part 6

127 18 4
                                    

Zweitson meletakkan minuman di meja tepat didekat Gilang rebahan kan, saat zweitson ingin beranjak meninggalkan Gilang, suara Gilang membuat zweitson terhenti.

"Pijit gue" perintah Gilang

Zweitson tanpa mengucap sepatah kata pun, langsung melakukan nya Dengan sabar.

" Di sini" perintah Gilang menunjuk bagian tubuhnya yg pegel, setiap tunjuk Gilang zweitson langsung memijit nya.

"Bagus, gini dong" kata Gilang

Zweitson terdiam dengan raut wajah benar benar capek.

* * *

Ricky menghentikan mobilnya di persimpangan jalan, Fiki menatap binggung tanpa bertanya, Ricky menatap Fiki datar.

"Turun!!" Perintah Ricky

"Tapi bg, ini belum sampai" pelan Fiki

"Emang belum sampai" ketus Ricky " turun!!" Perintah Ricky lagi

Fiki terdiam sejenak, membuat Ricky marah, Ricky mengepalkan tangannya dengan memukul setir mobil nya.

"Dengar gak sihh!! Gue bilang Turun! Turun!!" Bentak Ricky

"Terus Fiki pakai apa bg" tanya Fiki takut takut

"Gue gak PEDULI!! Mau Lo jalan kaki, naik angkot atau berbagai cara, yg terpenting lu turun dari mobil gue " marah Ricky

"Lo itu, hidup cuman buat beban gue bertambah!!" Marah Ricky "Selalu nyusahin gue. Kapan sih lu mati" ketus Ricky

Mendengar ucapan sang kakak, Fiki menatap Ricky dengan meneteskan air matanya.

"Ck, gak usah nangis Luh, munafik " tekan Ricky

Fiki membuka pintu mobil Ricky perlahan dengan air mata Terus mengalir, melihat pergerakan Fiki terlambat, Ricky langsung mendorong tubuh Fiki dengan kasar.

Berpas Pasan dengan shandy yg baru saja keluar dari sebuah restoran. Ricky langsung melanjutkan perjalanan meninggalkan Fiki yg terjatuh di aspal jalanan, Shandy yg melihat sontak berlari menghampiri Fiki. Shandy membantu Fiki berdiri dan menuntun Fiki menghampiri mobil nya.

"Makasih bg" pelan Fiki menunduk kepalanya

"Iya" balas Shandy, Shandy mempersilahkan Fiki masuk ke dalam mobil Shandy.

Tepat di dalam mobil, Shandy Langsung mengambil kotak p3k untuk mengobati luka di jidat Fiki. Fiki menatap wajah shandy dengan detail.

"Udah"

"Makasih bg" ucap Fiki pelan

"Iya, kenalin nama gue Shandy" ujar Shandy menjulurkan tangannya

"Fiki" bals Fiki pelan menunduk kepalanya tanpa menatap wajah Shandy

"Gak usah nunduk, santai aja"

Fiki perlahan menggangkat kepalanya.

"Udah makan gak?, ni aku ada makanan, mau makan bareng gak" tawar Shandy

Fiki terdiam dengan memengang perut, secara bergantian menatap Shandy.

"Gak papa, ini aku dua" kata Shandy menyodorkan kotak makanan.

"Makasih bg" lirih Fiki

"Makasih terus, udah santai aja, terus pas makan nanti aku anterin kamu pulang" tutur Shandy memulai memakan makanan nya

Fiki perlahan membuka kotak makan dengan tanpa Fiki sadari meneteskan air matanya, Shandy tak sengaja melihat Fiki menetes air mata nya. Shandy menatap Fiki dengan detail.

Rumah singgah | Bungsu Line • UN1TY • | ••E N D••Where stories live. Discover now