Ayee-ayee 47 [Aqila, Bunga itu.... ]

Start from the beginning
                                    

Bagaimana mungkin Susanti memarahi jika dia sesopan ini?

Ucapan yang keluar dari bibir Ethan sangat tulus.

Dan apa-apaan dengan tatapannya itu? Kenapa terlihat sangat lembut seolah-olah ingin melamar anaknya?

Susanti kan jadi salting.

"Bener, Ma. Di jalan tadi ada orang kecelakaan, tewas dilindas truk! Isi otaknya sampe keluar, beehh gilaa... makanya macet." Qila menambahkan dengan ekspresi berlebihan.

Susanti mengerutkan kening. "Oh? Trus kenapa otaknya nggak dipungut?"

"Buat apa?"

"Buat di tukar-tambah sama otak kamu biar sintingnya kurang dikit!" ucap Susanti sambil mencubit gemas kepala anaknya.

Aqila terkekeh.

Susanti mendengkus kesal. Sedetik kemudian, tersenyum ke arah Ethan.

Qila takjub, apakah ia harus punya wajah tampan dulu barulah emaknya ini tidak akan melemparinya dengan tutup panci setiap hari?

"Nak Ethan, Aqila pasti nyusahin kamu tadi, ya? Kenapa nggak lemparin aja dia ke laut? Nggak apa-apa, Tante ikhlas, Tante bisa bikin yang baru lagi," oceh Susanti dengan ramah.

Mendengar ini, Ethan benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Dia tidak seperti kakaknya yang memiliki kemampuan bertukar basa-basi konyol dengan orang lain.

Jadi, mau tak mau Ethan hanya bisa memaksakan senyum canggung.

Qila tahu Ethan kesulitan, dan ia juga tahu emaknya ini tidak akan melepaskan si tampan dengan mudah. Jadi, Qila langsung mendorong Ethan memasuki mobil sambil berkata,

"Kalau aku dilempar ke laut, hidup si setan ngenes ini bakalan makin ngenes! Udah ya, Than. Nggak usah mampir, ntar kita digosipin kuntilanak-kuntilanak sekeliling rumah, mending lo pulang dah," oceh Qila sambil terus mendorong.

Ethan menahan tubuhnya. "Gue belum minta maaf."

"Minta maaf apa? Jangan terlalu baik deh ntar lo jadi suami kedua emak gue! Yakali gue manggil lo 'Sethan Daddy?'"

"Ngaco!"

"Buruan pulang!"

Dengan kekuatan Hulk, Aqila berhasil mendorong Ethan memasuki mobil.
Lalu membanting pintu sambil melambaikan tangan menyaksikan mobil tampan itu pergi.

Saat berbalik, Qila dikejutkan dengan Susanti yang menatapnya penuh arti.

"Kenapa, Ma? Muka Qila berubah jadi monyet kah?" tanyanya dengan ngeri.

Awalnya Qila berpikir Susanti akan lanjut marah-marah, siapa sangka emaknya ini akan menatapnya dengan cengiran khas kuntilanak sambil menaik-turunkan alis penuh curiga?

The power of ketampanan Sethan! Bisa meredakan amarah emak-emak!

"Apa hubungan kamu sama anak orang kaya itu?"

"Junior, master taekwondo ngambil murid lagi, jadi dia junior Qila."

Susanti menyipitkan mata seolah tak percaya, lalu memangku tangan di depan dada. "Trus? Ada lagi?"

"Partner belajar"

"Trus?"

"Guru-murid"

"Ada lagi?"

"Dokter-pasien"

"Trus?"

"Kaisar-selir"

Susanti mengernyitkan kening. "Siapa Kaisar? Siapa selir?"

Cewek Sinting Vs Perfect Boy [END]Where stories live. Discover now