18. Alasan Dari Segalanya

Start from the beginning
                                    

Keluarnya Raka tentu saja menjadi malapetaka untuk Ivy. Ivy semakin bingung harus bagaimana dalam menghadapi keadaan seperti ini. Ivy semakin bingung harus menjelaskan cerita bagian mana kepada mereka semua supaya mereka mengerti keadaannya.

"Waktu itu, setahun setelah Ivy pergi. Waktu gue ada lomba ke Semarang. Gue ketemu Ivy di Semarang, Ivy lagi sama Raka. Kalau kalian tanya kenapa selama ini gue gak nyariin Ivy? Kenapa selama ini gue diem aja tanpa aksi apa-apa, jawabannya karena gue tau Ivy dimana. Di awal, saat Ivy baru pergi, gue emang berharap ketemu sama Ivy, gue emang berharap bisa balik sama Ivy, tapi setelah gue pikir-pikir kalau gue sama dia gak akan pernah bisa bersatu dan gue mulai ada rasa sama Bening, gue milih buat stop. Gue milih buat udahin semua janji gue sama Ivy yang kita sebutkan di jembatan gantung itu. Gue stop semua kisah cinta kita, cinta pertama gue."

Ravin peka, Ravin tahu jika Ivy tak akan bisa menjawab semua pertanyaan dari sahabat-sahabatnya secepat ini. Oleh karena itu biarkan Ravin yang mulai bercerita. Biarkan Ravin membantu sosok gadis yang akan selalu menjadi cinta pertamanya.

"Gue kaget bukan main di saat gue seharusnya senang-senang karena abis menang lomba di Semarang, gue malah dihadapkan sama kenyataan kalau ternyata tempat Ivy sekarang di sana. Ditambah gue tau satu kenyataan kalau Ivy udah bahagia. Ivy udah dapetin cinta baru. Keluarga Ivy udah selayaknya keluarga buat dia. Gue bisa apa selain turut bahagia dengan itu semua? Pun, kenyataannya di sini gue sama kayak Ivy. Gue udah dapetin Bening, keluarga Bening nerima gue apa adanya. Jadi semuanya sama dan adil, kan?"

"Kita ngobrol-ngobrol di Semarang dan satu hal yang sangat gue ingat, kita sama-sama menyudahi semua janji kita. Kita menyudahi semua kisah kita. Gue ikhlas, begitu juga Ivy. Kalau kalian tanya kenapa gue gak ngasih tau ke kalian? Kenapa gue mesti ngasih tau ke kalian? Di saat masih ada Kayla yang berharap hubungan gue sama Ivy gak berakhir kayak gini. Di saat ada Bening yang masih terbayang-bayang masa lalu gue sama Ivy, padahal ini semua cuman sebatas masa lalu. Ini seharusnya cuman melibatkan gue dan Ivy, kalian gak seharusnya terlibat terlalu jauh. Dan gue gak mau kita semua nyamperin Ivy ke Semarang. Gue melihat sosok Ivy yang bahagia banget saat itu. Gue gak mau Ivy melihat kita dan dia keinget sama semua penderitaan dia di Jakarta. Gue gak mau dia terluka lagi, cuman itu yang ada di benak gue selama ini. Makanya gue lebih milih buat diem aja."

Mendengar semua yang disampaikan oleh Ravin membuat semua orang terdiam. Tentu saja mereka tahu perasaan Ravin saat ini bagaimana. Pastinya banyak sekali penderitaan dan penyesalan yang Ravin tutup diam-diam dengan dirinya sendiri hanya untuk tidak merepotkan orang lain.

Ravin pria yang tulus. Akan selalu seperti itu. Pun, Ivy merasa sangat bahagia pernah dicintai begitu besarnya oleh sosok seperti Ravin.

Meneteskan air matanya berkali-kali membuat hati Ivy semakin sakit saja. Namun, tak dapat dipungkiri jika ia sendiri merasa lega. Lega karena alasan dari semua ini perlahan mulai bisa ia ceritakan, tak perlu ia simpan dalam-dalam dengan sendirian.

"Gue mau banget ngomong ke kalian semua pas gue pergi gitu aja kok, tapi kalian jelasnya tau segimana berkuasanya keluarga gue saat itu. Gue cuman gak mau kalian semua kena imbas dari apa yang gue lakuin. Gue cuman gak mau keluarga gue nyelakain kalian semua. Makanya gue minta maaf banget kalau gue waktu itu pergi tanpa pamit ke kalian. Gue cuman kasih surat buat Ravin. Kalau kalian tanya cowok tadi siapa, cowok tadi Raka, dia tunangan gue. Gue dan dia akan segera menikah. Jadi gue mohon sama kalian, berhenti melibatkan gue sama Ravin. Kita cuman sebatas masa lalu aja."

Kaget mendengar ucapan dari Ivy membuat keempat orang tersebut langsung terdiam dan tersadar. Ivy bukanlah sosok gadis manis yang sembilan tahun silam mereka kenal. Ivy kini sudah dewasa, ia sudah jauh lebih cerdas pemikirannya dan sudah lebih percaya diri dengan apa yang ia pilih, tanpa segan bahkan Ivy berani mengungkapkan apa yang membuatnya risih. Ivy sudah tak sama seperti dulu lagi. Tak ada Ivy yang tersakiti karena keluarganya. Tak ada Ivy yang cuek dan jatuh cinta dengan sosok Ravin. Kini, Ivy sudah mau menikah dengan Raka.

"Dokter?" tanya Aksa yang sedari tadi tak bersuara.

"Of course! Kalian berharap apa dari keluarga gue? Pastinya mereka cuman ngebolehin gue sama dokter juga, kan? Gue sama Raka dari awal dijodohin, tapi lama-lama gue bisa menerima dia dan gue mulai jatuh cinta sama dia. Hubungan kita serius, udah sembilan tahun juga. Dan sekarang kita lagi ngurusin pernikahan. So, ini Sylvia Ivy Vianly yang sekarang. Dokter muda yang mau nikah sama dokter muda juga."

***

Hai, semuanya! Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, dan selamat malam!

Semoga hari ini bisa update lagi ya!

Sampai ketemu secepatnya!

Xoxo,

Luthfi Septihana 🌹

Dokter VS AkuntanWhere stories live. Discover now