Part 9 "The Case"

263 28 1
                                    

Budayakan Vote dulu ya sebelum membaca, biar akunya makin semangat! ❤

Enjoy!

♡♡♡♡♡


Hari kedua dirinya menginap di rumah utama koloni, Jeff lebih sering menghabiskan waktu berjam-jam di dalam ruang kerja Rosaline dan James -yang dulunya milik Gilliam. Bekerja atau sibuk membuka kembali lembaran file kasus kematian mendiang Alpha yang begitu tragis. Sama sekali tak terlintas dibenaknya malam itu akan berubah menjadi tragedi yang merenggut nyawa sahabatnya. Bahkan itu hampir merenggut Freya juga.

Jeff sangat ingat, malam itu adalah perayaan kemenangan Pack Blood Moon dan Pack aliansinya yang berhasil mengalahkan beberapa koloni yang bersekutu dengan Vampire. Makhluk penghisap darah itu sudah lama menjadi musuh bebuyutan kaum mereka, bahkan mereka juga kejam terhadap manusia.

Sehari setelah kembalinya mereka dari perang, Gilliam mengadakan perayaan besar. Pria itu mengangkat gelasnya untuk bersulang, sekaligus menghormati para prajurit yang telah gugur demi membela kebenaran, pun jiwa-jiwa tak bersalah dari kubu lawan. Semua orang bersenang-senang, tanpa menyangka bahwa sedetik sang Alpha menenggak minumannya, di detik itu jugalah dia tewas.

Secara reflek, Jeff menepis gelas yang di pegang Rosaline saat ia melihat Gilliam yang tiba-tiba sekarat. Dan benar saja, saat gelas keduanya dilakukan tes, terdapat racun mortal di dalamnya yang padahal sudah lama dimusnahkan. Satu tetes racun dapat membunuh makhluk mortal mana saja, karena itulah barang itu dilarang.

Seandainya Rosaline sempat meminum itu, dia mungkin tidak akan merasakan apa-apa karena dia adalah manusia. Namun janinnya akan langsung kehilangan nyawa di saat itu juga. Dia akan keguguran.

Jeff mengusap wajahnya dan menghela nafas berat. Tak bisa ia bayangkan bagaimana hidupnya jika kala itu Rosaline menenggak racun itu. Selamanya ia takkan pernah bertemu dengan Freya.

Freya. Zafreya-nya.

Gadis yang terus menghindarinya sejak ia tiba kemarin. Well, Jeff tak menyalahkan gadis itu. Mungkin dia masih kesal dengan sikapnya dua minggu yang lalu.

Jeff dapat mendengar suara pintu yang terbuka dan tertutup, diiringi oleh langkah cepat gadis itu menuruni tangga. Dan tak lama kemudian, dia kembali ke kamarnya dan memutar kunci dari dalam. Hal itu membuatnya kembali menghela nafas. Gadis itu benar-benar menjauhinya.

Freya akan keluar dari kamarnya hanya ketika Daniel yang merengek ingin main keluar atau sekedar di temani nonton TV di ruang keluarga. Kehadiran Jeff di rumah itu benar-benar di abaikan oleh gadis itu, meski Daniel selalu terang-terangan memanggilnya dengan riang. Mengingat hal itu, Jeff hanya bisa diam.

Setelah tak mendengar aktivitas apapun di luar ruangan, pria itu pun akhirnya keluar dan turun menuju dapur. Memanaskan pasta kemasan yang ia temukan di laci, sebelum membawanya menuju ruang keluarga. Dinyalakannya TV dan menonton serial apapun yang menarik perhatiannya meski ia tak fokus sama sekali.

Satu jam pun berlalu dengan sepi, hanya suara layar datar di depannya saja yang terdengar di lantai bawah. Pria itu kini beralih ke sebotol bir setelah menghabiskan pastanya, berharap itu bisa membantunya untuk melupakan segala macam emosi yang kini menguasainya.

Namun ia tak cukup mabuk untuk tak mendengar suara langkah kaki dari tangga yang hanya terbuat dari kayu, membuatnya menoleh ke arah sana. Dalam cahaya rumah yang temaram, ia bisa melihat Freya yang berjalan menuju dapur sambil mengusap matanya. Jeff mencengkram ujung kursi dengan erat saat menyadari gadis itu mengenakan kaos kebesaran yang hanya mampu menutupi setengah pahanya.

Buru-buru ia kembali memusatkan perhatian ke layar di depannya yang kini tengah menayangkan adegan mengerikan. Oh, jadi sedari dia menonton film zombie?

Little FlowerWhere stories live. Discover now