Part 6 "Keeping Distance"

327 27 2
                                    

Jam digital yang berada di nakas menunjukkan pukul 2 pagi saat Jeff keluar dari kamar mandi dalam keadaan rambut dan bahu yang basah. Ia baru saja mandi air dingin setelah berkali-kali terbangun karena merasa tak nyaman. Ia kepanasan dan lapar, namun bukan dalam artian sesungguhnya.

Oh hell, ucapan Freya beberapa waktu yang lalu membuat sesuatu di dalam dirinya bangkit dan sulit untuk dikendalikan. Bahkan Byron sendiri tak bisa tenang akibat kadar pheromon yang tinggi. Hal itu membuat Jeff terpaksa bangun dari tempat tidur dan mengguyur tubuhnya untuk yang ketiga kalinya malam ini.

Sebelum ia tidur, pria itu sudah lebih dulu mengurus masalah yang berpusat di tubuh bagian bawahnya selama satu jam, sebelum membiarkan air dingin meluruhkan hasratnya. Setelahnya ia pun pergi tidur -yang sialnya sama sekali tak lelap. Semakin ia memejamkan mata, bayangan Alpha kecilnya itu kembali memenuhi kepalanya.

"Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku tak keberatan kau berperan sebagai Ayah yang menyiapkan bekalku di pagi hari. Lalu aku akan tidur di kamarmu sepulang sekolah dan bercinta sebelum bermain dengan Didi."

"Atau mungkin aku akan tidur siang bersamamu karena kelelahan."

Apa yang sebenarnya gadis itu maksud? Mengapa dia mengatakan hal semacam itu sambil bersedekap? Dia tak tahu bagaimana tubuhnya yang indah itu mempengaruhi Jeff luar dan dalam.

Freya tak keberatan jika Jeff berperan sebagai Ayahnya sekaligus Mate-nya, meski saat itu dia masih kecil. Apa dia gila? Jeff tak segila itu, dengan tega menandai seorang anak kecil yang bahkan menyangka dirinya adalah Ayahnya.

Jeff berjalan menuju tas hitamnya yang berisi pakaian dan menarik sehelai kaos putih dan celana tidur abu-abu. Lalu ia segera mengenakannya dan naik ke atas tempat tidur. Ia masih nemiliki waktu tiga jam sebelum gadis itu bangun dan memulai sesi training hari kedua.

Gosh, kemampuan gadis itu buruk sekali. Ia benar-benar tak habis pikir mengapa Freya begitu acuh dengan tugasnya. Meski baru tiga hari Jeff bertemu kembali dengannya, Jeff sudah bisa mengetahui bahwa gadis itu tak memiliki semangat untuk menjadi Alpha. Sepertinya ia harus melatih gadis itu ekstra keras dan membantunya membangun kedisiplinan dalam dirinya. Untung saja dia sudah menetapkan jadwal enam kali seminggu, sehingga gadis itu akan sering berlatih.

Yup, dan dia harus berusaha keras untuk mengendalikan diri selama enam hari berturut-turut.

"Zafreya..." lirihnya dengan mata terpejam, ia sangat suka mengucapkan nama gadis itu dengan bibirnya. Hal itu memberikannya ketenangan sekaligus kegelisahan. Ia merasa tenang karena nama gadis itu menyadarkannya bahwa dibalik segala kerumitan dunia, ia memiliki seorang Mate yang begitu ia sayangi. Namun hal itu membuat jiwanya bergejolak akibat rangsangan yang tubuhnya rasakan. God, bahkan nama gadis itu saja memberikan efek yang berbahaya.

Dan si sialan Byron malah memproyeksi memori buatan di kepalanya. Sebuah ilusi dimana dia dapat mewujudkan fantasinya selama belasan tahun berjauhan dari Mate-nya. Walau telah berulang kali ia menjelaskan pada serigala tersebut bahwa Freya belum cukup umur, namun Byron hanyalah spirit binatang yang bersemayam di dalam jiwanya. Ia takkan mengerti tentang itu dan tetap menganggap Freya sebagai pasangannya, meski gadis itu masih bayi sekalipun.

Jeff mengumpat kesal saat dirinya tak bisa mematikan memori buatan di kepalanya. Mungkin karena tubuhnya terlalu lelah, sehingga Byron dengan leluasa menguasai pikirannya. Lantas pria itu membiarkan serigalanya itu melakukan apa yang dia mau, toh Jeff juga mendapat kesenangan dari itu.

Pria itu pun tenggelam dalam ilusi di pikirannya. Membiarkan dirinya puas akan kebersamaannya dengan Freya tanpa menyadari bahwa memori tersebut terproyeksi ke tempat lain. Tubuhnya yang membutuhkan istirahat serta mental yang frustasi membuat kendalinya pada Byron terlepas.

Little FlowerWhere stories live. Discover now