10. Rencana Pindah

223 18 4
                                    

Satu keinginanku sudah disetujui, terima kasih Tuhan! Aku bahagia sekali hari ini.
—Sylvia Ivy Vianly.

***

Semuanya hening setelah Ivy meminta pernikahan diadakan di Jakarta, seolah mereka sangat membenci Kota Metropolitan itu. Seolah mereka memiliki dendam tersendiri dengan jantung perekonomian Indonesia itu. Ivy tahu permintaannya memang sangat sensitif, tapi mau bagaimana lagi? Ivy hanya ingin itu saja, ia ingin menikah di kota kelahirannya.

Sedikit cerita saja, setelah kejadian masa lalu, Ivy sudah tidak pernah menginjakkan kakinya di Jakarta. Sama sekali. Terakhir kali Ivy di Jakarta ya saat ia memberikan surat itu untuk Ravin. Surat yang dititipkan kepada Kayla. Selama sembilan tahun Ivy hanya berkutat di Semarang, pergi ke luar kota palingan hanya yang dekat saja, seperti Jogja atau mungkin Solo. Jawa Timur juga pernah, namun tidak sering. Jawa Barat? Jangan ditanyakan lagi.

Keluarga Vianly alias keluarga dari Vanya yang tinggal di Jakarta pun jarang sekali Ivy temui, jika bertemu pun pasti keluarganya lah yang ke sini. Ivy dilarang keras pergi ke Jawa Barat dan Jakarta. Benar-benar dilarang keras seolah tempat itu harus dijauhi dan dihindari.

"Kakek, Raka dan Ivy menikah di Jakarta. Gapapa, kan?" tanya Raka ulang, ia menepuk pundak kakeknya yang sedang melamun itu.

"Ah iya, kakek izinkan kalian berdua menikah di Jakarta. Tapi bagaimana dengan keluarga Ivy? Mereka mau tidak? Pernikahan kan bukan hanya dua orang saja, ada dua keluarga." Sebisa mungkin Darendra menenangkan dirinya, ia langsung mengalihkan pertanyaan Raka ke Darka dan sekeluarga.

Darka yang mendengar hal tersebut pun sama-sama bingung. Sebenarnya apa yang selama ini Darka takuti? Ivy sudah sebaik mungkin menuruti apa permintaan Darka, namun Darka masih saja sering menolak permintaan Ivy. Lagian juga mereka sudah lamaran, kan? Ivy tidak akan kembali ke masa lalu, Ivy sudah jatuh cinta kepada Raka.

"Boleh, kita akan persiapkan semuanya di Jakarta. Sekarang kita persiapkan saja untuk pindah. Opa akan beli tiket pesawat untuk kita semua kembali ke Jakarta." Vanya dan Vero langsung menatap tajam ke Darka, mereka tak habis pikir saja dengan jawaban yang diberikan ayahnya itu. Mereka kira Darka akan melarang dengan sangat keras.

"Oke, makasih, Opa! Kita akan menikah di Jakarta, Vy!" seru Raka dengan riang, Ivy pun mengangguk dan tersenyum manis. Ivy sama sekali tidak menyangka jika Darka yang sangat keras dengan Ivy akan menyetujui permintaan Ivy. Ivy kira Darka akan menolak mentah-mentah itu semua.

***

"Ayah apa-apaan sih? Kenapa ayah malah bilang boleh sama permintaan Ivy? Itu Jakarta, Yah. Jakarta. Kita udah bawa Ivy jauh-jauh dari Jakarta ke Semarang supaya lupain semuanya, tapi kenapa malah ayah balikin lagi ke sana? Di sana masih ada Ravin, Yah. Vero takut kalau nantinya Ravin kembali gangguin Ivy dan akhirnya mereka bersatu. Vero gak setuju sama ayah." Vero menentang keputusan ayahnya.

Saat ini mereka semua sedang berada di ruang keluarga yang private. Mereka sedang berkumpul tanpa Ivy tentunya, tanpa para gadis lainnya juga. Hanya ada Darka, Tifanya, anak-anaknya, serta menantunya. Keluarga Raka pun telah kembali ke rumah mereka.

"Iya, Yah. Vanya sama sekali gak terima kalau misalnya Ivy harus kembali sama Ravin. Mau jadi apa Ivy coba? Ravin kan anak orang gak punya, Ivy pasti akan sengsara. Ivy juga anaknya nekat, Yah. Apa yang dia mau pasti akan dia dapatkan dengan cara apapun juga." Vanya bersuara, menimpali apa yang suaminya katakan. Ia pun tak setuju dengan keputusan mertuanya, keputusan tersebut adalah keputusan yang paling tidak masuk akal menurut Vanya.

"Kalian tenang aja, ayah punya alasan yang kuat di balik itu semua. Kita semua tau bagaimana sembilan tahun Ivy dan Raka bersama, mereka sudah saling serius, jadi tidak mungkin jika Ivy akan kembali ke Ravin. Ivy itu udah sayang banget sama Raka. Ivy juga udah serius sama Raka. Jadi gak ada alasan Ivy untuk kembali ke Ravin, kan?" balas Darka dengan cerdik. Ia juga tidak mau jika Ivy kembali bersama Ravin.

Dokter VS AkuntanWhere stories live. Discover now