Chapter 16

81 70 8
                                    

Holaa guyss, happy reading yaa
❍❍❍

 
Setelah 22 jam mereka berada di kapal yang mereka tumpangi untuk mengantarkan mereka ke Lombok, akhirnya pun sampai di tempat tujuan.

Rifki, Calvin, dan Livana dengan segera mengatur para anggota dan dengan segera Rifki dan Calvin mengarahkan para anggota lainnya untuk masuk kedalam mobil yang mereka tumpangi saat menuju ke pelabuhan.

Setelah semua anggota dan pengurus sudah masuk kedalam mobil, dengan cekatan Rifki dan Calvin menjalankan mobilnya tapi tetap saja harus mengantri untuk turun dari kapal tersebut, karena banyaknya penumpang yang lain.

Seusai mobil keduanya turub dari kapal tersebut. Rifki dan Calvin memberhentikan mobil mereka di sebuah super market.

“Sebelum kita melanjutkan perjalanan untuk menuju villa kalian boleh membeli beberapa snack atau makanan apa pun di super market ini, agar besok saat naik gunung tidak bingung!” ucap Calvin

Hampir semua anggota masuk kedalam super market tersebut untuk membeli beberapa snack dan makanan untuk persiapan mereka besok naik gunung.

“Gue, Gilang, dan Cakra ikut masuk ya Vin? Ada yang harus kita beli” ucap Rifki dan dibalas anggukan oleh Calvin

Mereka bertiga masuk kedalam super market tersebut dan mengambil beberapa snack yang mereka butuhkan untuk besok.

“Ambil aja nanti gue yang bayar” ucap Rifki kepada Gilang dan Cakra

“Wih banyak duit lo Ki” sahut Gilang

“Ngga elah. Ini tadi gue baru ngabarin bokap nyokap gue kalo udah sampe Lombok dan bakal mendaki besok, lah kok dikirimin duit” jelas Rifki panjang lebar

“Pengertian orang tua lo” ujar Cakra

“Pengertian pala lo! Kalo pengertian ya pulang liat anaknya” balas Rifki sembari mengambil snack

“Yaelah Ki, sabar. Katanya bulan depan bonyok lo balik” ucap Gilang

“Gatau. Gue harap ga bullshit aja, gue udah sering dijanjiin kaya gitu jadi rada ga percaya” jawab Rifki

“Udah belum? Gue udah nih” sambung Rifki

“Udah kok” balas Cakra dan Gilang serentak

Mereka bertiga jalan menuju kasir untuk membayar apa yang sudah mereka ambil di keranjang belanja.

Setelah mereka membayar dan kelyar dari super market tersebut, dengan segera Rifki membuka bagasi dan menaruh belanjaan mereka bertiga.

“Buat temen-temen yang belanjaannya ditaruh di bagasi tolong diberi nama dulu supaya ga tertukar dengan yang lain!” ujar Rifki dan memberikan spidol kepada salah satu temannya

Setelah setiap anggota sudah memberi nama belanjaan mereka dan diletakkannya di bagasi. Kedua mobil tersebut dengan cepat berjalan ke villa.

•••

Sekitar 35 menit kedua mobil tersebut menempuh perjalanan menuju villa. Sesampainya mereka semua di villa, Livana dan Calvin membagi kamar mereka secara rata, sedangkan Rifki, Gilang, dan Cakra sedang mengeluarkan barang-barang para anggota yang ada di bagasi untuk ditaruh di pintu masuk villa.

Setelah Livana dan Calvin telah usai membagi kamar untuk para anggota, Rifki menambahkan beberapa kalimat untuk para anggota.

“Oke temen-temen thank you yang udah mau nyimak Calvin dan Livana, gue Cuma mau nambahin beberapa kalimat aja ga banyak-banyak juga supaya kita cepet istirahat” ujar Rifki

“Jadi belanjaan dan barang-barang kalian udah di depan pintu masuk sana, nanti kalian tinggal ambil aja barang-barang dan makanan kalian ya. Sekalian kita akan makan siang sekitar jam 12.35 jadi dimohon untuk sebelum jam 12.35 kalian sudah di tempat makan. Mungkin segitu aja si, kalian boleh masuk kedalam kamar masing-masing untuk istirahat” sambung Rifki

Setelah Rifki mengatakan hal tersebut, para anggota dan pengurus langsung masuk kedalam villa untuk menuju kamarnya masing-masing dan disusul oleh Rifki, Gilang, dan Cakra.

Setibanya Rifki, Gilang, dan Cakra di kamar. Rifki langsung menata pakaian yang ia bawa kedalam lemari yang tersedia dan diikuti oleh Gilang, sedangkan Cakra yang langsung masuk kedalam kamar mandi untuk melakukan setoran emas.

Setelah dirasa semua barang yang ditata sudah rapi. Rifki, Cakra, dan Gilang beralih dengan menata carrier mereka kembali dan memastikan tidak akan ada yang tertinggal.

“Berapa hari di Rinjani?” celetuk Gilang

“2 hari doang” balas Rifki yang masih sibuk dengan carriernya

“Oh, yaudah bawa baju sama jaket tambahan gue” ucap Gilang

“Jangan lupa, makanannya juga dibanyakin biar ga keabisan sama minum noh” ujar Cakra dan dibalas anggukan oleh kedua temannya

Setelah mereka bertiga selesai dengan urusan carrier yang akan mereka bawa besok hari, mereka bertiga memutuskan untuk mengistirahatkan badan mereka.

“Gila lumayan juga capenya meskipun naik kapal” celetuk Cakra

“Yaelah lo ngapain kaget si Cak? Bukannya udah biasa?” tanya Rifki

“Ya bener Ki udah biasa, tapi terakhir kita ke Rinjani setahun yang lalu kali awal tahun juga kan itu?” balas Gilang

“Iya si. Tapi ya jangan yang kaget gitu juga kali” ucap Rifki

“Gue ga kaget, Cuma capenya kaya dobel gitu loh” balas Cakra

“Istirahat deh lo. Besok berangkat jam 6an” ujar Rifki dan dibalas anggukan oleh Cakra

•••

Pukul 12.30

“Cak, Gil. Bangun lo berdua udah 12.30 ini” ucap Rifki membangunkan kedua temannya

“Iya iya bentar” balas Cakra yang langsung terduduk di kasurnya

Rifki dengan segera menarik Gilang untuk berdiri agar cepat terbangun dari tidurnya.

“Bangun Gil. Makan siang kita” ucap Rifki

“Iya Ki. Bentar-bentar” balas Gilang

Rifki, Gilang, dan Cakra langsung berjalan kearah ruangan makan meskipun nyawa Gilang dan Cakra belum terkumpul.

“Ki jagain tempat gue. Gue mau cuci muka dulu” ucap Gilang

“Iya, gue juga” sambung Cakra dan dibalas anggukan oleh Rifki

Gilang dan Cakra berlari kecil mrnuju wastafel kamar mandi untuk mencuci muka. Tak perlu waktu lama sekitar 3 menit mereka berdua telah kembali dan segera mengambil makanan yang telah di sediakan di atas meja makan.

Para anggota dan pengurus langsung melahap makanan yang telah mereka ambil.

Tak perlu waktu lama untuk Rifki, Cakra, dan Gilang memakan makan siang mereka. Setelah selesai makan siang di ruang makanan tadi mereka berpamitan pada Calvin dan Livana untuk kembali ke kamar mereka.

Seperti biasa, dikamar mereka akan melakukan kesibukan mereka masing-masing.

 
Hola guyss makasi banget yang udah baca, jangan lupa tinggalin jejak ya biar aku lebih semangat lagi nulisnya.
See u di next chapter yaaa

Mahasiswa & Kenangannya (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang