anda terjatuh dari beberapa anak tangga saja jadi hanya ada memar dan sedikit luka goresan, untuk kepala nya juga tidak ada hal serius," jawab Dokter Choi

Mereka menghela nafas lega melihat kearah cucu nya yang memeluk Jennie, dokter Choi tersenyum melihat wajah Rose yang imut dan menggemaskan.

"Tapi nyonya harus memantau dan lebih memperhatikan cucu anda, biasanya anak sekecil ini masih aktif dan penasaran dengan hal hal sekitarnya, juga sedikit nakal tidak mau diam dan selalu mencoba melakukan sesuatu yang baru, rasa ingin tahu nya begitu besar," kata dokter Choi tersenyum

Mereka kembali mengangguk mendengar perkataan dokter.

"Iya dokter, cucu saya sangat aktif dan nakal, tidak mau diam selalu melakukan hal yang kadang membuat kita tersenyum dan kadang khawatir," ujar Chaera

"Ini obat vitamin, kalo bisa saya sarankan beri cucu anda susu untuk tulang nya agar tetap kuat dan tidak mudah jatuh sakit, anak seperti ini biasa nya suka memanjat dan membuat kita sebagai orang tua terkadang jantungan,"

"Bisa juga berikan asi tapi terkadang anak seumuran segini jarang minum asi, karena usia nya juga dan produksi asi sang Mommy sudah berkurang, jadi kebanyakan orang tua memberikan mereka susu formula, tapi harus hati hati juga memberikan susu formula, terkadang ada yang sudah tidak layak untuk di konsumsi atau tidak cocok untuk anak, menyebabkan alergi" jelas dokter

"Anak saya masih minum asi dokter, terkadang ada juga minum susu formula," sahut Jennie tersenyum

Dokter Choi mengangguk mengerti, dia tersenyum melihat Rose yang menatap nya diam.

"Bagus juga nyonya," jawabnya. "Gimana masih sakit punggung nya, adik kecil?" dokter Choi bertanya

Rose menggeleng pelan,"Nda dotel, tan Chie tuat" jawab nya

"Iya pintar, harus kuat nggak boleh cengeng," ujar dokter Choi mencubit pipi gembul Rose

"Dotel angan cubit cubit pipi Chie, tau talo Chie demecin, lucu," kesal nya dengan bibir mengerucut

Dokter Choi tertawa pelan melihat wajah Rose, tentu dia merasa gemas.

"Ah baiklah, dokter minta maaf ya, mau lolipop nggak?" dokter mengeluarkan setangkai lolipop kearah Rose

"Dotel pati layu layu Chie bial dotel di maafin tan, bait lah Chie aafin tali ini," jawabnya sambil mengambil lolipop dari tangan dokter.

Jennie hanya menghela nafas samar melihat anak nya yang mengambil lolipop, Eomma Chaera dan Shin Hye hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan cucu nya sedang kan dokter terkekeh pelan sambil mengangguk.

"Maaf ya dokter," ucap Jennie tak enak

"Tidak apa apa nyonya," jawab dokter Choi ramah menatap Rose yang sibuk dengan lolipop nya

Beberapa menit berbicara dengan dokter Choi, mereka akhirnya pamit pulang, dan dokter Choi mengangguk.

Kini Jennie menggendong anaknya yang asyik mengemut lolipop, dengan Eomma Chaera dan Shin Hye berjalan sambil berbincang bincang dengan Jennie. Mereka masuk ke dalam mobil yang di kendarai oleh supir pribadi dengan Jennie yang duduk di kursi tengah bersama sang Eomma memangku si kecil yang asyik melihat keluar jendela mobil mengemut lolipop.

"Syukur lah cucu kita tidak apa apa Chaera, aku khawatir cucu kita mengalami masalah serius," kata Shin Hye mengelus rambut cucu nya

"Nee Shin Hye, aku juga khawatir tapi sekarang aku bersyukur Rosie tidak apa apa," balas Chaera mengangguk

"Mommy, au uyyu Chie" pinta nya duduk di pangkuan menghadap kearah sang Mommy

"Nanti ya di rumah sayang, bentar lagi kita sampai," ujar Jennie lembut

Rose menggeleng menolak, dia menarik baju Mommy nya sambil merengek.

"Bentar lagi kita sampai, sabar ya sayang," bujuk Jennie

"Huaaaa,, uyyu Mommy hiks" tangis bocah kecil itu

Jennie mengusap punggung anak nya, menghapus air mata Rose yang terisak, kedua orang tua nya membujuk cucu nya namun Rose malah nangis kejer,  akhirnya mobil memasuki kawasan Mansion hingga berhenti di depan teras. Jennie segera turun sambil menggendong anak nya yang menangis terisak masuk ke dalam rumah di ikuti oleh Eomma Shin Hye dan Eomma Chaera.

Jennie duduk di sofa sambil menyusui anak nya yang sudah mengantuk, dengan tangan mungil yang menggenggam aset sebelah Mommy nya.

"Jennie, Eomma pulang dulu ya" kata Shin Hye

"Nee Eomma, terimakasih sudah nemani Jennie kerumah sakit," ujar Jennie senyum

"Iya, tidak perlu berterimakasih Jen, dia cucu Eomma, jaga cucu Eomma jangan lalai ya" Shin Hye mengelus rambut anak nya

Jennie mengangguk patuh, dia melihat kearah mertua nya yang juga pamit pulang karena ada urusan, Jennie pun mengangguk dan meminta maaf karena tidak bisa mengantar sampai depan rumah karena dia sedang menidurkan anaknya.

Kedua orang tua nya pergi meninggalkan Mansion, Jennie berjalan menuju lantai atas kearah kamar, sesampai di kamar Jennie membaringkan Rosie di atas kasur. Dia ikut berbaring menghadap sang anak mengusap rambut Rose yang masih menghisap puting payudara nya.

"Mommy, sayang banget sama kamu, jangan pernah tinggalkan Mommy dan Daddy ya" gumam Jennie menatap wajah polos si kecil

Cup

Jennie mencium pipi anak nya, tak lama puting susu Jennie di lepas Rose yang sudah tidur pulas, dia tidur telentang membuat Jennie lebih leluasa menatap wajah anaknya, yang polos dan pipi yang gembul, senyum terbit di bibir nya, bersyukur memiliki anak yang pintar dan aktif.

Rose membalik kan posisi tidur nya membelakangi sang Mommy dengan memeluk boneka kesayangan nya, Jennie hanya memandang lurus ke arah punggung si kecil.

"Eughh,, Mom,, uh" rengek nya sambil menggaruk punggung nya yang gatal

Jennie menaikan baju aja nak, lalu mengelus punggung si kecil yang gatal, dia mengambil bedak bayi lalu menaburkan di punggung si kecil, Rose terlihat tenang tidur.

Tak lama Jennie tertidur karena merasa mengantuk, Rose sudah merubah posisi dengan tidur telungkup wajah yang mengarah pada sang Mommy, tanpa sadar dia mengemut jari sang Mommy yang berada di dekat wajah nya.

Jennie tersentak merasakan jari nya di hisap, dia membuka mata lalu melihat kearah sang anak yang sudah asyik mengemut jari tangan dia. Pelan pelan Jennie mengeluarkan jarinya dari mulut si kecil lalu mengganti dengan empeng dot, Jennie terkekeh pelan melihat kelakuan anak nya.

Votement

See you 🌹👋

THE SOUL MOVES (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang