part 20

137 18 1
                                    

Fajri dan Tira sudah berada di tempat yg mereka sendiri tidak tau, fajri melihat Tira berjalan menghampiri cahaya putih. Langsung berteriak dengan berlari menghampirinya Tira. Tira menoleh kearah Fajri langsung tersenyum.

"Lo mau Kemana??" Tanya Fajri

"Mau pulang, udah waktunya gue pulang" jawab Tira tersenyum

"Yaudah yuk!" Ajak Fajri dengan senang hati

Tira menatap Fajri dengan tersenyum " kita berbeda, Lo masih punya waktu untuk hidup, gue titip kakak gue nya"

"Tapi gue capek, selalu di salahin. Ini yg papa sama kak fenly mau, gue gak ada dunia" lirih Fajri menetes air mata nya

"Tapi lu belum waktunya, ini bukan tempat lu"

"Gue lebih nyaman kegini, bukan raga gue yg terus terusan sakit tapi hati gue juga, selama ini gue terus terusan disalahin"

"Lo anak kuat, pasti. Suatu saat lu bahagia, gue yakin" kata Tira juga ikut menetes air mata nya

"Kalau itu tidak terjadi??"

"Pasti, lu bakalan merasa bahagia yg belum lu rasakan"

"Waktu bersama kak Shandy waktu itu udah lebih cukup"

"Hiks... Kakak gue bakalan sedih kalau lu juga pergi, gue gak mau buat kakak gue sedih, ada lu setidaknya buat dia melupakan gue" pelan Tira " gue pergi dulu " pamit Tira berjalan menuju cahaya putih.

Fajri berlari mengikuti Tira Dengan mendekati cahaya putih, tapi apa Fajri terlempar, seakan akan tidak mengizinkan nya masuk.

* * *

Tira dan Fajri di bawa ruangan ICU, Shandy terus terusan menemani sang adik di ruangan sedang suster Alya memutuskan untuk menjaga Fajri di ruangan ICU. Suster Alya terus terusan menangis dan berdoa untuk kesembuhan fajri, tanpa senagaja mata suster Alya menatap mata Fajri tiba-tiba menetes air nya.

"Fajri aku tau.. banget, selama ini kamu tersiksa, mungkin saat ini bukan raga kamu yg sakit tapi hati kamu lebih dari sakit, tapi... Aku mohon.... Jangan nyerah... Kalau satu dunia menolak kehadiran kamu, aku orang pertama yg menerima kamu. Aku bakalan membesar kamu seperti aku menyayangi kamu seperti adik aku sendiri..."sendu Alya

* * *

Di ruangan ICU Shandy stey menemani sang adik Terbaring koma di bangkas nya, duduk di samping sambil mengelus rambut Tira dengan lembut.

"Dek bangun....kakak gak bisa tanpa kamu... Kalau gak kamu siapa keluarga kakak lagi hikh..."

Tangisan shandy terhenti saat mendengar suara mesin ECG berbunyi dengan tertera detak jantung pasien perlahan detaknya kecil. Shandy menekankan tombol darurat yg ada di atas bangkas. dengan terus terusan meneriakkan memanggil dokter.

Dokter membantu untuk dengan alat pemompa detak jantungnya, tapi Allah berkata lain, Tira tidak bisa diselamatkan. Dokter perlahan keluar dengan raut wajah sedih mendekati Shandy, Shandy yg melihat raut wajah dokter mulai melemah.

"Maaf, pasien tidak bisa di selamat kan, kami sudah semaksimal mungkin tapi Allah berkehendak lain" ujar dokter Bayu sendu

Shandy menyenderkan tubuhnya dengan pasrah, memejamkan matanya menutup rasa sedih, walaupun sedih itu tetap terlihat di wajah nya.

"Kanker di otak pasien sudah stadium terakhir dan benturan sangat kuat yg di alami di kepala nya tidak bisa di tolong" lanjut doktor Bayu.

Tira meninggal pertepatan pukul 20:00, dirumah sakit sejahtera. Tira di permalamkan di rumah sakit untuk besok di ke bumikan, shandy menangis sembari membaca surah Yasin untuk Tira.

* * *

Pagi harinya Shandy membawa Tira kerumah untuk di kebumikan. Di rumah sudah banyak orang untuk menyambut jenazah Tira. Setelah selesai memandikan sebagai nya, Tira langsung di makam kan di TPU. Satu persatu orang yg ada di pemakaman meninggalkan Shandy yg masih menatap batu nisan Tira dengan tangisan tak terhenti.

"Hiks... Hiks.... Kakak rasa hidup kakak gak berarti kalau gak ada kamu dek... Hiks... Kakak mau ikut aja hikh..... Setelah mama pergi terus papa, dan sekarang kamu ... Hiks... Kakak gak bisa .... hidup sendiri..... hikh.... Aaaaaakkkkkkkkk....hikh... " Shandy menangis dengan hati frustasi

"Aji masih butuh kamu, kalau kamu pergi. Siapa yg membuat aji bahagia? Aji.... " Alya menghentikan perkataan sejenak untuk menenangkan diri untuk tidak menangis "hikh.... gue gak mau lihat dia tersiksa oleh Bokap nya, cukup penyiksaan selama ini buat dia." Lanjut Alya

Shandy yg Mendengar suara itu langsung menatap Alya dengan mata sembab akibat nangis. Perlahan Shandy berdiri dengan tatapan terus menatap Alya.

"Mungkin Allah titip Fajri buat lu setelah kepergian Tira, gue tau mungkin ini berat buat lu, tapi ini takdir"

"Takdir? Takdir kata lu!!" Kata Shandy tak terima " ini semua gara gara bokap Fajri!! Gara gara dia adik gue mati!!" Marah Shandy

"Tapi lu gak bisa nyalahin Fajri!! Fajri juga korban!! Dia juga gak mau di posisi kegini, coba Lo ngertin dia, sedikit aja!!" Marah Alya dengan air mata berlinang " udah cukup selama ini dia dituduh pembunuh sama bokap nya!! Jangan lu tambah dengan Lo nuduh dia sebagai pembunuh adik lu!!"

"Lo Ngomong gampang, gue__"

"Gue yg tersiksa" kata Alya menyambung perkataan Shandy " berapa lama Fajri tersiksa oleh sikap papa ya tidak adil, bertahun tahun!!, kalau lu gak mau membuat Fajri bahagia, biar gue yg buat dia bahagia" tekan Alya langsung meninggalkan Shandy yg terdiam.

* * *

Sebelum zweitson melangkah kakinya sebelah kiri, terdengar suara kunci pintu yg sedang di buka dari luar, zweitson yg mendekati langsung sontak menatap kearah pintu dan langsung berlari mendekati. Terlihat dari balik pintu wajah Gilang yg datar menatap zweitson.

"Beresin kamar gue, ruangan tamu, ruangan keluarga, dapur dan siram bunga papa, sekarang!" Pinta Gilang dengan jutek

"Iya kak, tapi setelah aku serapan ya, soalnya aku belum makan dari semalam" bals zweitson takut takut

"Heh!! Gue numpangin lu disini buat kerja, bukan untuk santai santai, kerja!!" Ketus Gilang

"Aku lap__"

"Bodo' amat"

"Iya" tunduk zweitson

Gilang langsung Turun dari anak tangga meninggalkan zweitson di kamar.

"Cepatan!! Kalau di suruh itu, jangan lambat" teriak Gilang di tengah perjalanan menurun anak tangga.

Zweitson langsung segara turun untuk memberesi isi rumahnya..

Hy guys 👋
Gimana ceritanya??
Seru gak, stay tune terus nya
Jangan pernah bosan dengan cerita nya aku, karena setiap cerita punya pesan dan dramatis yg berbeda beda.
Jangan lupa follow aku dan vote sebanyak banyaknya dan komen, karena saran dari kalian dan semangat sangat berarti buat aku.
Bye.... sampai ketemu di part 21.

Rumah singgah | Bungsu Line • UN1TY • | ••E N D••Where stories live. Discover now