Part 13 "The Beaumonts"

236 25 1
                                    

Freya melongo saat ia melihat Jeff keluar dari rumah dan sudah siap dengan kaus abu-abu yang dilapisi jaket hitam. Sambil memasang jam tangannya, Jeff memberi isyarat agar Freya berpindah ke kursi penumpang. Hal itu langsung dilakukan Freya, lalu kembali menatap pria tersebut yang akhirnya memasuki mobil.

Jeep kesayangannya ini langsung didominasi oleh aroma tanah setelah hujan, bercampur dengan mint, dan sabun mandi yang digunakan pria tersebut. Oh, seketika Freya merasa melayang, dadanya di penuhi udara yang ia hirup dengan kuat.

Freya tidak pernah menyentuh narkoba, tapi ia yakin bahwa efek obat-obatan itu bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan efek aroma alami Mate.

Dan hal yang sama juga dirasakan oleh Jeff. Setelah melewati udara yang kering dan dingin di luar sana, hidungnya langsung dimanjakan aroma manis Freya di dalam mobil. Manis dan menggiurkan. Oh, jika begini terus, Jeff tak tahu berapa lama lagi pertahanannya bisa hancur. Bahkan aromanya saja bisa menjadi senjata gadis itu tanpa dia ketahui.

Malangnya Daniel -yang duduk di kursi belakang. Hidung kecilnya harus menerima percampuran antara aroma mobil, vanilla, dan mint secara bersamaan. Terbukti dari apa yang ia lakukan sekarang, yaitu menjepit hidungnya sendiri.

"Ayo belangkat!" kata bocah tersebut sambil menggoyangkan kaki.

Seketika Jeff pun tersentak dan mengerjapkan mata. Lantas ia segera menarik sabuk pengaman dan menginjak pedal gas dengan perlahan untuk keluar dari pelataran rumah. Jeff melirik ke arah Freya sekilas sebelum berkata, "Sabuk pengaman."

Freya yang masih sedikit mabuk kepayang pun mengerjapkan mata. Ia menatap pria itu dengan bingung, membuat Jeff menghela nafas dan mengulurkan tangannya untuk meraih sabuk pengaman di sisi tubuh gadis itu dan menguncinya dengan cepat. Lalu ia kembali fokus ke jalanan yang licin.

Perjalanan mereka dihiasi dengan suara menggeskan Daniel yang bernyanyi riang di belakang, diikuti oleh rengekan, dan teriakannya yang merasa bosan. Freya pun hendak memberikan ponselnya, namun saat ia merogoh tasnya, gadis itu pun panik. Sepertinya ia meninggalkan ponselnya di rumah. Sial.

Tapi sesaat kemudian, benda mungil yang dibungkus silikon berwarna peach itu berada tepat di depan wajahnya karena disodorkan oleh Jeff. Ah, benar juga. Tadi kan ponselnya di ambil oleh pria di sampingnya ini.

Freya segera mengambil alih ponsel tersebut sambil melempar lirikan tajam ke arah Jeff yang tak menoleh sama sekali, lalu memberikannya pada Daniel yang langsung berseru senang.

"Kau tahu ini adalah mobil Ayahmu?" tanya Jeff tiba-tiba, membuat Freya kembali menatap pria tersebut.

"Mhm..."

"Mobil ini berusia lebih tua darimu," ucap pria itu.

"Ya," Freya mengangguk. "Mobil ini sudah beberapa kali rusak. Bahkan pernah berada di bengkel selama berminggu-minggu. Mama sempat berpikir untuk menjualnya, tapi sampai sekarang itu tak pernah terjadi."

"Mungkin kalian bisa menyimpannya di garasi khusus, sebagai kenang-kenangan atau semacamnya," balas Jeff.

"Aku suka mobil ini. Aku sudah mengendarainya sejak pertama kali aku belajar berkendara. Lagipula, Mama senang mendengar bunyi mesin mobil ini," balas Freya. "Katanya terkadang dia masih bisa mencium aroma Ayahku disini."

Jeff mengangguk pelan, namun ia hanya diam saja. Dia tidak mencium aroma Gilliam sama sekali disini, hanya Freya.

"Bagaimana dengan kakek dan nenekmu?" tanya Jeff lagi setelah hening beberapa menit.

"Kakek dan nenek ku yang mana? Aku punya dua pasang," balas Freya sembari memainkan jemarinya.

Jeff memutar bola matanya -gosh dia mulai tertular kebiasan Freya sekarang.

Little FlowerWhere stories live. Discover now