part 33

134 19 5
                                    

Berita pembunuh itu tersebar keseluruhan Jakarta, para suami yg jadi korban pembunuhan itu, mendatangi polisi Jakarta barat untuk bertanggung jawab akibat pembunuh itu. Kantor polisi ramai dengan para suami yg istri ya jadi korban pembunuhan yg di lakukan Farhan.

"Saya mau dia di hukum mati!!" Teriak salah satu dari gerumbunan orang

"Iya, saya setuju!!"

"Perbuatan ya itu udah membuat keluarga saya hancur!!"

"Kita mau dia dapat apa yg kita rasakan selama ini!!"

"Iya!!"

"Saya setuju!!"

"Pembunuh berencana ini udah masuk di pasal ....."

"Saya mau, dia di hukuman setimpal apa dengan perbuatan yaa!!"

"Bapak bapak!! Tenang! saya dari kepolisian bakalan menghukum tersangka dengan pasal yg sudah berlaku. Jadi saya mohon bapak bapak bisa bubar!!" Tegas polisi

"Saya mau gak mau tau, dia harus membals apa yg dia perbuat" tegas nya

Scurity langsung membawa orang orang yg sedang demo keluar dari lingkungan kantor polisi.

* * *

Shandy dan Fajri menatap kaget melihat segerombolan orang dari kantor polisi.

"Mereka ngapain bg Shan?" Tanya fajri menatap binggung

"Kayaknya demo" jawab shandy juga binggung

Fajri langsung menatap kantor polisi secara bergantian dengan mengigat ucapan Shandy yg ingin menuju kesesuatu tempat.

"Bg shan" panggil Fajri

"Hm" bals Shandy masih menatap kearah depan

"Maksudnya bg Shan tadi kantor polisi??" Tanya fajri binggung

"Iya" bals shandy santai

"Ngapain??" Tanya fajri

"Mau ketemu Farhan" jawab shandy

"Ha!!" Kaget fajri " bg shan mau maafin bg Han" girang Fajri

"Iya.... Gue mencoba belajar menerima takdir aja, lagian Lo yg jadi korban aja maafin farhan, masa gue gak"

"Bg Shan...!!! Makasih.... Aku senang dengar ya!!" Peluk fajri dengan gembira

"Kenapa kamu yg makasih, seharusnya Farhan yg makasih" ketus Shandy

"Aji senang aja" bals girang Fajri tersenyum terlihat gigi.

"Hal yg menurut gue biasa aja, bisa membuat anak ini tersenyum gembira, senang lihat lu bahagia" batin Shandy tersenyum.

"Yaudah yuk, langsung Ketemu aja" ajak Fajri antusias

"Bentar ji, tu... Masih rame" tunjuk Shandy dengan segerombolan orang yg masih demo.

Fajri terdiam menatap gerombolan orang.

* * *

Di kampus, Gilang yg Melihat berita langsung bergegas menuju parkiran untuk pulang. Di sela sela perjalanan menuju parkiran suara telpon menghentikan langkahnya dan langsung memutuskan untuk mengangkat telpon terlebih dahulu.

"__________"

"Iya Gilang segera kesana"

"___________"

"Oke pah"

"___________"

"Iya ni mau berangkat"

"____________"

"Iya" balas Gilang langsung segera masuk mobil dengan terburu-buru.

* * *

Fajri dan shandy sudah tiba di kantor polisi untuk menjenguk Farhan. Farhan sudah dihadapan nya sekarang, dengan pakaian yg sudah di sediakan di kantor.

Farhan menunduk kepalanya, rasa bersalah tumbuh dari dirinya. Malu dan berbagai lainnya diri nya.

"Han, gue minta maaf" pelan Shandy memulai pembicaraan

Farhan menatap kearah Shandy, tatapan mata penyelesaian timbul diri nya.

"Gue yg harus minta maaf, karena gue semua orang harus ngerasain apa yg gue rasakan. Terlihat egois, tapi gue gak pernah berpikir kalau perbuatan gue membuat anak bungsu mereka harus berkorban sendiri untuk menghidupkan dirinya sendiri, mungkin kata maaf, buat dia gak bisa terbayar dengan apa yg selama ini dia rasakan."sendu Farhan

"Anak bungsu hanya butuh kasih sayang dari orang tua ya, karena mereka hanya butuh itu, dari kecil mereka gak pernah di kasih sayang sama papa nya. Munafik kalau anak bungsu gak bakalan marah sama bang Han, tak banyak juga orang bakalan beranggapan kalau ini sebagai dari takdir, tapi aji udah maafin bg Han, bahkan aji Udah anggap bg Han sebagai abg aji" lirih Fajri menetes air mata nya

"Gue tau ini gak adil buat lu, tapi gue minta maaf sama lu. Lo udah maafin gue, gue udah bersyukur... Banget... Gak banyak orang bisa memaafkan seorang pembunuh" bals farhan juga ikut menetes air mata nya

"Seorang pembunuh juga berhak bahagia, semua orang berhak bahagia" tekan Fajri

"Makasih fajri, gue malu sma lu. Lo bocah kecil tapi pikiran Lo dewasa. Keren sihh" puji Farhan tersenyum

"Shan, gue titip adek gue yaa. Gue harap Lo bisa bahagiain dia, seperti Lo menyayangi Adek lu sendiri. Kayaknya gue harus membalas apa yg gue perbuatan. Dengan gue terkurung di penjara tidak adil dengan apa yg gue perbuatan Selama ini" sendu Farhan

"Mau ngapain Lo??" Tanya Shandy curiga

Farhan Perlahan menjauhi Shandy dan fajri yg berdiri menatap dirinya binggung, Shandy dan Fajri terdiam masih binggung apa yg di katakan barusan.

Farhan kembali dihadapan Shandy dan Fajri dengan membawa pistol di tangan kanannya, fajri dan Shandy yg melihat menatap kaget.

"Han, jangan gila' Lo" kaget Shandy ingin beranjak

"STOP!! Kalian berdua diam." Cegah Farhan

Pistol sudah berada di bagian kiri bertepatan dengan detak jantung, polisi yg berada di sana hanya bisa terdiam tak berkutik sama sekali.

"Bg Han... Jangan!! Bunuh diri bukan takdir" cegah Fajri ingin mendekati

Tapi Shandy lebih dulu mencegah pergerakan Fajri untuk tidak mendekati.

"Berarti selama ini yg gue bunuh juga bukan bagian dari takdir, karena gue yg berencana" datar Farhan menatap wajah Fajri

Fajri terdiam, ucapan Farhan tadi membuat nya tak bisa mengucapkan sepatah kata pun, satu kantor terdiam, termaksud Shandy dan Fajri.

"Mau bagaimana pun, hukuman gue tetap hukum mati, dari pada menunda lebih baik di percepat, biar semua feer" pelan Farhan

'doorrr'
Suara tembak terdengar sangat keras, di luar ruangan kaget saat mendengar tembak itu, Fara yg baru saja masuk kedalam kantor polisi kaget melihat Farhan menembakkan dirinya sendiri.

"Kak.....!!" Pekik fara

Air mata nya langsung turun saat melihat Farhan menembakkan dirinya dengan pistol yg di pengang nya. Berlari mendekati Farhan.

"Kakak.... Hiks.... Bangun..!!!" Tangisan Fara pecah

Polisi langsung memeriksa tubuh Farhan, tapi setelah penembakan itu Farhan langsung tak bisa di selamat kan, Farhan sudah di nyatakan meninggalkan dunia.

"Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un" ujar polisi

"Tidak!!!!! Hiks.... Kak.... Bangun!! Hiks...." Tangisan Fara pecah

"Sabar" lirih Fajri mengelus bahu Fara

Shandy langsung mengurus jenazah Farhan untuk di kebumikan.

Hy guys 👋
Gimana ceritanya??
Seru gak, stay tune terus nya
Jangan pernah bosan dengan ceritanya aku, karena setiap cerita punya pesan dan dramatis yg berbeda beda.
Jangan lupa follow aku dan vote sebanyak banyaknya dan komen, karena saran dari kalian dan semangat sangat berarti buat aku.
Bye.... sampai ketemu di part 34.

Rumah singgah | Bungsu Line • UN1TY • | ••E N D••Where stories live. Discover now