Bonus Chapter II

2.1K 142 7
                                    

Happy Reading, vote dulu yuk, harus rame ini pokoknya 😂😂 sorry for typo..



Empat tahun yang lalu...





























































Saat itu waktu menujukan pukul dua belas siang, gerimis hujan kecil membasahi bumi kala itu, Jian sedikit mendesah frustrasi sambil memandangi rintikkan itu tiada henti. Awalnya ia tidak ingin pergi kekantor, dan meninggalkan kedua istrinya di rumah, karena bukan semata-mata, Jian hanya ingin menjaga Kalana dengan perut besar yang kapan saja akan melahirkan.

Jian khawatir takut terjadi hal yang tidak-tidak dengan istri mudanya itu, padahal sudah ada Giselle yang menjaga Kalana di rumah, tapi Jian masih was-was dan takut, di tambah Giselle juga tidak dalam ke adaan baik.

Tapi sial seribu sial, karena dengan tidak punya hati Giselle menyuruhnya untuk pergi kekantor saja, katanya ada proyek yang harus di bahas. Tentang Kalana ia juga bisa menjaganya. Ingin protes tapi mau bagaimana itu sudah menjadi kewajiban dirinya.

Tanpa sadar lengkungan kurva terlihat indah di bibirnya yang terlihat pucat hari ini. Matanya menerawang menatap kedepan dengan senyuman tiada henti.

Dret

Dret

Dengan ogah-ogah Jian mengambil headphonenya yang berdering di saku celana, matanya menyepit melihat nama yang tertera di sana.

“Tumben?” gunam Jian sambil menekan tombol berwarna hijau.

“Hallo? Tumben telepon ada apa Jayden?” tanya Jian langsung pada intinya.

“Lo bisa ke rumah sakit sekarang?” jawab Jayden di seberang sana, Jian bisa mendengar nada suara Jayden yang terdengar khawatir.

“Emang kenapa Jayden?”

Pikiran buruk langsung hinggap di kepala Jian, jangan sampai pikiran buruk yang Jian tebak itu benar.

Gue mau ngasih tau, kalau Giselle sama Kalana harus di operasi! Gue mohon lo datang ke sini, tapi hati-hati di jalan jangan ngebut, soalnya lagi gerimis takut terjadi sesuatu sama lo. Lo denger gue kan Ji--”

Tut..

Tut..

Tut..

Panggilan di matikan sepihak oleh Jian, dengan panik ia langsung menyambar kunci mobil yang tergeletak di atas nakas, sekarang pikirannya hanya di penuhi oleh Kalana dan Giselle, kunci mobil pun berhasil Jian genggaman, Jian langsung saja berlari mengabaikan sapaan orang-orang yang menatapnya dengan tatapan heran.

Setelah sampai di parkiran mobil, dengan tergesa Jian langsung saja menaiki mobil itu, dan melajukan di atas rata-rata, mengabaikan peringatan Jayden tadi untuk berhati-hati. Persetan saat ini Jian tidak karuan, rasa khawatir, gunah, dan gelisah menghantuinya sekarang.

“Tolong bertahan, jangan ada yang pergi. Aku mohon,”

Lirihan itu sontak saja keluar dari belahan bibir Jian yang bergetar pucat, matanya memanas dengan pandangan yang mulai memberat, tiba-tiba saja kepalanya terasa pusing yang teramat. Tapi Jian masih bisa mengendalikan dirinya agar tetap sadar dan selamat.

“Stt sakit banget,” Jian mendesis, memijat pelipisnya pelan, dengan mata yang terpejam. Kenapa di saat seperti ini kepalanya malah berdenyut sakit. Mungkin karena terlalu larut dalam kesakitannya, Jian tidak sadar bahwa di hadapannya sekarang ada orang yang ingin menyeberang.

Seketika mata yang awalnya terpejam langsung terbuka sempurna, Jian berusaha menghentikan mobilnya tapi lagi-lagi tidak bisa, dengan panik akhirnya Jian membanting setirnya ke sembarang arah, kemana saja asal tidak ada korban setelahnya.

Tapi naas mungkin ini sudah takdir Jian, karena setelah Jian membanting setir, dari arah berlawanan terdapat mobil truk besar yang melaju kencang, dan langsung menghantam mobil Jian sebelum Jian menghindar.

Kejadiannya begitu cepat, seperti kisah hidup yang sangat singkat, semua warga yang menyaksikan kecelakaan itu menjerit histeris dan langsung berlari ke arah mobil Jian yang terpental beberapa meter. Mereka semua panik dan khawatir di saat bersamaan.

Rintikan hujan yang awalnya hanya gerimis, sekarang turun membesar, seakan peka dengan keadaan sekitar, bercampur dengan darah Jian yang tergenang bersatu dengan air hujan.

“Maaf.”

Itulah kata-kata terakhir yang meluncur dari bibir Jian, sebelum kesadarannya hilang di bawa oleh kegelapan.

































Masih ada yang nyimpen cerita ini? Yey bonus chapter lagi 😜 xixi gimana nih hayo, pendek banget bonusnya 😂 tunggu aja ya siapa tau ada bonus chapter lagi.. Bye bye..

Young Wife II Park Jihoon [End] ✔️Where stories live. Discover now