15 Craving's?

2.4K 231 17
                                    

Happy Reading...










Hari-hari berikutnya berjalan seperti biasa bagi Kalana, empat hari, lima hari, satu minggu sampai satu bulan telah Kalana lewati tanpa keberadaan Jian di sisinya, tapi aneh sekali akhir-akhir ini seperti ada yang berbeda dengan dirinya. Saat dirinya mencium bau parfum atau bau masakan, dia secara tiba-tiba akan merasa pusing dan tidak enak badan.

Kalana selalu berpikir jernih mungkin dirinya hanya masuk angin, atau kelelahan saja tidak lebih. Karena berpikir positif lebih baik dari pada berpikir negatif. Ah ngomong-ngomong selama satu bulan ini dia tinggal di rumah yang seseorang sewakan untuk dirinya tinggal sementara waktu.

Karena Kalana merasa enggan tak enggan untuk pulang ke rumah kembali, lagi pula dia sudah muak bertemu dengan wajah berengsek Jiandra, yang selalu menyakiti mental dan hatinya.

Tapi sial seribu sial, karena belakangan ini Kalana sangat merindukan sosok pria itu, entah dari mana datangnya. Tiba-tiba rasa rindu yang teramat langsung muncul kedalam dirinya.

Bahkan pernah satu malam setelah pulang dari rumah sakit waktu itu, Kalana merengek ingin bertemu dengan Jian. Tapi Arjuna menolaknya dengan mentah-mentah dan mengatakan akan menjauhi dirinya.

“Gue kenapa sih? Kangen banget sama tuh curut? Huee Jian kangen.”

Nah kan kumat lagi, Kalana berteriak kencang di atas kasur kecilnya, dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Kenapa dia jadi sensitif seperti ini? Entahlah Kalana tidak tau, yang Kalana mau hanya bertemu dengan Jian, memeluknya dengan erat. Dan ingin di elus oleh laki-laki itu. Persetan dengan gengsi dan tolakan kasar yang Jian berikan. Yang penting dia bisa berpelukan.

“Mau pulang, mau ketemu si berengsek Jian,”

Tangannya dengan spontan memukul bantal yang ada di sampingnya. Menggigitnya dengan kuat, seakan yang dia gigit adalah seorang Jiandra.

“Tapi muak lihat mukanya.” Lirih Kalana sambil mengaruk kepalanya pelan. Merasa tidak mengerti dengan mood diri sendiri.

————

Berbeda dengan Kalana, lain juga dengan Jian, laki-laki itu masih berusaha untuk mencari keberadaan Kalana. Meskipun hasilnya masih sama tidak ada tanda-tanda, di tambah akhir-akhir ini dia juga sama selalu mual di pagi hari dan sialnya yang dia keluarkan hanya cairan bening saja.

“Pengen mangga muda. Sama sate kambing tapi si Sagara yang buatin.”

Gunaman kecil yang berasal dari bibir Jian masih terdengar oleh Jayden, terdengar sedikit frustrasi.

Ah Jayden? Kalian pasti akan terkejut bukan, mengingat Jayden dan Jian waktu pertama kali bertemu kembali, di saat yang tidak tepat? Tapi sekarang malah kembali dekat. Hanya penulis lah yang bisa melakukan itu  :)

“Ngidam lo?” tuduhnya sambil menunjuk wajah Jiandra dengan penuh selidik.

“Enggak! Gue cowok anjir!” sentak Jian, membuat Jayden sedikit meringis.

“Tapi akhir-akhir ini gue selalu mual, apalagi kalau makan, beuh mantap banget mualnya enggak bisa kekontrol. Tapi kalau makan yang asem-asem enggak pernah mual tuh, malah gue makin demen, aneh gue juga enggak ngerti.”

Mata Jayden langsung menyipit mendengar penjelasan yang Jian ucapkan. “Giselle lagi hamil ga?”

“Kenapa malah ke ham—”

Jian langsung terdiam, tidak melanjutkan ucapannya. Perkataan Jayden langsung bersarang di pikirannya, apakah iya? Tapi mana mungkin Giselle bisa hamil? Hanya ada satu yang menguatkan tebakan Jian sekarang kalau bukan Giselle berarti Kalana kan? Mengingat satu bulan ini dia tidak tau keberadaan wanita itu kan?

“Giselle lagi hamil kan? Biasanya selalu gitu Ji. Gejala gini emang udah jadi hal umum, contohnya gini istri lo yang hamil, dan lo yang ngalamin ngidam sama mual-mualnya itu wajar, tandanya lo sayang istri, di tambah keinginan lo aneh-aneh kan.”

Jian langsung saja menggeleng. Menyangkal setiap ucapan Jayden yang menjelaskan. “Enggak bukan Giselle, lo tau kan Giselle enggak bisa punya anak?” jelas Jian membuat Jayden langsung tersadar.

“Maafin gue, lupa gue soalnya, tapi kok lo aneh? Kalau Giselle enggak hamil tapi kenapa lo pengen yang asem-asem. Apa jangan-jangan lo punya simpanan?” Jayden lagi-lagi menyerit bingung.

“Lo lupa atau pura-pura bego!” sentak Jian tidak lupa dengan tatapan kesalnya. Sedangkan Jayden tersentak kaget.

“Astaga Kalana kan?”

Tangan Jayden spontan saja menepuk jidatnya pelan, Jayden merasa bodoh dengan perkataannya barusan. Dia lupa dengan fakta bahwa seorang Jiandra memiliki dua wanita di dalam hidupnya. Mungkin karena terlalu serius jadi dia lupa akan fakta ini.

“Tapi gue enggak terlalu yakin, di tambah gue enggak tau keadaan dia sekarang gimana? Udah satu bulan enggak ketemu, dan rasa bersalah gue masih ada. Gue emang cowok paling berengsek ya?”

“Ya lo emang cowok paling berengsek, goblog, bego, yang pernah gue temuin.” Jayden menjawab dengan sungguh-sungguh sedikit ada gurat emosi dari raut wajahnya.

“Titisan setan mah beda! Bisa-bisanya nyakitin cewek kaya Kalana, kalau ga mau dia kasih sama gue aja sini, gue terima dia lahir dan batin!” sungutnya tidak menyadari tatapan tajam Jian.

“Langkahin dulu gue!”

Mata Jian langsung mantap Jayden tajam, tak lama setelah itu Jian pun berdiri membuat Jayden mengerutkan dahinya lagi. Meniki motornya yang Jian sengaja parkirkan di sana.

“Mau kemana Ji?” tanya Jayden dengan mata yang menatap gerak-gerik Jian.

“Mau cari mangga muda, sama Kalana,” balas Jian dengan tangan yang sibuk memakikan helm di kepalanya.

“Ikutlah, males juga di sini sendiri. Hitung-hitung bantu lo cari dia. Kebetulan juga kan Sagara, Harsa, sana Jeon juga lagi cari istri lo itu.”

Jian hanya mengangguk saja toh, dari pada membalas perkataan Jayden, sambil menunggu Jayden yang mengambil motornya terlebih dahulu, Jian menatap langit biru di atas sana, ah indah sekali itu lah yang bisa Jian definisikan sekarang.

“Ayo,” ajak Jayden yang sudah stay di atas motornya.

“Udah?” tanya Jian, dan di balas anggukan mantap oleh Jayden.

Dan tidak lama setelah itu motor yang Jian kendarai melaju dengan kecepatan di atas rata-rata, di ikut oleh motor Jayden yang mengekori motornya dari belakang, siang ini Jian akan habiskan dengan mencari mangga muda dan setelahnya kembali mencari Kalana yang entah ada di mana.

Tanpa menyadari bahwa, sadari tadi ada yang melihat gerak-geriknya.

“Lo ga akan pernah ketemu lagi, sama dia Jiandra. Gue jamin itu karena gue enggak akan pernah bikin lo bahagia.”




























Tbc

Update lagi, updatenya sekarang takut kalau malem mah enggak bisa update, makasih yang masih mau baca cerita ini, maafin banget kalau part ini kurang memuaskan. Cerita hanya fiksi dan hasil pemikiran aku sendiri! Jangan lupa tinggalkan jejak 🌠🌠 makin lama ceritanya makin ngaur, keluar dari alur ceritanya yang aku susun awal-awal 🙂, soalnya yang lewat di dalam otak langsung ku tulis 😂😂

Nah loh kenapa, hamil kah? Atau gimana? Yok tebak.. 😂😂

Young Wife II Park Jihoon [End] ✔️Where stories live. Discover now