Bab 30 - AA Dearest

4K 504 56
                                    

Tiga tahun sudah berlalu.

Bertahun tahun Pangeran Alraz tak bisa melupakan Annalis. Selama itu juga dia tak mampu makan enak, tidurpun tak nyenyak. Dia ingin menyangkal fakta kalau Annalis meninggalkannya, kabur dengan lelaki berkebangsaan Turki. Semua bukti juga jelas terlihat. Akan tetapi, rasa percaya dan cintanya kepada sang istri membuat ia mengelak. Tidak mungkin Annalis menyakitinya. Tidak mungkin Annalis mengkhanatinya.

Jangankan menyakiti. Perempuan itu saja rela menjalani terapi yang menyakitkan demi menjadi ibu. Dia ingin menjadi calon ratu yang pantas untuknya.

"Pangeran, pesawat sudah mendarat dengan aman. Anda boleh keluar." Suara seseorang membuat lamunannya tengang Annalis buyar.

Pangeran Alraz kembali ke New York. Bukan untuk mencari Annalis seperti yang sudah-sudah. Kali ini dia akan bertemu dengan calon istrinya. Seorang dosen yang masih memiliki darah biru. Ratulah yang menjodohkannya.

Jauh di lubuk hatinya ia ingin menunggu Annalis sampai akhir hayat. Namun pikirannya juga sering membodohkan diri sendiri. Untuk apa mencari perempuan itu.

Setelah setahun menghilang. Alraz mendapatkan bukti foto dan video kalau Annalis sudah berkeluarga. Dia sedang mengandung. Sebelum itu Alraz juga pernah menerima pesan.

Hai, ini Annalis.
Saya tidak bahagia hidup di istana. Tolong lupakan saya. Saya akan menemukan kebahagiaan saya.

Pedih sekali Alraz menerima pesan itu. Meski ada hati yang terluka, demi kepentingan kerajaan ia berdiri di sini. Menapakkan kaki untuk mengenal lebih jauh calon istrinya.

"Pangeran, di sana ada pameran literatur. Anda ingin melihat?"

Pangeran pun tertarik. Ia melihat buku kuno dan beberapa karya kontemporer. Di bawah sebuah puisi tampak tulisan tangan yang ia kenal. Itu tulisan Annalis. Meskipun kini Annalis tak pernah menghiraukannya, tetap saja ia penasaran.

Pangeran menemui kolektor puisi yang dipajang di figura itu.

"Pangeran dengan senang hati saya duduk di depan Anda."

"Anda tahu siapa penulis puisi itu?"

"Dia seseorang yang berarti dan pernah menolong keluarga saya. Dia juga bercerita kalau dia dari Madani Raya."

"Apa benar penulis puisi itu sekarang sudah berkeluarga?"

"Berkeluarga? Tidak. Anda salah."

Pangeran ingin sujud syukur. Entah siapa yang memisahkannya, tapi sekarang jalannya sangat terlihat. Dia bersumpah akan membalas perbuatan orang yang memfitnah dan memisahkannya dengan Annalis. "Saya ingin bertemu dengannya."

Wajah orang itu terlihat sendu. "Dia meninggal 2 tahun yang lalu karena penyakit pencernaan."

"Apa maksud Anda? Apa yang Anda maksud bernama Annalis?"

"Ya. Pangeran mengenalnya?"

Seluruh sendi Pangeran Alraz langsung lemas. Sebenarnya apa yang terjadi dengan istri tercintanya? "Saya suaminya."

"Annalis tidak pernah bercerita kalau suaminya adalah seorang pangeran."

Pangeran Alraz menunjukkan bukti dari tablet kalau ia adalah suami Annalis.

"Annalis berkali-kali ingin pulang ke Madani, tapi selama ia mencoba selalu gagal. Seperti ada yang menghalanginya. Dia sangat merindukan Anda sampai tidak bisa makan dengan baik. Akhirnya pencernaannya pun terganggu."

Pangeran Alraz berkaca-kaca. Ya Allah Annalis istriku sayang. Kenapa ada orang yang sejahat itu memisahkan kita? Maafkan aku tidak bisa melindungimu

"Banyak puisi karangan Annalis. Banyak surat yang ingin dia kirim juga. Namun setahun lalu ada yang membakar perpustakaan pribadi saya. Hanya puisi itu yang tersisa."

"Boleh saya mengambilnya?"

"Tentu."

Dengan hati yang begitu sesak pangeran melepas figura. Di balik puisi itu terdapat tulisan tangan.

Hingga ajal menjemput, percayalah aku hanya setia kepadamu. Aku sangat mencintaimu Pangeran Alraz. Teramat sangat merindukanmu.

Jika malam malam yang berlalu Pangeran habiskan untuk merindukan sekaligus mengutuk Annalis karena meninggalkannya. Ternyata perempuan itu juga sangat menderita.

Tangis pangeran tidak bisa dibendung. Dadanya begitu sesak. "Harusnya saya bisa menemukanmu Annalis. Maafkan suami payahmu ini." Tangis Pangeran semakin menyesakkan. "Saya tidak menyangka kisah kita akan berakhir seperti ini."

Pangeran memeluk puisi berjudul AA Dearest. Puisi kasih yang dibuat Annalis hanya untuknya.

***

Pangeran tidak jadi berkunjung. Dia kembali ke Madani untuk membentuk badan penyelidik. Tidak perlu waktu lama, pelaku kejahatan itu tertangkap. Pelakunya adalah Raja.

Meskipun raja adalah ayahnya, Pangeran Alraz tetap menghukumnya sesuai undang-undang yang berlaku.

Dia tahu itu tak akan membuat Annalis kembali. Akan tetapi, siapa pun anggota keluarga yang melanggar hukum harus mendapatkan ganjarannya.

Pangeran Alraz membangun sebuah musiem berisi puisi Annalis. Serta beberapa barang yang ditinggalkan gadis itu. Annalis tidak lama bertugas, tetapi jasanya cukup besar untuk jabatan yang hanya sekejap. Pangeran juga memindahkan makan Annalis ke Madani Raya.

"Semua ini aku lakukan untuk membukti besarnya rasa cintaku padamu Annalis. Dan sampai kapan pun aku tak akan pernah bisa melupakanmu. Bagunan ini juga saksi bahwa kamu sangat dicintai oleh rakyat Madani."

Memang banyak rakyat yang membencinya karena fitnah itu. Namun sekarang jutaan tangkai bunga melepas kepergian Annalis. Mereka manangisi Putri Annalis yang ia banggakan berakhir tragis.

Tak hanya membangun museum, membersikan nama baik Annalis, dan memakamkan Annalis dengan layak. Pangeran juga berikrar tidak akan menikahi siapapun. Tahkta kerajaan akan diturunkan kepada adiknya Pangeran Latif yang sudah berkeluarga ketika ia tiada nanti.

Di kamar, sambil melihat foto Annalis lagi-lagi Pangeran menangis tersedu. "Annalis kenapa kamu pergi meninggalkan saya? Kenapa kamu tidak menunggu lebih lama? Sungguh aku merindukanmu. Sangat merindukanmu."

Satu doa yang sering ia panjangkan sekarang adalah bertemu Annalis lagi di Surga.

- TAMAT -
6 Januari 2023

***

Kalian kaget gak sih cerita ini tamat?

Aku juga gak nyangka bisa namatin cerita ini. Pokoknya makasih buat semua yang udah nunggu. Kalo kalian merasa alurnya tiba tiba cepat, jangan aneh memang begini semestinya.

Annalis pergi meninggalkan Alraz

Terima kasih sudah mencintai AA Dearest.
Sampai jumpa di karyaku lainnya

Follow IG aku @mellayan.i yaa buat info info karyaku ❤️

AA Dearest [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang