part 1

449 23 0
                                    

Rumah adalah tempat ternyaman untuk seseorang, tapi tidak untuk bertiga cowok ini. Rumah bagi nya tempat tersiksa yg setiap hari mereka rasakan.

Tempat yg tidak seharusnya mereka tempat kan lagi, tapi apa daya. Mereka harus tinggal disana.

12 tahun lalu, kejadian yg tidak terduga yg di alami oleh Fajri Fiki dan zweitson. Mereka di besar oleh keadaan, keadaan membawa mereka seperti ini dan berbagai pengalaman yg menyakitkan.

Pagi harinya, Fajri baru bangun dari tidur nya, sebelum menuju ruang makan Fajri sudah rapi dengan serapan sekolah nya.

Setelah selesai, Fajri langsung menuju ruang makan, dengan di meja sudah di sediakan makanan.

Belum sempat Fajri duduk, tatapan tajam dari sang kakak Fajri bernama fenly, membuat Fajri menunduk kepalanya.

"Ehh..., Enak banget Luh. Bangun tinggal makan!! Sana!!" Usir fenly

"Tapi aji lapar kak" lirih fajri

"Emang gue peduli, engak!!" Ketus fenly

Fajri terdiam dengan berdiri di pinggir meja makan, fenly serapan pagi tanpa menawarkan sedikit pun pada sang adik nya.

"Ngapain lu berdiri Situ!!!" Ketus fenly

"Gak dengar gue, ngusir lu!! Mau berapa kali sihh, kata gue sana! SANA!!" marah fenly

Fajri dengan air mata mengalir di pipinya, menjauhi ruang makan itu, papa menghampiri meja makan dengan tangan sibuk mengutak-atik handphone.

"Sayang papa berangkat nya" pamit papa meminum susu dia atas meja, dengan mencium kening fenly.

"Buru buru banget pah, gak serapan??" Tanya fenly lembut

"Nanti aja, papa bisa makan di kantor. Kamu semangat kuliah" ucap papa mengelus rambut fenly senang

"Iya, papa hati hati" pesan fenly

"Iya... Kamu juga" bals papa tersenyum.

Fajri yg tak jauh dari ruangan itu menatap kedekatan mereka sangat dekat. Menatap sendu. Di mata keduanya tak terlihat ada kebencian di matanya.

"Fajri lu harus kuat, lu bisa" batin Fajri menguatkan dirinya sendiri menyapu air mata nya.

Fajri langsung Melaju motornya menuju sekolah, di perjalanan Fajri mengingat kejadian pagi tadi, melihat kedekatan sang kakak bersama papa membuat Fajri iri. Dari kecil Fajri tak pernah merasa kasih sayang dari mereka bahkan yg selalu Fajri rasakan selalu bentakkan, kekerasan, dan rasa bersalah.

* * *

Tepat disekolah, Fajri langsung menuju kelas menunggu Waktu bel masuk. Di sekolah Fajri tak banyak teman nya, benar benar di kehidupan Fajri hanya sendiri. terkadang Fajri butuh seseorang saat dirinya tidak baik baik aja. Tapi apa daya Fajri hanya di manfaatkan sebagai google di sekolah. Hanya karena ingin berteman, Fajri rela mengejar tugas sekolah siswa siswi lain. Fajri bersekolah dengan masuk dengan beasiswa. Dengan kepintaran Fajri, Fajri bisa bersekolah.

Beberapa menit melakukan kegiatan belajar mengajar, semua siswa siswi keluar menuju kantin. Fajri terdiam menatap kepergian teman kelasnya.Fajri memeriksa sisa uang kerja nya, dan kembali memasukkan disaku baju nya.

"Uang segini mana cukup buat makan, tapi aji lapar." Lirih Fajri

Fajri berjalan menuju kantin, menatap semua temannya makan dengan sembari bercerita, perlahan Fajri mendekati ibu kantin itu, menatap menu makanan.

"Kenapa Fajri??" Tanya ibu kantin

"Gak" sendu Fajri menahan air mata nya jatuh

"Mau makan apa??"tanya ibu kantin

Rumah singgah | Bungsu Line • UN1TY • | ••E N D••Where stories live. Discover now