Part 18 "Dickhead"

193 19 9
                                    

"Jeff memberitahuku bahwa kau telah menunjukkan perkembangan yang pesat," ujar Rosaline saat Freya baru saja mendaratkan bokongnya di kursi makan. Lalu wanita itu memeluk erat putrinya tersebut dengan bangga, "Mama sangat bangga padamu."

"Uh, Ma! Aku tidak bisa bernafas!" protes Freya.

Rosaline melepas dekapannya setelah mencium kepala gadis tersebut, "Oh, Mama yakin kau akan menjadi Alpha yang hebat, sweetheart."

Freya hanya menganggukan kepala dan mulai menyantap makan malamnya. Senang rasanya Mama telah kembali, jadi ia tak perlu memesan makanan dari luar terus. Bahkan Daniel juga tampak begitu antusias saat melihat makanan di piringnya meskipun itu hanyalah soup jamur.

Namun, ia tahu bahwa jauh di dalam hatinya, ia tidak keberatan jika harus memakan makanan cepat saji atau leftover, asalkan Jeff ada disini.

Oh, stupid, stupid mate-bond!

Padahal sudah tiga hari berlalu sejak argumen -jika itu bisa disebut argumen di gudang utara waktu itu, tapi Freya masih saja merasakan sengatan menyebalkan ini di hatinya. Ia ingin berada di dekat pria itu, tapi ia juga kesal dengan keputusannya yang pergi di waktu lampau. Ditambah lagi ia harus memproduksi kesabaran lebih demi menuruti permintaan Jeff yang belum mau memilikinya, sementara mereka harus menghabiskan 6 hari dalam seminggu bersama-sama.

Damn, that's a torture.

"Kau baik-baik saja, sweetheart?" tanya James, membuat gadis itu tersentak dan menatap suami Mamanya tersebut sambil mengangguk.

"Mhm."

"Lalu kenapa kau hanya mengaduk makananmu seperti itu? Kau terlihat murung beberapa hari ini. Apa ada masalah?" tanya pria itu lagi dengan lembut.

Freya menghentikan tangannya yang memang hanya mengaduk supnya dengan sendok, "Umm... tidak, aku hanya... menunggu sampai supnya sedikit dingin. Aku baik-baik saja."

"Kau tidak suka makanan dingin," ucap James sambil mengangkat alisnya.

"Well... aku suka sekarang," balas Freya sekenanya sambil mengalihkan matanya dari pria tersebut.

"Oh, ku rasa aku tahu kenapa sikapmu aneh seperti ini," celetuk Rosaline sambil menatap Freya dengan senyum geli. "Apa ini karena Paman kesayanganmu itu tidak tinggal disini lagi? Ku rasa satu minggu lebih bersama membuatmu bernostalgia dengannya. Hmm?"

Nafas Freya tercekat beberapa saat, untungnya ia mampu menguasai diri dengan cepat dan berdehem pelan. "Ini tidak ada hubungannya dengan dia. Dan aku baik-baik saja. Lihat, aku makan sekarang, oke?"

Freya menyendok supnya dan memasukkannya ke dalam mulut tanpa mengalihkan pandangan dari James dan Rosaline, "See?"

Pasangan di depannya itu tampak saling tatap dan memasang wajah khawatir, membuat Freya mendesah pasrah. Toh dirinya memang tak pandai menutupi apapun dari keduanya, kecuali rahasia yang ia punya bersama Jeff. Oh hell no, hal yang satu itu harus tetap menjadi rahasia sampai batas waktu yang tak ditentukan.

Setelah selesai dengan supnya, Freya segera bangkit dan kembali ke kamarnya seperti malam-malam sebelumnya. Ini adalah Jumat malam, biasanya mereka akan berkumpul di ruang keluarga untuk menonton film bersama. Tapi Freya benar-benar tak bersemangat untuk melakukan apa-apa selain merebahkan diri di kasur. Selain itu, ia juga merasa sangat lelah.

Oh, pria itu setidaknya harus bersyukur bahwa ia tidak benar-benar mengabaikan latihan. Freya menghabiskan tiga hari ini dengan latihan shifting di hutan dan sudah mencapai angka 10. Untung saja seluruh PR-nya telah selesai karena Freya melampiaskan emosinya ke semua mata pelajaran yang ia punya. Ia tidak peduli bagaimana hasilnya nanti, yang penting tugasnya selesai dan pikirannya teralihkan dari perdebatan yang ia alami di gudang utara.

Little FlowerWhere stories live. Discover now