Chapter 37

32 24 1
                                    

Holaa guyss, happy reading yaa
❍❍❍

Pagi ini sekitar pukul 06.45 pagi, ibu Rifki sudah mengantarkan sarapan ke kamar Rifki. Dilihatnya anaknya yang masih terlelap ibu Rifki hanya tersenyum dan berlalu untuk menaruh sarapan tersebut di atas nakas sebelah kasur Rifki.

Sebelum ibu Rifki pergi dari kamar Rifki. Ibu mengelus kepala anaknya itu dan memandang sebentar wajah anak satu-satunya itu. Ibu Rifki keluar dari kamar karena masih harus menyiapkan baju untuk suaminya berangkat ke kantor.

Terdengar suara alarm dari handphone Rifki, Rifki segera mematikan alarm tersebut dan mengerjapkan matanya. Ia menolehkan matanya ke arah kiri dan dilihatnya sudah ada sandwich dan segelas susu. Pasti mama.

Rifki langsung berjalan menuju belakang pintu untuk mengambil handuk yang tergantung di sana dan segera masuk ke dalam kamar mandi karena hari ini ia ada kelas pagi dan hari ini juga Rifki akan lebih sibuk di luar rumah, jadi kemungkinan besar ibunya akan berada di rumah sendirian.

Sekitar 15 menit ia membersihkan dirinya, Rifki langsung menggunakan kaos dan kemeja flanel sebagai outer. Setelah Rifki rapi, Rifki mengambil sandwich yang sudah disiapkan oleh ibunya sembari menata buku dan laptop ke dalam tasnya. Setelah semua selesai, dan sarapannya pun sudah habis, Rifki segera turun dengan satu tangan memegang segelas susu dan tergantung tas ransel di lengan kanannya.

Saat Rifki menuruni anak tangga, terdengar suara ibu yang menyapa telinga Rifki.

Good morning anak mama. Gimana tidurnya? Nyenyak?” tanya ibu.

Good morning ma. Tidur Iky nyenyak. Iky mau langsung berangkat aja ya ma” pamit Rifki dengan bersaliman kepada mama dan papanya.

“Memang kamu sudah sarapan Ki?” tanya papa.

“Udah pa. Tadi mama bawain Iky sarapan ke atas, Iky juga lagi ada kelas pagi”

“Yaudah. Kamu bawa roti ini ya, ini mama yang buatin. Nanti dimakan bareng sama Gilang, Cakra, Calvin, dan Livana ya?” ujar mama.

“Iya ma. Oh iya, mumpung Rifki inget. Nanti Rifki pulangnya sore ya? Habis kelas Rifki mau lanjut ngerjain dokumen punyanya adik-adik Mapala di sekretariat”

“Iya nak. Hati-hati ya berangkatnya”

Rifki mengangguk lalu segera menghabiskan segelas susu dan menaruh gelas itu di atas meja makan lalu berjalan dengan cepat menuju garasi untuk mengambil motornya.

“Dasar anak kamu. Paling ngga mau telat dan numpuk kerjaan” ujar mama sedikit terkekeh.

“Sifatnya emang niru aku. Selalu ngerjain segala hal di awal”

•••

Setibanya Rifki di tempat parkir. Rifki langsung memasuki gedung fakultasnya untuk memasuki kelasnya, sekitar 10 menit lagi kelasnya akan dimulai, maka dari itu Rifki harus cepat-cepat tiba di kelas, atau kalau tidak ia akan terkena hukuman. Mahasiswa yang rajin.

Rifki langsung memasuki kelasnya, atensi beberapa mahasiswa dan mahasiswi teralihkan saat Rifki memasuki kelas. Rifki tidak peduli dengan itu, Rifki langsung duduk di sebelah Cakra dan menaruh tasnya di belakang punggungnya.

“Ceilah yang habis nge-date. Percaya gue yang bakal punya pacar” celetuk Gilang.

“Siapa dah?” tanya Cakra.

“Noh Rifki, kemarin habis ngedate sama Pamela”

“Yailah. Nge-date kemana si kawan?” tanya Cakra.

Mahasiswa & Kenangannya (On Going) Where stories live. Discover now