Proem

4.1K 125 7
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya Nikita Kania Savannah dengan seperangkat mas kawin tersebut dibayar tunai"

"SAH?"

"SAH!"

Ini merupakan yang keempat kalinya dalam tahun ini seorang Rumi Hezkiel Prasetya mengucapkan ijab qabul.

Bukan.

Rumi bukannya berpisah dengan istrinya dan lalu menikahkan wanita lain untuk dijadikan sebagai istri barunya.

Tidak.

Melainkan, Rumi dengan sangat terpaksa harus menerima kenyataan yang menimpa dirinya.

Selama ini banyak orang yang tidak mengenal Rumi beranggapan Rumi memiliki kelainan seksual atau dalam bahasa kasarnya Rumi mengidap penyimpangan seksual.

Padahal kenyataannya, Rumi memiliki seorang kekasih yang telah membersamainya selama dua tahun ini.

Sayangnya, sebagai anak tunggal satu-satunya dan sebagai penerus usaha sang Ayah, Rumi dengan sangat terpaksa untuk menerima takdirnya dan melepaskan harapan untuk dapat hidup bersama sang pujaan hati.

Selain itu, Rumi juga sebenarnya hanya menolong keempat istrinya dari keegoisan dan keserakahan orang tua mereka.

Mungkin tindakan Rumi tidak dapat dibenarkan, namun bagi Rumi sendiri cukuplah hanya ia seorang yang mengerti dan memahami isi dan jalan pikirannya.

Rumi akan bertindak sebagai suami jika memang para istrinya menginginkan. Tidak akan ada yang dispesialkan karena memang Rumi sendiri telah memiliki seseorang yang spesial di hatinya.

Membayangkan betapa sakitnya nanti sang kekasih ketika mengetahui bahwa dirinya telah menjadi suami dari perempuan lain, membuat Rumi tersenyum kecut.

"Kak, kamu kalau sebenarnya berat jalaninya, seharusnya bisa tolak aja kemauan mereka" ucap Crisna selaku Ayah dari Rumi

"Dan ngebiarin mereka dipaksa nikah sama Om-Om cuma untuk dijadikan mesin pemuas nafsu dan pencetak anak?" tanya Rumi

"Menolong mereka bukan kewajiban kamu Kak"

"Memang Yah" jawab Rumi, "tapi mereka sudah jadi tanggung jawab aku"

Crisna menghela nafasnya berat, "kalau di tengah jalan kamu ga sanggup, kasih tau Ayah ya. Kita cari jalan keluarnya sama-sama"

"Iya Ayah" jawab Rumi, "aku juga ga akan nyentuh mereka meskipun mereka udah jadi istri aku"

"Mereka bukan mesin pencetak anak" ucap Rumi kesal, "tujuan orang tuanya mau nikahin mereka ke Om-Om dan menghasilkan anak kan cuma untuk mengikat aja biar anak-anak mereka ga bisa sembarangan diceraikan kalau udah punya anak nantinya sama Om-Om yang mau dijodohin ke mereka"

"Aku emang brengsek Yah, tapi aku tetap punya hati buat ga jadiin mereka hanya sekedar pemuas nafsu dan pencetak anak"

"Tujuan mereka maksain anak-anaknya nikah sama aku biar bisnis mereka terikat sama bisnis Ayah kan?" tanya Rumi dan diangguki oleh Crisna, "nah udah. Udah aku turutin mau mereka"

"Mereka pikir mungkin aku bakal sama dengan Om-Om yang mau mereka jodohin ke anak-anak mereka, buang deh pikiran kayak gitu jauh-jauh" ucapnya tegas

"Tujuan aku nikahin mereka murni hanya untuk melindungi mereka, dan ga lebih dari itu" sambungnya

Crisna mengangguk sekali lagi mendengar ketegasan dari ucapan Rumi barusan, ia mengerti akan jalan pikiran anaknya, "Ayah percaya sama kamu" ucapnya

"Setelah ini kamu bebas mau publikasi status kamu atau mau tetap lanjuti hubungan kamu dengan Sheva, Ayah tau kamu sudah punya rencana sendiri"

[β] Four Wives | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang