019

24.1K 1.4K 15
                                    

"Tidaklah suatu kegalauan, kesedihan, kebimbangan, kekalutan yang menimpa seorang mukmin atau bahkan tertusuk duri sekalipun, melainkan karenanya Allah akan menggugurkan dosa-dosanya."(HR Bukhari dan Muslim)

....

"Ummi, Zaura sakit. Pusing sama muntah tadi pagi pas Sholat Tahajjud" Cerita Rafka pada Ummi nya.

Saat ini jam masih menunjukan pukul 06:24, Ia meninggalkan Zaura dikamar yang sedang istirahat.

"Loh? Kenapa nggak ngabarin Ummi tadi" Tanya nya.

"Rafka khawatir banget Ummi, Nggak sempet. Ini aja Rafka kesini karena Zaura lagi tidur. Rafka nggak mau lihat Zaura Sakit Ummi"

Rafka memeluk tubuh Umminya dengan erat, Aisyah segera memeluk kembali putranya. Menenangkan dan memberi elusan dikepala nya. "Nggak papa, Zaura cuma demam paling. Bawa kedokter nanti, Ummi juga sering lihat Zaura akhir-akhir ini selalu lemas" Ucapnya

Rafka terisak pelan. "Cengeng banget!" Ejek Maulana yang sedari tadi menyimak.

"Huss, Mas!" Tegur Aisyah

Rafka tak mempedulikan ejekan yang keluar dari mulut Abbinya. "Udah, jangan nangis! Kekamar gih. Nanti kalau Zaura udah bangun, Nanti nyariin" Ucap Aisyah sambil melepas pelukannya.

Rafka menghapus pelan air mata nya. Ia tadi bimbang, gelisah, dan khawatir jadi Ia memilih menghampiri Ummi nya dan menceritakan apa yang terjadi. "Yaudah Rafka pamit, Wassalamu'alaikum" Rafka menyalimi tangan Ummi dan juga Abbi nya.

....

"Mas"

"Iya, masih pusing? Mau kedokter?" Tanya Rafka beruntut.

Zaura menggeliat pelan, Bangkit dari tidurnya. Rafka yang melihat segera membantu Istrinya untuk duduk bersandar diranjang. "Mau dipanggil 'Dek'" Ujar Zaura tiba-tiba.

"Hmm?" Rafka mengeryit bingung

"Zaura mau dipanggil 'Dek'" Ujarnya mengulangi.

Zaura mendongak melihat sang Suami yang sedang berfikir, Posisinya sekarang mereka tengah duduk bersandar diranjang bersebelahan. "Mas?"

"Ya, Sayang?" Jawab Rafka cepat saat tersadar.

"Dalem gitu"

"Ha?"

Zaura mendengus pelan. "Mas kalau dipanggil jawabnya Dalem gitu, ihh" Ujarnya kesal.

Rafka terbengong, Istrinya ini kenapa? Apakah Istrinya ini melindur?.

"Massss"

"Ehh iya, kenapa?" Jawabnya sedikit kaget.

"Tuhh, Dalem gitu" Zaura memeluk tubuh Rafka dengan erat, Menenggelamkan kepalanya didada bidang nya.

"Mas"

"Dalem, Sayang" Pipi Zaura merona mendengarnya, Ia memukul pelan dada Rafka.

"Kenapa? Tadi katanya suruh jawab Dalem, Gimana maunya?" Tanya Rafka sambil mengenggam tangan Zaura yang tengah memukul dadanya, Ia fikir Zaura marah.

"Nggak papa, Zaura suka" Ujarnya.


"Kamu kenapa sih?" Heran sekali melihat tingkah Istrinya pagi ini.

"Nggak papa, Mas. Zaura tiba-tiba pengen aja"

Cup!

"Iyaa, terserah. Mau mandi? Masih pusing nggak kepala nya?" Tanya Rafka

Zaura menggeleng. "Udah enggak"

Rafka melepas pelukan Zaura dari tubuhnya. "Mandi ya?"

"Sebentar lagi, Zaura mau gini dulu" Tolak nya.


Zaura bangkit sedikit dan duduk dipangkuan Rafka, Menenggelamkan kepalanya dicuruk leher Suaminya. "Zaura?" Rafka terkejut melihat tingkah Istrinya ini.

"Dek, Mas!" Tegur nya.

"Hmm, Mau sesuatu?"

Zaura menggeleng, Rafka mengelus punggung Istrinya pelan. Keheningan melanda ruangan yang mereka tempati.

"Mas"

"Dalem" Pipi Zaura merona, padahal Ia sendiri yang memintanya. Ia menyukai nya.

"Mas" Panggilnya lagi.

"Dalem" Sungguh jantung nya kini sudah mau copot rasanya.

"Masss ihhh" Suara Zaura kini agak merengek, Ia kenapa jadi baper sendiri?.

"Dalem, Sayang" Zaura menggigit leher Rafka kuat guna menahan kebaperan nya.

"Agrhh, Sayang? Sakitt" Ujar Rafka kaget dengan serangan tiba-tiba itu.

Zaura mengigit pelan bibirnya. "Maaf, Hehe. Nggak sengaja, Mas"

Cup!

"Ayo mandi" Ujar Rafka

"Yaudah, Zaura mau mandi"

Rafka tersenyum manis. "Mandi bareng"

....

Bersambung....

Vote dan Komen Bestii!!

Terimakasih.....

Halal Bersama(Perfect Husband) Where stories live. Discover now