|•|CUE 22 🍪

15.6K 769 11
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaa bestiee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen yaa bestiee.

Happy Reading my cookie 💗.



•🍪•

"Udah gue bilang jangan ganggu kehidupan gue! Soal suami, apa perlu gue tegasin kalau gue ga bakal nikah lagi dan ga bakal pisah sama suami gue. Mana mungkin gue tega nyakitin hati suami gue cuma demi manusia brengsek kayak lo!"

Hati Zaki memanas karena ucapan Elza. Tangan-tangannya mengepal kuat di samping badan. Urat tangannya pun juga terlihat sangat jelas. Sudah dipastikan ia sedang menahan amarahnya sekarang.

"El, gue bisa jelasin itu-,"

"Udah cukup! Gue ga butuh penjelasan itu. Gue permisi, assalamu'alaikum." Elza lalu berjalan dengan cepat meninggalkan Zaki di sana sendirian. Namun tanpa Elza sadari, ternyata Zaki diam-diam mengikutinya.

"Gue harus tau kemana lo pergi," ucap Zaki dalam hati.

Saat perjalanan pulang, tiba-tiba saja ia dihampiri oleh seorang lelaki. Setelah jarak mereka sudah dekat, Elza bisa dengan jelas mengenali lelaki itu. Tak lain tak bukan adalah suaminya sendiri, Gus Zayyan.

Waktu perjalanan ingin pulang ke rumah, ia tak sengaja melihat seorang perempuan sedang berjalan sendirian dengan sebuah kantong kresek di tangannya. Dari perawakannya, Gus Zayyan seperti kenal dengan perempuan itu. Dugaannya ternyata benar, perempuan itu adalah Elza. Sesudah memarkirkan mobilnya, ia pun menghampiri istrinya.

"Sayang, kenapa kamu tidak menelpon saya untuk menjemput kamu?" tanya Gus Zayyan.

"Takut ganggu mas," cicit Elza sedikit menundukkan wajahnya.

Terdengar hembusan napas panjang Gus Zayyan. Karena cuaca sedikit panas, Gus Zayyan mengambil alih kantong kresek yang dipegang oleh Elza. Ia pun mengarahkan istrinya untuk masuk ke dalam mobil. Setelah sampai di mobil, Gus Zayyan segera melajukan mobilnya.

"Sayang, kita sudah terikat dengan pernikahan. Kalau kamu butuh sesuatu, sudah kewajiban saya untuk memenuhi permintaan kamu. Jangan segan untuk meminta tolong juga. Jika tadi terjadi hal yang tidak diinginkan bagaimana? Saya sangat takut jika kamu dan calon anak kita terluka. Jangan takut menganggu saya, saya akan berusaha ada untuk kamu."

Mendengar penuturan panjang dari suaminya, membuat Elza merasa bersalah. Apalagi tadi dirinya tidak sengaja bertemu dengan sang mantan pacar. Untung saja Zaki tidak berbuat yang macam-macam dengan dirinya.

"Maaf mas, El ga bakal gitu lagi." Elza sekarang berani menatap mata suaminya.

"Baiklah. Kamu sudah makan?" tanya Gus Zayyan mengalihkan pembicaraan.

"Belum, mas."

"Kalau begitu kita berhenti dulu di restoran depan, kita makan terlebih dahulu."

Ucapan Gus Zayyan mendapatkan anggukan dari Elza pertanda bahwa ia menyetujuinya. Gus Zayyan pun segera melajukan mobilnya agar cepat sampai. Jarak menuju restoran tidak terlalu jauh, jadi hanya dalam hitungan menit mereka sudah sampai di sana. Setelah turun dari mobil, mereka masuk dan mencari tempat duduk yang kosong.

Cinta Untuk Elza | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang