34. Cerita Yang Tidak Pernah Terungkap

376 46 3
                                    

"Apa maksud anda jika waktu telah di putar kembali?" tanya Allerca.

"Nona, di garis waktu yang telah terhapus, mungkin sekitar 4 tahun dari sekarang, akan terjadi pemberontakan di Kerajaan ini." jelas Count Reyes yang bernama Zane.

"Pemberontakan?!" seru Allerca terkejut.

Zane dan Astra mengangguk bersamaan.

"Siapa yang melakukannya?" tanya wanita itu lagi.

"Dia adalah pria yang bernama Alden." yang menjawab adalah Astra.

Deg.

Rasanya jantung Allerca seolah berhenti berdetak mendengar nama Alden terucap keluar dari mulut pria itu.

"Apa maksudnya jika Alden lah dalangnya?! Jangan bilang jika-"

"Ya. Dia adalah seseorang yang kau kenal sebagai Lady Rose, Allerca." potong Astra yang tahu apa yang di pikirkan oleh Allerca.

Dan seketika itu juga, Allerca langsung kembali mengingat mimpinya beberapa waktu yang lalu. Mimpi di mana Alden akan menyerang Astra dan Zane.

"Sebenarnya, beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan mimpi. Di dalam mimpi itu, Kerajaan tengah hancur. Dan saya juga melihat anda dan Count Reyes yang tengah membicarakan sesuatu yang serius. Tapi sayangnya, saya tidak bisa mendengar apa yang kalian katakan. Lalu, pria bernama Alden itu tiba-tiba saja datang dan akan menyerang kalian berdua. Dan sebelum saya tahu apa kelanjutannya, saya melihat kedua tangan Count Reyes mengeluarkan cahaya, dan setelahnya saya terbangun dari mimpi itu." jelas Allerca. "Apakah mimpi saya itu adalah kejadian yang terjadi di garis waktu yang telah terhapus?" tanyanya lagi.

"Sepertinya begitu. Karena memang, setelah cahaya itu keluar dari tangan saya, saya langsung terbangun. Saya seperti baru saja memimpikan mimpi yang panjang. Tapi saya tahu, bahwa kejadian itu benar-benar telah terjadi di masa depan." jelas Zane.

"Dan cahaya yang keluar dari tangan anda itu adalah...."

"Itu adalah kemampuan khusus saya. Dan kemampuan itu adalah memutar kembali waktu." jawab Zane yang tahu apa yang akan di katakan Allerca selanjutnya.

"Ngomong-ngomong Al, ada sebuah fakta yang harus kau ketahui tentang Alden." ujar Astra tiba-tiba.

"Fakta apa?" tanya Allerca sambil menatap pria itu.

"Sejujurnya Alden itu Pamanku." jawab Astra dengan nada datar.

"Hah?" Allerca merasa telinganya tiba-tiba menjadi tuli mendengar pernyataan Astra.

"Alden adalah Pamanku." ulang Astra.

"Tidak tunggu! Apa maksudnya Alden adalah Paman anda?!" seru Allerca.

"Ceritanya cukup panjang." jawab Astra.

"Dan anda tahu kan, jika saya dengan senang hati mendengarkan penjelasan cukup panjang itu?!" desak Allerca untuk menceritakan semuanya. Dari pada dia tidak bisa tidur karena penasaran, lebih baik dia mendengarkan penjelasan yang cukup panjang itu.

Astra untuk sejenak menghembuskan nafas panjang dan mulai bercerita, "Pertama, ini semua bermula dari Kakek buyutku."

"Kakek buyut?"

Astra mengangguk. "Iya, ini semua bermula dari dia. Kakek buyutku memiliki tiga anak. Yang kita sebut saja, Pangeran pertama, Pangeran kedua, dan Pangeran ketiga."

Tiga anak? Bukankah Kakek buyut Astra itu hanya memiliki dua anak saja? Apa yang satunya anak haram? batin Allerca bertanya-tanya.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan sekarang. Jadi dengarkan penjelasanku ini." komentar Astra yang seolah tahu dengan kebingungan Allerca. Karena sejujurnya pun, awalnya dia juga tidak tahu dengan kebenaran ini.

When I Became the AntagonistWhere stories live. Discover now