13. Heartless Angel

3.4K 512 205
                                    

- Jadilah seperti berlian, semakin besar tekanan yang dia terima, maka akan semakin indah pula dirinya -

- Quotes by Averie Gorbachev

...........

"Lho, kak Rangga masih kerja?"

Abimanyu, pemuda berambut pirang pucat yang berstatus sebagai kepala koki istana negara itu mengerutkan kening, ketika dia melihat Airlangga masih berkutat dengan laptopnya diluar jam kerja, ini sudah sangat larut malam tapi Airlangga masih tetap bekerja merevisi laporan keuangan negara yang dilaporkan oleh tiap statehumans padanya.

Abimanyu Aksakara atau Stevan Robertson, adalah pemuda yang diciptakan oleh Indonesia beberapa tahun setelah Airlangga, identitas pertamanya tidak diketahui selain nama aslinya, sebelum meninggal dan akhirnya diciptakan kembali, diduga dia merupakan pengungsi ilegal yang datang dari benua eropa ketika perang dunia ketiga, meninggal dunia di tahun 2032 karena wabah kelaparan yang cukup parah di Indonesia saat itu.

Ketika Indonesia menciptakan sebuah shinigami (sebutan untuk makhluk modifikasi manusia yang diciptakan olehnya sendiri) dirinya akan meninggalkan sedikit memori masa lalu mereka agar mereka tahu seperti apa diri mereka di masa lalu, namun itu tidak berlaku pada Airlangga, entah mengapa Indonesia memilih untuk merahasiakan apa yang terjadi pada Airlangga di masa lalunya.

Abi, seperti itulah panggilan pemuda berusia 21 tahun itu, dia dibesarkan oleh Indonesia dan menunjukkan kemampuan dalam bidang memasak, oleh karena itu dia dijadikan kepala koki dan mengurus kebutuhan logistik para penghuni istana negara.

Sama seperti makhluk ciptaan Indonesia yang lain, dia adalah makhluk immortal, dan Indonesia tidak menugaskan manusia asli di istana negara (kecuali mentri, pekerja harian dan para pasukan tentara) karena rasa traumanya pada manusia.

"Uhum, aku harus merevisi beberapa laporan keuangan bulan ini, termasuk anggaran negara dan juga belanja negara bulan ini, sepertinya ada sedikit kesalahan dalam laporan ini..."

Abimanyu menghela nafas pelan, merasa prihatin pada Airlangga yang setiap saat dibebani oleh pekerjaan beratnya sebagai seorang presiden.

Selama ini, dirinya hanya sibuk didalam dapur, memasak makanan, mencicipinya sebelum dihidangkan, dan menghidangkan makanan, dia terlalu sibuk mengurus pasokan bahan makanan di dapur sampai melupakan orang orang di luar.

Dia melakukan semua ini demi Airlangga, dia mengagumi pria itu dalam diam (bukan dalam konteks perasaan ataupun cinta) karena itulah dia berusaha menuangkan hal itu kedalam makanan yang dia buat, meskipun Airlangga tampaknya tidak peduli ataupun terlihat biasa saja.

"Kerja boleh saja kak, tapi jika seperti ini sama saja dengan kau menyakiti dirimu sendiri, aku tau kita semua tidak bisa mati tapi tetap saja menjaga kesehatan diri sendiri adalah hal yang terpenting, kak..."

Airlangga menoleh, menatap sang pemuda bermata biru, presiden muda itu menghela nafas lelah, jujur dia sangat membutuhkan istirahat.

"Kak Rangga?"

Airlangga memalingkan wajahnya, dan berusaha untuk tetap fokus pada laptopnya, menutupi rasa lelahnya yang sudah membumbung tinggi.

"Pergilah, aku akan menyelesaikan semua ini secepat mungkin..."

Abimanyu menghela nafas, mau bagaimana lagi? pria yang memiliki rentang usia 2 tahun lebih tua darinya ini sangatlah keras kepala.

"Baik kak, aku pergi dulu..."

DevotionWhere stories live. Discover now