|•|CUE 20 🍪

21.5K 969 16
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaa bestiee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komen yaa bestiee.

Jangan jadi silent readers👀.


Happy Reading my cookie💗.





•🍪•

"Beraninya lo ngerendahin cowok gue!" Tangan Daisha sudah bersiap untuk menampar Elza. Namun itu semua terjeda ketika mendengar suara lantang  seseorang yang tiba-tiba datang.

"Jangan sentuh istri saya!"

Suara lantang Gus Zayyan berhasil mengalihkan perhatian mereka. Dengan segera, Gus Zayyan berjalan menuju Elza dan menggandengnya pergi dari sana. Sementara Daisha dan Zaki masih terdiam di sana.

Sepanjang perjalanan, Gus Zayyan tidak mengeluarkan sepatah kata apapun. Elza yang menyadari perubahan sikap suaminya pun mendadak menjadi takut. Setelah membayar belanjaan, Gus Zayyan masih setia menggandeng tangan mungil istrinya. Barulah setibanya di mobil, Elza berani mengajak suaminya berbicara.

"Mas, El minta maaf ya?" ucap Elza dengan memainkan ujung jilbabnya.

"Minta maaf untuk?" sahut Gus Zayyan bingung.

"Tadi Elza buat mas marah."

"Sebenarnya tadi apa yang terjadi sayang?" tanya Gus Zayyan agar ia mengetahui kejadiannya. Elza pun menceritakan dari awal sampai akhir tanpa ada kebohongan sedikitpun.

"Kalau boleh saya tahu, laki-laki tadi siapa? Kenapa Daisha sampai marah seperti itu?"

Elza terkejut mendengar pertanyaan Gus Zayyan. Ia bingung ketika ingin memberi tahu sesuatu. Elza takut suaminya akan marah ketika mengetahui masa lalunya, tapi di lain sisi ia harus terbuka dengan suaminya. Mereka sudah berjanji tidak boleh ada yang ditutup-tutupi antara mereka berdua.

"Jujur saja, saya tidak marah," ucap Gus Zayyan seolah mengetahui isi pikiran Elza. Dengan keberanian dan tekat yang kuat, akhirnya Elza berani untuk membuka suara.

"I-itu tadi mantan pacar Elza, putus dua tahun lalu karena dia tiba-tiba pergi dan memutuskan hubungan satu pihak saja," ucap Elza dengan terbata.

"Jadi tadi mantan El? Dengerin ya sayang, saya tidak akan marah dan akan menerima masa lalumu. Biarlah itu berlalu, sekarang saya akan membimbingmu untuk menjadi yang lebih baik lagi dan menjauhi segala larangan-Nya." Tangan Gus Zayyan meraih dan mencium tangan Elza yang sedari tadi memainkan ujung jilbabnya.

Mendengar penuturan dan perlakuan Gus Zayyan, hati Elza sekarang menjadi lebih tenang dibanding sebelumnya. Entah berapa kali ia harus bersyukur memiliki suami seperti Gus Zayyan.

Cinta Untuk Elza | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang