007

36.3K 1.9K 1
                                    

"Pagi Ummi" Sapa Zaura mendekati Aisyah.

"Pagi mantu Ummi, Kenapa kesini? Mau minum?"

Zaura menggeleng pelan. "Mau bantu Ummi masak"

"Sini, Ummilagi mau bikin Sayur Lodeh sama Tempe goreng, Kamu suka Sayur Lodeh nggak?" Tanya Aisyah

Zaura mengangguk. "Suka Ummi, Zaura suka semuanya. Apalagi Sayur Bayam, emm seger bangett"

Aisyah terkekeh melihatnya. "Kamu goreng Tempe ya? Ummi yang masak Sayur nya"

"Oke Ummi"

Zaura berjalan menuju meja pantry, mengambil Tempe yang baru keluar dari kulkas. Ia memotong kotak persegi, Setelah itu dirinya mengambil Cobek dan memasukkan Bawang putih, Garam dan penyedap rasa. Setelah itu Ia haluskan dan dikasi air sedikit.

Tempe yang tadi sudah dipotong potong Ia rendam menggunakan air bumbu tadi.

"Ummi, Nanti bikin sambal tomat ya? Zaura pengen" Celetuk Zaura sambil melihat Aisyah

"Sambal Tomat? Tomat nya masih ada nggak ya? Coba cari dulu dikulkas, Kalo ada nanti Ummi bikinin" Katanya.

Zaura segera mengecek Kulkas, Ia tersenyum karena ada beberapa tomat didalamnya.

Zaura memperlihatkan Tomat yang ada digenggamannya. "Ummi, Tomat nya tinggal segini. Cukup kan?"

Aisyah mengangguk. "Cukup Sayang, Bawa sini! Rafka nggak suka sambal tomat jadi cukup nanti. Kamu pinter masak kan? Kenapa malah nyuruh Ummi yang bikin?!" Tanya Aisyah kepo.

Zaura meletakkan tomat pada wadah yang kosong. "Mas Rafka nggak suka Sambal Tomat?" Tanya Zaura sambil memanaskan minyak. "Zaura pengen ngerasain sambel tomat punya Ummi! Lanjutnya.

"Suamimu nggak suka Tomat sama sekali, jadi kalo ada Sayuran yang isinya ada Tomat pasti disingkirin"

"Oo, Ummi juga nggak suka Tomat?" Tanya nya sambil menggoreng Tempe tadi.

"Ummi suka-suka nggak suka"

Zaura menoleh kearah Aisyah. "Emm, Maksudnya Ummi?" Tanya Zaura bingung.

"Tergantung dimasak jadi apa" Perjelas Aisyah.

"Oo gitu"

Setelah itu mereka pun melanjutkan masaknya dengan diiringi canda tawa ringan.

.....

Ceklek!

"Mas ayo turun, Sarapan dulu!"

Zaura menghampiri Rafka yang sedang duduk membaca buku islam di senderan kepala ranjang.

Rafka segera menutup buku itu. "Sini, Mas mau peluk dulu"

"Udah ditunggu Abbi, Ummi Mas!"

"Sini dulu, Mas kangen!!"

Zaura menghela nafas pelan. "Kangen apaan, baru juga pisah satu jam an"

"Ya biarin, Rasanya nggak kuat kalo jauh jauh sama Kamu. Pengennya sama Kamu terus" Ucap Rafka sambil memeluk tubuh ramping Zaura dengan gemas.

"Apaan coba gitu, Berlebihan kan nggak baik Mas Rafka"

"Hmm" Rafka cuek bebek, memilih menduselkan wajahnya di dada empuk Zaura.

Posisinya sekarang, Zaura yang berdiri disamping ranjang dan Rafka yang duduk memeluk Zaura. Memang dasarnya Zaura pendek dan kecil, jadi ya Rafka bisa sampai didada Zaura.

Zaura mengelus rambut Rafka. "Ayo Mas, Setelah ini Mas kan juga ngajar! Jangan males males gini"

"Hmm"

Zaura menghela nafas panjang, kenapa Rafka jadi sangat manja?. "Mas , Jangan gitu!. Sekarang ayo kebawah, kasian Ummi yang udah masak"

"Cium dulu"

"Ishh, nggak mau"

Rafka tersenyum di balik dada Zaura. "Kalo nggak mau, Mas juga nggak mau turun" Ancam nya.

Zaura yang mendengar itu mencebikan bibirnya. "Iya iya, sini cepet!"

Rafka menjauhkan wajahnya.

Cup!

Dengan cepat Zaura mencium pipi kanan Rafka. "Cepet banget Sayang"

"Ayo turun!!"

"Cium bibir dulu, baru turun!"

"Mass, Tadi katanya minta cium terus mau turun?!!"

Rafka terkekeh. "Tadi kan di pipi, Mas minta nya dibibir Sayang! , Mau nggak?"

Cup!

Zaura menciumi bibir Rafka, Tapi sebelum dirinya menjauhkna diri. Rafka dengan gesit menahan tengkuknya, memperdalam ciumannya.

Dug!

Dug!

Zaura memukul pelan dada Rafka karena mersa dirinya butuh bernafas. "Zaura ngambek sama Mas Rafka, Titik!"

.....

Bersambung.....

Halal Bersama(Perfect Husband) Where stories live. Discover now