Chapter 29

46 54 0
                                    

Holaa guyss, happy reading yaa
❍❍❍

 
Siang ini sekitar pukul 10.00 Rifki dan teman-temannya yang berada di kamar sedang sibuk dengan urusan masing-masing, sehingga hampir tidak ada komunikasi satu sama lain di dalam kamar tersebut.

Rifki yang sedang duduk dan bersandar di dinding pun melihat sekitar, sepi sekali dikamarnya ini.

“Kaya ga ada orangnya ni kamar. Sepi banget” celetuk Rifki

“Sibuk, gue sibuk!” balas Gilang

“Yaelah sok sibuk banget lo Gil. Emang lagi ngapain dah? Ngotak-atik laptop mulu dari tadi?” tanya Cakra

“Ini, lagi cari film” balas Gilang dengan wajah yang tidak bersalah

“Tai. Gue kira lo sibuk apaan” ucap Rifki dan Cakra bersamaan dan dibalas kekehan menyebalkan dari Gilang

Rifki, Cakra, dan juga Gilang kembali terdiam oleh pikiran mereka masing-masing dan kesibukan mereka masing-masing saat ini.

Rifki teringat bahwa kedua oeang tuanya mungkin sudah berada di rumah dan sedang menunggu kedatangannya, dan pastinya rumah akan sedikit ramai.

“Lo berdua mau temenin gue beli oleh-oleh buat orang di rumah ga?” tanya Rifki kepada Cakra dan Gilang

“Bentar doang, ga lama. Mungkin ya 30 menit” sambung Rifki

“Boleh deh kalo gitu. Lo mau berangkat kapan?” tanya Gilang

“Nantian dikit kali ya? Masih ada yang harus gue tata bentar lagi di koper” balas Rifki dan di balas anggukan oleh kedua temannya tanda setuju

Rifki segera beranjak dari kasurnya dan mengambil beberapa barang yang akan ia kemas kedalam koper. Beberapa barang yang ia kemas tadi adalah barang-barang yang tidak akan ia pakai untuk sehari kedepan.

Setelah Rifki selesai dengan barang-barang yang ia kemas kedalam koper, Rifki keluar dari kamar bermaksud untuk menghirup udara segar di teras villa. Rifki mendudukkan dirinya di kursi yang sudah di sediakan di sana dan menaruh beberapa barang yang ia bawa dari dalam kamarnya tadi seperti buku bacaan dan handphone.

Rifki memandangi segala tanaman-tanaman yang berada di pinggir-pinggir villa. Rifki mengambil handphone-nya dan memutuskan untuk mengirimkan pesan kepada Pamela.

 

Pamela Deolinda

Anda
Halo Mel. Maaf ya jarang ngasi kamu kabar, akhir-akhir ini emang lagi sibuk

Setelah mengirimkan pesan tersebut Rifki menaruh kembali handphone keatas meja dan kembali memandangi apa yang ada di depannya.

•••

Sore ini sekitar pukul 16.00 Rifki, Cakra, dan Gilang sudah rapi sekaligus wangi. Rifki berpamitan kepada Calvin dan Livana yang berada di ruang tengah.

“Gue pamit ya. Bentar doang mau cari oleh-oleh buat orang rumah” pamit Rifki

“Iya. Sama siapa Rif?” tanya Calvin

“Kaya gatau aja lo Vin. Ya udah pasti sama Cakra dan Gilang lah” balas Livana

Rifki yang mendengar balasan dari Livana hanya tertawa pelan.

“Yaudah gue keluar ya” ujar Rifki dan dibalas anggukan oleh Calvin dan Livana

Cakra dan Gilang yang baru saja keluar dari kamar di sambut oleh pertanyaan yang terlontar dari bibir Livana.

“Lah? Gue kira lo berdua udah diluar duluan?” tanya Livana

“Ngga, kita mau lebih wangi aja biar di lirik cewe-cewe” balas Cakra

“Dih buaya lo berdua. Cabut sono udah ditungguin sama Rifki diluar noh” ujar Livana menyudahi percakapan mereka

Cakra dan Gilang mengiyakan ucapan Livana dan berpamitan kepada Calvin dan Livana. Mereka berdua bergegas keluar dari villa dan masuk kedalam mobil Rifki.

“Buset wangi bener, berapa botol lo semprot di badan lo berdua?” tanya Rifki dengan nada bercanda

“Abis tiga botol gue, gatau lagi kalo Gilang hahahah” ucap Cakra dan di barengi oleh tawanya di akhir

Mendengar ucapan dari Cakra pun mereka bertiga tertawa ringan. Rifki dengan segera menyalakan mesin dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan normal.

•••

Setibanya di toko oleh-oleh Rifki, Cakra, dan Gilang mengambil keranjang belanja masing-masing dan berpencar di dalam toko oleh-oleh tersebut untuk memilih oleh-oleh yang akan mereka beli.

Sekitar 20 menit mereka memilih-milih oleh-oleh dan selesai membayar, Rifki, Cakra, dan Gilang segera keluar dari toko oleh-oleh tersebut dan masuk kedalam mobil. Rifki memberikan oleh-oleh yang tadi ia beli ke Gilang agar tidak mengganggu Rifki menyetir.

Setibanya mereka di villa. Rifki, Cakra, dan Gilang segera masuk kedalam kamar untuk menata segala oleh-oleh yang mereka beli tadi.

Rifki sudah selesai dengan segala masalah tentang tata menata. Rifki berdiri dan duduk di atas ranjang, Rifki membuka handphone-nya dan terdapat satu notifikasi balasan pesan dari Pamela. Rifki segera membuka.

Pamela Deolinda

Anda
Halo Mel. Maaf ya jarang ngasi kamu kabar, akhir-akhir ini emang lagi sibuk

Pamela Deolinda
Halo Iky. Gapapa aku tau kamu lagi sibuk buat siapin barang-barang yang bakal kamu bawa pulang

Pamela Deolinda
Aku harap nanti saat kita udah di Jakarta, kita masih bisa ketemu ya?

Anda
Itu udah pasti. Aku bakal ngajakin kamu main terus kalo udah di Jakarta, nanti kamu kabarin aja ya kalo kamu udah di Jakarta

Read

Pamela POV

Pamela yang baru saja selesai mandi mengambil handphone-nya yang berada diatas kasur karena terdengar notif saat ia keluar dari dalam kamar mandi.

Pamela yang mengetahui bahwa pesan tersebut dari Rifki pun tersenyum senang karena sudah lama Pamela tidak berkirim pesan dengan Rifki.

Tanpa Pamela sadari Geya masuk kedalam kamar dan melihat Pamela yang senyum-senyum sambil memandangi handphone-nya

“Dih senyum-senyum sendiri, kenapa lo Mel?” tanya Geya mendekat sambil membawa satu gelas air mineral

“Lo tau ga si Ge? Rifki yang kemarin jalan sama gue akhirnya chat gue setelah sekian lama dia sibuk sama kegiatannya” balas Pamela dengan nada senangnya

“Lo suka ya sama Rifki Rifki itu? Ngaku lo!” tanya Geya menyelidiki

“Ya gimana ya Ge” balas Pamela dengan nada sedikot salting

“Cieee, sahabat gue jatuh cinta lagi nihh. Gue harap yang kali ini ga buat lo sakit hati, keliatan baik banget Mel, dan lo ga boleh menyia-nyiakan yang kali ini” ujar Geya

“Siap, ga bakal gue ulang lagi” balas Pamela dengan senyuman manisnya

Pamela POV End

 
Hola guyss makasi banget yang udah baca, jangan lupa tinggalin jejak ya biar aku lebih semangat lagi nulisnya.
See u di next chapter yaaa

Mahasiswa & Kenangannya (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang