041

16.3K 944 8
                                    

"Barang siapa tidak menyayangi maka tidak akan disayangi." (HR Bukhari dan Muslim)

"Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah, "(Hadis Nabi Muhammad SAW ini dijelaskan oleh Abu Hurairah R.A)

Btw bentar lgi End kyknya wkwk... Tapi g tau juga sih.

Happy Reading!

Jgn lupa Vote dan Komen nya...

....

"Selamat pagi, Umma! Wangi banget lagi masak apa?" Zaura memeluk Fatim dari belakang, Walau sedikit kesusahan karena perutnya yang membuncit.

"Ngagetin aja!" Fatim mengeplak pelan tangan Zaura yang berada diperut nya.

Zaura tertawa pelan. "Maaf, Umma! Umma kangen nggak sih diginiin?" Tanya nya.

Fatim tersenyum. "Kangen, Tapi ya gimana lagi" Jawabnya. "Udah lepas dulu, Bantuin masak sini" Lanjut Fatim.

Zaura melepas tangan nya, Kini beralih kesamping Fatim. "Umma masih mau bikin apalagi? Ini udah selesai" Tanya Zaura.

Fatim menoleh sebentar. "Kamu kupasin Bawang putih sama Merah nya, Jangan banyak-banyak tapi. Umma mau bikin Kari Ayam" Jelas Fatim.

"Tumben banget ,Mii" Heran Zaura, Bukannya apa. Umma nya memang jarang masak Kari Ayam.

"Biar, Orang Hari Raya!"

Zaura tertawa pelan, Ia lantas mengupas Bawang nya. "Umma, Zaura mau makan Soto. Bikinin sekalian ya? Hehehe"

"Ngidam, Kamu?" Tanya Fatim.

Zaura mengangguk pelan. "Iya, Tiba-tiba pengen aja Sop buatan Umma!"

Fatim mengangguk. "Yaudah nanti Umma masakin, Kamu tambahin kupas bawangnya. Kebetulan juga ada bahannya dikulkas."

"Makasih Umma"

Kalau kalian tanya mana Husein dan Rafka, Mereka dari shubuh sudah ada di mushola dan sampai sekarang belum pulang juga, Jam menunjukkan pukul 05.37.

....

"Abba?" Panggil Zaura.

Husein menoleh, Mereka sedang ada di ruang keluarga. Makan dengan lesehan, Hanya berempat saja.

"Udah pada pulang ya? Kok nggak pamit" Tanya Zaura.

Husein mengangguk. "Malem mereka pulang, Kamu udah tidur. Enggak enak kalau dibangunin, Abba tadi mau bilang juga kelupaan" Jawab Husein.

Zaura membuka mulutnya saat Rafka menyuapi nya. Kali ini bukan Rafka yang minta, Melainkan Zaura sendiri.

"Mau nginep berapa hari kalian?" Ujar Fatim bertanya.

Zaura mengedikan bahunya. "Belum tahu, Mas Rafka nggak ngasih kepastian"

"In Sya Allah seminggu, Zaura kemarin minta nya seminggu disini" Celetuk Rafka sambil menyuapi Zaura kembali.

"Bagus, Lama lagi juga boleh" Ujar Husein sambil tertawa.

"Umma, Cepet banget mereka pulangnya. Emang ada urusan apa? Masa Hari Raya kumpul nya cuma sehari" Zaura masih bertanya-tanya tentang kerabatnya.

"Mereka silaturahmi dulu sama yang lain, Besok atau nanti juga kesini lagi!" Jawab Fatim.

"Udah, Mas" Zaura memundurkan kepalanya, Menolak suapan Rafka.

Rafka mengangguk, Ia menyuapi dirinya sendiri. "Mas"

"Dalem?"

Zaura tersenyum manis, Rafka bisa menebak jika Istrinya itu sedang menginginkan sesuatu.

"Hmm? Mau apa" Tanya Rafka peka.

Husein menggelengkan kepalanya. "Ngidam terus, Kamu itu!" Goda Husein.

Bibir Zaura mengerucut. "Biarin, Kan bukan kemauan Zaura. Wleee"

"Dek!" Tegur Rafka saat melihat Zaura menjulurkan lidahnya.

Zaura menutup mulutnya. "Hehehe, Enggak sengaja. Mas!"

Husein tertawa melihat anaknya tengah ditegur Suami nya. "Kasian" Ejek Husein.

"Udahh, Mas. Jangan godain anaknya mulu! Habisin makanan nya, Dari tadi makan nggak habis-habis" Tegur Fatim.

"Hahaha-" Zaura tertawa puas melihat Abba nya, Wajahnya terlihat sangat melas sekali.

"Dek, Ketawa nya jangan kencang-kencang!"

....

Mksih Vote dan Komen nya!

Mksih Vote dan Komen nya!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bersambung......

Halal Bersama(Perfect Husband) Where stories live. Discover now