05 Jian's Threat

2.5K 247 13
                                    

Happy Reading

Sorry for typo












































“Lepasin tangan gue berengsek!”

Sentakan kuat yang Kalana lakukan sia-sia, Jian tidak bergeming di tempatnya. Malah lakik-laki itu semakin mengeratkan cekalan di tangan mulus milik Kalana, membuat Kalana sedikit meringis di buatnya, karena merasakan sakit, pasti pergelangan tangannya akan merah setelah ini.

“Jangan ngarep!”

Jian menarik Kalana kuat, membawa Kalana ke arah mobilnya berada, setelah lelah mengejar Kalana akhirnya Jian bisa mendapatkannya dengan susah payah. Karena Kalana selalu berontak dan melawan dirinya.

“Sialan mau lo apa?! Ini udah termasuk tindakan kekerasan ga bisa di binyarin.”

Kalana berteriak nyaring saat tubuhnya di hempas kasar ke dalam mobil, sesekali meringis karena merasakan sakit di pinggannya. Melihat Jian yang berputar arah untuk menaiki mobil. Membuatnya menggeram marah.

'Sialan orang gila bajingan, mati aja lah babi!'

Bruk

Tak

Kalana menahan napasnya saat Jian dengan tiba-tiba mengunci pintu mobil, membuat pikiran-pikiran negatif langsung hinggap di otaknya. Apa yang akan orang gila ini lakukan kepada dirinya?

Huee ibu, Kala takut...

Begitulah mungkin batin Kalana berucap.

“Apa yang lo lakuin dan apa yang lo mau? Sumpah ya jangan bikin waktu gue kebuang sia-sia!”

Jian langsung melihat Kalana dengan bingung, tapi detik berikutnya seringan licik terlihat dari sudut bibir laki-laki itu, membuat Kalana semakin merasa terancam. Bermain-main sedikit tidak apakan?

“Emangnya apa yang lo pikirin hmm?”

Badan Kalana menegang mendengar suara rendah itu, apalagi kondisi di sekitar sepi, di tambah mereka hanya berdua di dalam mobil, Kalana berteriak dalam hati semoga Giselle istri dari orang gila ini datang dan menolong dirinya. Karena demi apapun suasana kali ini sangat mencekam.

Merasa kesal dengan respon Kalana, dengan sigap tangan Jian meraih dagu Kalana dan mengangkatnya ke atas, karena entah dari kapan Kalana menunduk.

“Orang ngomong tuh lihatin, bukan nunduk kaya gitu, ga sopan!”

Jian membentak, membuat tubuh Kalana tersentak. Di tambah lagi dengan posisi Jian yang semakin dekat dengan dirinya, bahkan napas berat Jian tercium jelas di indra penciuman Kalana.

“Kenapa lo ngejar gue! Dan bawa gue kesini?!”

Dengan berani Kalana menatap manik tajam milik Jian. Dan dengan cepat menepis tangan yang sudah berani menyentuh dirinya.

“Jangan kepedan tinggi! Gue ngejar lo karena istri gue, kalau bukan karena dia ogah banget gue nyusul orang galak kaya lo.” Kalana merenggut kesel, dengan apa yang orang gila itu katakan, apa-apan..

“Dan gue mua ngomong serius sama lo,” Jian menunjuk Kalana, dengan nada bicara dingin, kali ini terdengar serius, serta netara yang menatap lama Kalana yang berada di hadapannya.

“Ayo nikah sama gue!”

Empat kalimat yang membuat Kalana terkejut, lagi? Istri dan suami sama saja. Sama-sama sering membuat Kalana jantung, sudah Kalana bilang kan! Kalau Kalana tidak sudi menikah dengan suami orang.

“Tadi udah gue bilangkan, lo budeg atau apa? Gue enggak tertarik nikah sama lo!”

Kali ini emosi Kalana sedang naik pitam, terdengar dari nada bicaranya yang meninggi.

“Emangnya gue tertarik sama lo? Enggak sama sekali enggak! Gue ngelakuin ini karena demi Giselle, Giselle pengen banget punya keturunan, yang sialnya enggak akan pernah Giselle dapatin!”

Kalana terdiam mencerna perkataan Jian barusan. “Ma-maksudnya apa?”

Kalana bertanya dengan hati-hati.

“Giselle enggak bakal bisa punya anak! Jadi mohon bantu gue wujudtin keinginan dia. Dan ya awalnya gue enggak setuju sama permintaan gila dia, dan mengusulin buat ngadopsi anak aja. Tapi dia emang mau dan bersikeras nyuruh gue buat nikah lagi. Kedenger gila emang tapi ini nyata bukan halu.”

Jian menjelaskan semuanya, membuat Kalana terkejut dan tidak percaya di buatnya.

“Gue janji, setelah lo kasih gue keturunan, kita cerai.”

“Tapi inget di antara kita berdua jangan ada yang menyimpan rasa!”

“Jadi lo nganggap gue sebagai mesin pembuat anak!” Kalana menatap Jian dengan tatapan yang sulit di percaya.

“Buka kuncinya gue mau pulang!” sambung Kalana dengan menakan kata pulang.

Jian menggeleng, “Gue enggak akan biarin lo pergi sebelum setuju. Satu lagi gue enggak anggap lo sebagai mesin pembuat anak enggak sama sekali enggak, hapus pikiran negatif lo itu Kalana! Dan satu lagi, hanya ada dua pilihan Kala di setiap ucapan gue tadi.” Ucap Jian serius. Tangannya tidak tinggal diam, mencekal tangan Kalana yang bersiap membuka pintu mobil.

“Nikah sama gue. Atau,”

Jian menjeda kalimatnya, sambil menggeser tubuhnya agar sedikit lebih dekat dengan posisi Kalana, mecondongkan badannya ke depan memebisikan lima kalimat yang membuat tubuhnya Kalana kalah telak di buatnya.

“Ibu lo jadi korbannya Yujin!”









“BERENGSEK!”
























































[Tbc]

Yey balik lagi sama aku, cerita hanya fiksi! Mohon maaf bila banyak kesalahan dalam penulisan.. Makin melencang ya 😂

Jangan lupa tinggalkan jejak🌠🌠

See you

Selamat malam dan terima kasih
🌼🌼

Young Wife II Park Jihoon [End] ✔️Where stories live. Discover now