Devotion 34 : Shadowborn

1.3K 225 117
                                    

Indonesia tidak suka musim dingin

Udara dingin dan musim salju yang ada di Eropa sangat berbeda dengan yang ada Indonesia, sekalipun sang personifikasi negara tropis itu sudah terbiasa dengan adanya salju, namun tetap saja musim dingin di Eropa membuat dirinya lebih kesusahan

Perang tidak hanya berdampak pada manusia ataupun lingkungan, namun juga terhadap iklim dan perputaran cuaca di belahan bumi, seperti sekarang, cuaca beberapa negara di benua Eropa kini terasa begitu dingin di bulan dimana musim panas seharusnya sedang berlangsung

Malahan musim dingin di benua Eropa tahun ini adalah yang terburuk yang pernah dirinya alami sejak beberapa dekade terakhir, dimana dirinya bisa merasakan bulu matanya yang membeku saking dinginnya

Indonesia mengeratkan lilitan syal di lehernya, urat nadinya seakan telah membeku, kakinya menjadi lembut bagaikan jelly, membuat dirinya kini kesulitan untuk bergerak bebas

Seperti saat ini, dia tengah berjalan di sepanjang jalan kota Warshaw, kota tua dengan bangunan khas eropa kuno yang indah, bukan untuk wisata namun menghadiri meeting yang akan dilaksanakan di kota itu, di negara yang Indonesia hindari mati matian untuk bertemu personifikasi negaranya, namun dengan sungguh terpaksa dia datang kemari

Jika dia tidak datang, sudah pasti Poland akan mencercanya dengan berbagai macam kalimat yang akan keluar dari mulut sarkasnya di pertemuan berikutnya, itu adalah sesuatu yang Indonesia hindari

Angin bertiup lembut, butiran salju menghantam pipinya yang merona karena kedinginan, membuat sang pria mungil kini terlihat seperti gulali apel dengan lelehan madu diatasnya, meskipun sebenarnya Indonesia tengah berjuang keras agar dia tidak mati membeku karena hipotermia

"Ayahanda... kau kedinginan?"

Airlangga merasa khawatir, dengan cepat dia mengulurkan tangan untuk merengkuh tubuh kecil Indonesia yang terlihat sangat memprihatinkan didalam tumpukan mantel, terlihat sekali jika Indonesia sedang memaksa dirinya untuk bersikap normal

Indonesia tersenyum kecil, merapat ke tubuh besar Airlangga yang hangat dan nyaman, dia menggeleng pelan

"Aku hanya sedikit kedinginan..."

Airlangga menggelengkan kepalanya, dilihat dari ujung kuku Indonesia yang mulai membeku, dia sudah tahu jika sang ayah akan membeku jika dibiarkan lebih lama lagi disana

"Sebaiknya kita kembali saja ke penginapan, disini terlalu dingin..."

Indonesia mengangguk, kemudian mereka pun pergi dari tempat itu, meninggalkan jejak kaki mereka diatas tebalnya tumpukan salju

Airlangga melihat ke arloji miliknya, meeting akan dimulai dalam waktu empat jam lagi, itu artinya ada cukup waktu untuk Indonesia beristirahat sebelum pertemuan antar negara dilakukan di gedung parlemen

Kemana Aurora sekarang? sayang sekali perempuan berkaki robot itu terpaksa tidak ikut karena harus mengurusi urusan lain, tapi justru pria itu merasa lega karena tak perlu mendengarkan ocehannya yang berisik dan dipukul oleh wanita itu

Indonesia kini tertidur di ranjang penginapan, suhu tubuhnya menjadi lebih stabil dari sebelumnya karena penghangat yang dipakai di ruangan

Airlangga mengelus kepala Indonesia yang masih tertidur, dia terlihat manis dan lembut, pipinya masih merona merah karena kedinginan, nafasnya sedikit tersendat, namun kondisinya sudah mulai stabil

Sayang sekali, wajah ini harus dirusak oleh rasa sakit dan penderitaan yang diciptakan oleh mereka, dan dirinya tidak akan membiarkan mereka hidup damai setelah apa yang mereka lakukan pada ayahnya kini, cepat atau lambat, dia akan membuat balas dendam dengan tangannya sendiri

DevotionWhere stories live. Discover now