part 16

104 13 0
                                    

Asik asik mencari keberadaan Fenly diruangan, tanpa Fajri sadari ada suster yang tadi menatap nya dengan heran, dan langsung mengikuti pergerakan Fajri dari tadi.

"Mana nya??" Tanya Fajri sendiri

"Cari siapa dek??" Tanya suster menepuk pundak Fajri pelan

Fajri berbalik Badannya cepat menatap suster tadi.

"Fajri!!" Kaget suster "Kenapa kamu udah keluyuran, kamu baru sadar, kamu udah di periksa belum??" Tanya suster lagi

"Kok suster tau nama saya??" Binggung Fajri

"Kamu pas operasi, seharusnya kamu istirahat " tutur suster

"Tapi saya mau lihat kakak saya suster, dimana yaa ruangannya??" Tanya Fajri

"Kakak kamu lagi di ruangan ICU, dia koma, Kakak kamu banyak mengeluarkan darah, tapi stok darah di rumah sakit ini golongan darah ab+ lagi kosong " jels suster

"Ambil darah saya dok, saya rela, biar kakak saya sembuh lagi" kata Fajri

"Gak bisa Fajri, kamu sangat lemah, kamu juga baru pas operasi, seharusnya kamu istirahat yg cukup biar kamu cepat sembuh" larang suster

"Saya sehat kok sus, istirahat sebentar saya bisa sembuh lagi" mohon fajri

"Gak bisa Fajri, tubuh kamu juga kekurangan darah pas operasi" larang suster terus terusan

"Gak papa sus, yg penting kakak saya bisa sembuh, gak papa saya sakit. Saya rela mengorbankan nyawa saya buat kakak, please sus" lirih Fajri menetes air mata nya

"Anak ini baik sekali, bahkan dia rela ngorbankan dirinya untuk sang kakaknya, tapi perlakukan papa sama sekali tidak baik kepada nya " batin suster menangis " yaudah, Fajri mau jengguk dulu apa donor dulu " tanya suster itu lembut

"Makasih sus, donor aja" pelan Fajri

"Yaudah ikut keruangan" perintah suster

Fajri dengan senang hati langsung mengikuti suster di ruangan.

* * *

Di ruangan pendonor, Fajri dan suster masuk kedalam nya, di ruangan itu ada beberapa orang yg masih belum tidur, Fajri di suruh suster merebahkan tubuhnya di bangkas, setelah itu suster langsung menjauhi Fajri dan menghampiri orang di dalamnya.

Berbincang bincang sedikit, Fajri langsung di cek tengsi dan berbagai lainnya di cek, sampai akhirnya Fajri langsung mendonorkan darah nya, sembari menunggu kantong darah penuh, Fajri menatap suster tadi tersenyum Terpaksa.

"Sus, kalau nanti kalo ada yg tanyain siapa yg donorin, jangan bilang saya yg donorin ya" ujar Fajri

"Iya" bals suster tersenyum" tapi setelah itu kamu harus istirahat cukup dan makan makanan yg bergizi " lanjut susternya

"Oke suster " seru Fajri

Suster tersenyum menatap Fajri.

* * *

Setelah beberapa menit mendonorkan darah, Fajri dan suster langsung menuju ruangan fenly, suster senagaja menemani Fajri keruangan fenly, untuk menjaga agar Fajri tidak kenapa-kenapa, pasalnya tubuh Fajri mendonorkan darahnya pada fenly di saat tubuh nya belum pulih.

Tepat diruangan ICU, Fajri perlahan melangkah kakinya memasuki ruangan fenly dengan tatapan sendu. Terlihat dari wajah nya sangat berhati mulia, tepat di depan bangkas fenly, Fajri menatap nanar fenly dengan sendu, dengan perlahan memengang tangan fenly.

"Ka... hiks.... Bangun... Aji gak mau kakak terbaring disini, aji sayang sama kakak.... Hiks bangun!!! Aji udah donorin darah aji buat kakak..." Tangisan Fajri menatap wajah fenly sesekali mengelus rambut pirang fenly.

Suster menatap Fajri dengan tatapan sendu, diruang itu hanya fenly Fajri dan suster, papanya tidak terlihat disitu. Tapi tak lama dari itu, papa masuk keruangan itu menatap orang yg di samping bangkas anak dengan tatapan tajam.

Tanpa mengucap sepatah kata, papa langsung menarik lengan Fajri dengan kasar, hingga Fajri mengiris kesakitan, suster yg melihat langsung mendekati mereka dengan panik dengan kondisi Fajri. Papa mendorong tubuh Fajri dengan sangat keras, Fajri menatap papa dengan tatapan sendu, suster dengan cepat membantu Fajri berdiri.

"KELUAR!!! GAK USAH SOK PEDULI, SAMA FENLY" marah papa "KAMU KAN YG CELAKAIN DIA, BELUM PUAS NYAKITIN DIA!! SETELAH DIA KAMU JUGA MAU CELAKAIN SAYA" tuduh papa dengan murkanya

"Hiks... Aji...."

"KAMU....!!!"

'praak' tamparan menggenangi pipi dengan keras Fajri, Fajri tak bisa berkutik sama sekali hanya tangis yg mewakili ribuan hatinya tersakiti.

"STOP!!" Kata suster dengan tatapan tajam pada papa fenji " bapak itu...!!"

"Sus kita balik aja" sendu Fajri memotong perkataan suster

"Yuk, saya juga malas berdebat dengan orang yg gak punya hati kaya dia" tekan suster menatap papa fenji dengan tatapan marah

"Pa, aji keruangan dulu" lirih Fajri

Tanpa mengucap sepatah kata, papa langsung menutup pintu ICU dengan kasar. Mendengar suara keras pintu Fajri memejamkan dalam tangisan. Suster mengelus bahu Fajri agar kuat.

"Sus, apa seorang pembunuh gak boleh bahagia" lirih Fajri menatap nanar wajah suster dengan sendu

"Setiap manusia, punya cara bahagia nya masing masing, jadi Jangan pernah beranggapan kalau kamu gak bisa bahagia,
untuk hari ini mungkin kamu gak bahagia, tapi kita gak tau besok, dan bahagia juga gak harus sama keluarga, bisa aja dengan orang yg selalu ada saat kamu sedih" tutur suster dengan lembut

"Tapi, dari kecil aji gak pernah ngerasa di sayang sama papa dan kak fenly, apa aji gak berhak bahagia"

"Kamu berhak bahagia" tutur suster itu dengan senyum " udah yahh, kamu harus istirahat, ingat kamu kan habis donorin darah kamu untuk fenly"

"Tapi suster jangan lagi kaya tadi, Ngomong sama papa" lirih Fajri

"Iya... yaudah tidur, selamat tidur Fajri" ucap suster mengelus rambut Fajri

"Selamat tidur" bals Fajri langsung menutup mata

Suster langsung meninggalkan ruangan Fajri, Shandy perlahan membuka matanya, Shandy menatap Tira yg tertidur pulas secara bergantian dengan menatap fajri. Shandy juga mendengar pembicaraan Fajri dan suster.

"Fajri donorin darah ya buat fenly??" Batin shandy bergumam

Shandy menatap Tira dengan mengelus rambutnya, perlahan menutup matanya untuk kembali tidur.

Hy guys 👋
Gimana ceritanya??
Seru gak, stay tune terus nya
Jangan pernah bosan dengan cerita nya aku, karena setiap cerita punya pesan dan dramatis yg berbeda beda.
Jangan lupa follow aku dan vote sebanyak banyaknya dan komen, karena saran dari kalian dan semangat sangat berarti buat aku.
Bye.... sampai ketemu di part 17.

Rumah singgah | Bungsu Line • UN1TY • | ••E N D••Onde histórias criam vida. Descubra agora