part 5

157 23 3
                                    

Setelah beberapa jam bersekolah, jam pulang tiba semuanya siswa siswi berbondong bondong keluar menuju gerbang sekolah, tapi tidak untuk Fajri. Fajri membantu ibu Yura di kantin, setelah di beri  makan pas jam istirahat kepada ibu Yura. Seperti biasa Fajri membantu mencuci piring dan memberesi yg lain.

Shandy masuk ke gerbang sekolah menuju kelas sang adik untuk menjemput sang adiknya. Shandy emang terbiasa menjemput dan mengantar sang adik ketika berpergian. Mau di sekolah atau di luar sekolah. Tapi sang adik tak kunjung menghampiri Shandy, pasal nya di lingkungan sekolah mulai sepi, takut terjadi apa-apa, Shandy langsung menghampiri nya.

Ditengah perjalanan Shandy menatap seorang anak yg sedang membantu seorang ibu, Shandy menatap seseorang itu dengan detail, di otak Shandy wajah sang anak yg sedang membantu seorang ibu Sangat pamaliar di pikiran nya, saat Shandy ingin menghampiri seseorang itu, sang adik menghentikan langkahnya menuju seseorang itu.

"Ka" Panggil sang adik bernama Tira

Sontak Shandy langsung menoleh ke sang adik yg sudah di hadapan nya.

"Yaudah yuk pulang" ajak Tira

"Bentar dulu" tolak Shandy menatap kearah kantin "loh mana??" Tanya Shandy menatap seorang anak yg tadi sangat pamaliar itu hilang, Tira menatap sang kakak binggung, langsung menatap kearah yg sang kakak lihat.

"Apa sihh?? Cari siapa??" Tanya Tira

"Tadi ada cowok yg bantuin ibu ibu itu" Jawab Shandy " sekarang mana??" Tanya Shandy

"Apa sihh gak ada, salah lihat kali" acuh Tira

"Gak mungkin salah lihat" tekan Shandy

"Terus, kalau ada. Kakak mau ngapain??" Kata Tira

"Mau kenalan lebih dalam lagi, kaya nya__" ucap Shandy terhenti sang Tira menarik tangan Shandy dengan paksa

"Udah kak, kenalan bisa kapan aja. Aku mau pulang" paksa Tira

"Yaudahhh... Iya iya pulang" putus Shandy

Saat Shandy selangkah menuju parkiran, Fajri baru saja selepas ketoilet, dan langsung menghampiri ibu Yura melanjutkan pekerjaan nya.

"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga" tutur ibu Yura

"Alhamdulillah yah Bu" ucap Fajri

"Makasih yah, berkat Fajri ibu gak kecapekan setelah pulang kerja" tutur ibu Yura

"Iya, tapi seharusnya. Aji yg makasih sma ibu, kalau gak ada ibu aji gak makan pas istirahat" kata Fajri tersenyum

"Tapi ibu boleh Tanya gak" pelan ibu Yura

Fajri menatap ibu Yura tersenyum" mau tanya apa Bu??"

"Kok Fajri sering banget gak bawa uang, bahkan jarang makan pas jam istirahat kalau pun Makan pas jam istirahat tapi dengan tanggal yg di tentukan, kenapa??" Tanya ibu Yura hati hati agar Fajri tidak tersinggung dengan ucapan nya barusan

Mendengar ucapan ibu Yura baru saja membuat Fajri menunduk kepalanya sedih, ibu Yura melihat raut wajah Fajri yg tiba tiba murung, tak enak hati kepada Fajri.

"Maafin ibu Fajri, ibu gak bermaksud buat kamu sedih, kalau gak mau di jawab gak papa, gak usah di ingat ingat lah" ucap ibu Yura tak enak hati dengan menepuk bibir nya pelan.

Fajri mendengar tuntutan ibu Yura yg tak enak hati dengan pertanyaan, tersenyum seakan akan tidak terjadi apa apa.

"Gak papa Bu" lirih Fajri

"Yaudahhh lah, gak usah di bahas lagi, yuk pulang" ajak ibu Yura mengalihkan pembicaraan

"Bu, gak papa. Fajri sebenarnya di kasih kok uang sma papa, cuma aji banyak keperluan sekolah, aji gak enak minta sma papa, jadi aji gak makan, lagian kasian papa kerja susah susah buat Fajri, sedang aji gak kerja, aji gak mau merepotkan papa" bohong Fajri

"Hm... Pinter.. anak yg berbakti, pasti papa kamu bangga sama kamu" senang ibu Yura mengelus rambut Fajri kagum

"Tapi ke nyataan nya, papa gak pernah bangga sama aku, papa malahan benci sama aku" batin Fajri menangis

"Yaudah yuk pulang" ajak ibu Yura

"Iya"pelan Fajri berjalan beriringan dengan ibu Yura

* * *

Fiki sedang mengepel lantai toilet, akibat terlambat masuk kels. Fiki mengepel lantai dengan sesekali memengang dadanya terasa sakit, ketika sakit di dadanya Kambuh Fiki beristirahat untuk meredakan rasa di dadanya.

"Ya Allah... Sakit... Fiki gak kuat" mengeluh Fiki menyenderkan tubuhnya, dengan mengatur nafasnya yg teratur. Menahan sakit di dadanya sesekali air mata mengalir di pipinya gitu aja. " Sebelum Fiki meninggalkan dunia ini, pertemuan Fiki dengan orang yg sayang sama Fiki, yg bisa buat Fiki bahagia untuk terakhir kalinya.. Fiki mohon... Kabulkan permintaan ini ya Allah... Fiki gak minta sembuh dari penyakit ini, Fiki tau Allah meletakkan penyakit ini ke Fiki karena Fiki sanggup, tapi Fiki cuman minta pertemuan Fiki dengan orang yg selama Fiki ingin kan" lirih Fiki menutup mata nya, tanpa sadar.

* * *

Sebelum sang Kakak datang zweitson sudah makan, setelah makan zweitson langsung melanjutkan pekerjaan, beberapa menit akhirnya pekerjaan rumah nya selesai. Baru saja zweitson menjatuhkan tubuhnya di sofa untuk beristirahat, suara gilang mambuat mata zweitson terpaksa terbuka.

"Bagus... Enaknya... Gak kerja, malah nyantai nyantai, ohh jadi ini kerjaan lu selagi gue sma papa gak ada!!" Tuduh Gilang

"Engak kak" pelan zweitson langsung berdiri

"Aaah... alasan Luh, manusia gak tau di untung, udah numpang malah gak tau diri!!" Ketus Gilang dengan menatap zweitson Marah

"Tapi kak, emang bener. Aku baru aja selesai ngerjain pekerjaan aku" lirih zweitson

"Jawab aja lu!! Buatin gue Makanan!!" Perintah Gilang

"Iya kak" pelan zweitson Langsung berlari menuju dapur.

Gilang langsung menjatuhkan dirinya di sofa, meluruskan otot-otot nya akibat capek kampus dan kerja di kantor.

"Aaaaaaaa, capek juga" gumam Gilang menguliat.

* * *

Fiki baru sadar dari pingsan, Fiki menatap sekitar. Fiki sedang di ruangan UKS menatap wajah Ricky dengan raut marah, langsung perlahan bangkit dari tidurnya.

"Pulang" datar Ricky langsung meninggalkan Fiki

Tanpa membantah Fiki perlahan beranjak dari Bangkas nya, menuju Ricky tak lupa di iringi dengan pak satpam di belakang. Tepat di mobil Ricky, Fiki terdiam binggung masuk takut di omelin lancang, slah satunya yg diam.

"Nak Fiki gak naik??" Tanya pak satpam

Fiki tersenyum kikuk, Ricky membuka kaca mobil nya" cepatan masuk!!" Perintah Ricky

"I_iya bg" bals Fiki langsung masuk kedalam mobil, sebelum pergi Fiki menunduk kepalanya kepada pak satpam sekolah nya, pak satpam tersenyum ramah kepada Fiki.

Hy guys 👋
Gimana ceritanya??
Seru gak, stay tune terus nya
Jangan pernah bosan dengan cerita nya aku, karena setiap cerita punya pesan dan dramatis yg berbeda beda.
Jangan lupa follow aku dan vote sebanyak banyaknya dan komen, karena saran dari kalian dan semangat sangat berarti buat aku.
Bye.... sampai ketemu di part 6.

Rumah singgah | Bungsu Line • UN1TY • | ••E N D••Where stories live. Discover now