04. Pekerjaan Baru

110 22 0
                                    

Haloo. Vote dan komentar di setiap paragraf jangan lupaa. Karena vote dan komentar dari kalian yang buat aku semangat nulis.

Nggak kerasa 2022 udah mau berakhir. Rasanya cepet banget. Sekarang udah tahun baru aja. Selamat tahun baru untuk kita semua!!

Happy reading

***

Langkah Amora berhenti di depan toko bunga yang terlihat sudah tua. Perempuan itu membandingkan bangunan itu dengan foto pada handphone-nya. Setelah memastikan jika dirinya tak salah tempat, akhirnya Amora tanpa ragu melanjutkan langkah ke dalam toko itu. Dia mendorong pintu yang terdapat tulisan open. Setelah pintu itu terbuka, terpampanglah aneka bunga yang beragam jenis.

"Wow, cantiknya," gumam Amora dengan sorot mata berbinar. Ia mengamati satu persatu bunga-bunga itu dengan terus berdecak kagum.

"Ada yang bisa saya bantu, kak?"

Amora berjengkit kaget saat seseorang menepuk bahunya dan melontarkan pertanyaan tadi. Pada akhirnya perempuan itu membalikkan badan hingga Amora melihat perempuan muda dengan rambut yang dikucir dan rompi coksu di tubuhnya.

Amora meneliti tubuh perempuan di depannya dari ujung rambut hingga kaki. Lalu, pandangannya tepat berhenti pada rompi yang orang itu kenakan. Terdapat tulisan Flower sweetie yang terpampang nyata di tengah-tengah rompi. Ah, Amora tau sekarang. Ternyata perempuan itu rupanya pegawai toko ini. Hal itu terbukti jika tulisan pada rompi itu sama dengan nama toko tersebut.

"Ada yang mau di beli?" tanya pegawai tadi sekali lagi karena tak kunjung mendapat balasan.

Amora membasahi bibirnya yang kering dengan bola mata yang menatap rak bunga lalu menuju ke depan, tepat pada perempuan pemakai rompi tadi. Sebelum berbicara, Amora berdehem pelan seraya mengetuk-ngetuk jari-jarinya yang saling bertautan. Entah mengapa hanya menjawab pertanyaan sesimpel itu tetapi malah membuat Amora grogi sendiri.

Melihat pegawai toko itu yang sepertinya sudah jengkel tapi tetap memaksakan senyumannya membuat Amora tersenyum kikuk. Kemudian Amora membalas cepat-cepat agar orang itu tidak tambah kesal karena jengah menunggunya berbicara. "Eng itu, ak—saya pegawai baru yang kemarin udah keterima."

Pegawai tadi yang semula wajahnya terpatri senyuman kini melebur digantikan wajah yang begitu riang dengan mata yang membulat sempurna. "AAA! kenapa nggak bilang dari tadi?" histeris pegawai itu dengan suara yang cukup lantang.

Sedangkan Amora hanya terdiam tak tau harus menjawab seperti apa. Hal yang tak terduga pun terjadi, dimana tubuhnya ditarik kuat lalu terjebak di dalam sebuah pelukan yang rasanya sangat sesak. Dan pelaku yang menarik Amora dan memeluknya adalah pegawai tadi.

Pegawai itu menggerakkan tubuhnya dan Amora ke kanan dan ke kiri. Matanya terpejam erat dengan senyuman lebar hingga menampakkan giginya. Dalam pelukan itu pegawai tadi dengan rasa senangnya berkata, "Akhirnya punya temen kerja! Aduh senengnya!"

Amora mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia terlalu aneh dengan keadaan yang terjadi sekarang ini. Dia baru menemukan hal yang seperti ini. Dan Amora seperti merasa orang dipelukannya bukanlah orang yang sama dengan beberapa menit yang lalu saat ia baru datang.

Itu terlihat berbeda sekali. Orang yang ditemuinya pada saat dia baru datang bersikap layaknya pegawai yang sopan dengan terus memamerkan senyuman terbaiknya. Sedangkan saat tau jika dia adalah pegawai baru, orang dipelukannya ini spontan bersikap bar-bar dan histeris. Ini kerasukan setan atau memang bermuka dua?

Pelukan yang sangat menyiksa itu akhirnya terlepas dan Amora dapat bernapas lega. Tapi sedetik kemudian pegawai tadi menarik tangan kanannya dan mengajak untuk berjabat tangan.

Antara KitaWhere stories live. Discover now