02. Katanya Aku Cantik

176 38 7
                                    

Hai semua! Eci kembali. Selamat pagi, siang, sore ataupun malam saat kalian membaca bab ini. Gimana kabarnya? Sehat semua, kan?

Coba tulis di sini kalian pakai baju warna apa waktu baca bab ini?

Sebelum membaca jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya. Kalau bisa komen di setiap paragraf ya. Komen serta vote kalian yang buat aku semangat untuk nulis.

Okeyyy, happy reading

***

Rooftof sekolah mungkin adalah tempat yang umumnya jarang dikunjungi oleh siswa-siswi. Hal itu bisa disebabkan karena tempatnya yang Kotor, lalu begitu panas saat siang hari, dan beberapa alasan lainnya. Tetapi itu berbeda dengan SMA Mandala. Rooftof sekolah ini justru menjadi tempat tongkrongan utama bagi lima lelaki yang terkenal akan sifatnya yang nakal.

Seperti saat ini, para lelaki nakal itu melarikan diri dari ulangan matematika pak botak untuk kelas Allendra dan Ezra. Sedangkan kelas Ragasha, Nando, dan Javas tengah diajar oleh guru yang membosankan katanya. Dan berujung ke rooftof sebagai pilihan tempat untuk kabur. Hal ini terjadi bukan yang pertama kali, bahkan, tak akan bisa dihitung hanya menggunakan jari.

Lima orang itu terdiri dari Allendra dengan julukan buaya darat kuadrat, karena tingkat buayanya sudah melebihi batas. Kemudian ada Ragasha. Lelaki ini di mata orang-orang adalah sosok yang keren, tertutup dan cenderung pendiam. Yang ketiga ada Javas. Kalau Javas sendiri terkenal dengan aura cerianya yang selalu membuat orang di sekitar betah lama-lama di dekat Javas.

Yang ke empat adalah Ezra. Jika kalian ingin tau, aura laki-laki ini begitu dingin. Ezra juga dikenal sebagai orang yang irit bicara. Kalau kata Nando, "Ezra itu kalau ngomong harus yang bener-bener penting. Karena satu kata yang keluar dari mulut Ezra sama halnya membayar uang sepuluh juta."

Beralih dari Ezra kini sampai pada orang yang terakhir, yaitu Nando. Banyak orang bilang  Nando adalah lelaki yang humoris. Selain itu anaknya juga receh abis.

"Kemarin anak Pelita ngajakin tanding futsal, tapi nggak jadi," kata Javas sembari terus memakan bungkusan snack kacang ditangannya. Makanan ini memang sengaja ia bawa dari rumah, tak hanya satu, tetapi ia membawa lima snack dengan ukuran yang hampir sama, tetapi dengan jenis yang berbeda. Ya, tas lelaki itu penuh dengan makanan ringan, yang lainnya hanya dua buku tulis dan satu pena.

"Kenapa nggak jadi?" tanya Allendra yang duduk menyilang di kursi kayu.

Javas menggelengkan kepalanya merasa tak tau, ia kemudian menjeda acara makannya sebentar sebelum berbicara. "Yang ngajakin bukan Leo ataupun Angga, dia kayaknya beda kumpulan sama Leo."

"Pantes. Cupu, belagu, mental tempe," timpal Nando dengan omongan pedasnya.

"Kayak lo jago aja, dulu aja pernah kalah waktu tanding."

Nando memukul kepala Javas yang suka ngomong seenaknya. "Heh, waktu itu gue masih SMP. Dulu masih bego sama futsal, soalnya pas SMP gue ahli di basket. Tapi liat sekarang dong, bola futsal aja udah kaya pasangan hidup. Tidak akan terpisahkan!"

Javas mencibir dengan ekspresi mengejek. Sedang Allendra hanya menggelengkan kepalanya. Ia menghembuskan napasnya kasar dengan meng-scroll acak layar handphone. Karena terlalu lama duduk berdiam diri membuatnya merasa suntuk. Akhirnya lelaki itu memutuskan untuk meninggalkan rooftof dan mencari angin segar. Namun, baru beberapa langkah Allendra sudah diberi pertanyaan oleh Ezra.

"Kemana?"

"Cari cewek cantik," jawab Allendra yang tentunya melenceng jauh dari tujuan sebenarnya yang ingin mencari angin dan merasa suntuk.

Antara KitaWhere stories live. Discover now