008

35.4K 1.7K 2
                                    

"Kenapa diem dieman?" Tanya Maulana.

Rafka melihat kearah Istrinya. "Ngambek, Ba"

"Hm? Siapa yang ngambek?" Tanya Aisyah menahan tawa.

Zaura pura-pura tidak mendengar.

"Ngambek kenapa?" Tanya Aisyah lagi.

Zaura diam memakan makanannya. "Zaura, kenapa diam? Ummi tanya Zaura!" Sahut Rafka

"Mas Rafka ngeselin Ummii!!" Zaura akhirnya buka suara.

Aisyah langsung menatap Rafka dalam. "Kamu yang bikin Zaura ngambek?!" Aisyah menatap tajam Rafka.

"Rafka aja nggak ngapa ngapain" Sahut nya.

"Apaan, Mas Rafka aja usil bangettt. Nggak suka" Ucap Zaura.

Aisyah melotot garang kearah Sang Suami. "Tuhh, Rafka ini keturunan kamu Mas. Suka usil kan sama Istrinya."

"Namanya juga anak sendiri, Jadi ya wajar nurun" Ucap Maulana.

"Ummi, Abbi Zaura izin ke kamar ya!" Celetuk Zaura tiba tiba.

"Kenapa?" Tanya Rafka

"Nggak papa, Zaura pamit dulu. Assalamu'alaikum" Setelah itu Zaura pergi dengan membawa piring bekas nya, Dan mencuci.

.....

"--Amman haazal lazii huwa jundul lakum yansurukum min duunir rahmaan; inilkaafiruuna illaa fii ghuruur--"

Pertama kali Rafka membuka pintu, disuguhkan dengan suara merdu sang Istri.

Ceklek!

Zaura yang mendengar pintu terbuka pun langsung menoleh.

"-Shadaqallahul adzim" Zaura mengakhiri ngaji nya. Walaupun sedang tidak mood alias lagi ngambek, Tapi ia tidak boleh terlalu mengabaikan Suami nya.

Zaura mencium punggung tangan Rafka dengan santun.

"Masih ngambek?" Tanya Rafka sambil mengelus pucuk kepala Zaura.

Zaura menggeleng pelan.

"Nggak ngambek, Tapi diem aja" Ujar Rafka sambil mengelus puncak kepala Sang Istri.

Bibir Zaura mengerucut. "Biarin, Zaura masih kesel tau!!"

Rafka terkekeh. "Iya, Mas salah. Mas minta maaf"

Cup!

Rafka mencium bibir Zaura singkat. "Ihh, Modus banget" Kesal Zaura.

Rafka menahan tawanya. "Bibirnya minta dicium"

Zaura diam.

"Mas minta maaf, Sayang" Ucap Rafka.

"Hmm"

Rafka melotot kaget. "Kok jadi cuek gitu? Siapa yang ngajarin? Hmm." Tanya nya.

"Mas Rafka" Jawab Zaura singkat.

Terdengar gelak tawa Rafka yang memenuhi kamar mereka. "Mana ada, Mas Rafka aja nggak pernah cuek lho!"

"Ada!" Ucap Zaura agak ngegas.

"Kapan Mas cuek?"

"IIIHHH, MAS RAFKAAAA" Teriak Zaura kesal.

"Hahaha, Iya iya. Dimaafin nggak nih?" Goda Rafka.

"Iya"

"Masa? Cium dulu, Biar ada buktinya kalo Zaura udah maafin"

Mata Zaura melotot. "Tuh kan, Mas Rafka ngeselin, nyebelin!!!!"

"Yaudah, Mas mau ngajar dulu. Dadah Istri Ku yang cantikkk"

Cup!

Sebelum meninggal kan Zaura, Rafka dengan segera mencium bibir Zaura lama.

"MAS RAFKAAAA"

Rafka terkekeh mendengar teriakan Zaura yang terdengar samar samar.

.....

"Zaura, kangen banget sama Kamuu!!"

"Iyaa, Kangen banget!! Ehh- Btw dua hari kedepan kita mau kesana!!" Ucap Nara riang.

Saat ini Zaura sedang Vidio Call bersama kedua sahabatnya.

Kening Zaura bertaut, Bingung. "Mau ngapain?"

"Pindah dongg!!" Jawab Rara.

"Iya, Za. Kita mau mondok disana! Biar bisa bareng. Siapa tahu jodoh Nara cantik jelita ini ada disana, Hahaha" Ucap Nara.

Zaura dan Rara tertawa karena tingkah Nara.

"Nara, Sifat halumu itu dikurangin bisa nggak si? Tiap hari masa halu mulu, Heran deh" Celetuk Rara.

Nara menggeleng, Menunjukan Jari telunjuk nya didepan kamera, menggerakkan ke kanan dan kekiri. "No no no, Itu seperti Rutinitas seorang Nara cantikk!! Jadi nggak bisa dihilangin!! "

Zaura menggeleng pelan mendengarnya. "Kalian bener bener mau pindah kesini?"

Dengan kompak Rara dan Nara mengangguk.

"Gara gara pengen bareng gitu?" Tanya Zaura lagi, dan lagi lagi dijawab anggukan oleh kedua sahabat nya.

"Iyaa, Keputusan sudah bulat lat lat. Tidak bisa dicuil atau dipotong!!" Kata Nara.

"Huftt, Terserah kalian aja deh"

Nara tertawa melihat kepasrahan Zaura. "Jangan lupa gelar karpet merah ya Za?!"

Zaura tersenyum paksa mendengarnya.

Tolong carikan Nara jodoh secepatnya!! Bisa gila jika mendengar semua celotehan Nara.

.....

Bersambung......

Halal Bersama(Perfect Husband) Where stories live. Discover now