29. Mengetahui Kebenaran

414 78 3
                                    

Dua minggu sebelum liburan datang, Allerca mengunjungi kediaman Alden yang berada di pinggir Ibu Kota. Walaupun hanyalah seorang pedagang, tapi rumah pria itu sebesar dan semewah Bangsawan yang dapat menyetarai kediaman Count.

Beginilah jika sebuah usaha tidak menghianati hasil. Pikir Allerca saat menatap rumah mewah milik Alden.

"Mari Lady, saya akan mengantar anda." kepala pelayan kediaman itu menyambut Allerca di depan pintu.

"Terima kasih, dan apakah Alden ada di tempat biasanya?" tanya Allerca.

"Ya Lady. Tuan selalu ada di ruangan yang sama." jawab Kepala Pelayan itu.

"Kalau begitu biar aku sendiri saja yang pergi ke sana. Kau tidak perlu repot untuk mengantarku."ujar Allerca.

"Baik Lady." jawab kepala pelayan itu sambil berlalu.

Lalu Allerca memasuki kediaman Alden yang sudah hapal letaknya. Dan setelah melewati beberapa belokan, Allerca dapat melihat ruangan Alden di ujung dengan pintu yang terbuka.

Saat Allerca hampir sampai di ruangan itu, Allerca samar-samar mendengar suara seseorang yang familiar.

"Tuan! Saya mohon tolong singkirkan wanita itu. Jika tidak, rencana yang sudah saya susun akan gagal!" suara seorang wanita berseru marah terdengar.

"Jadi kesimpulannya adalah bahwa kau tidak bisa membereskan wanita itu, bukan?" dan kali ini Allerca tahu jika suara ini berasal dari Alden.

Alden berbicara dengan siapa? tanya Allerca di dalam hatinya.

Dan saat Allerca melihat siapa yang berbicara dengan Alden, Allerca sangat terkejut saat mengetahui siapa wanita yang bersama pria itu.

Cassia?! Apa yang dia lakukan di sini?! Pikir Allerca saat tidak sengaja melihat wajah wanita yang berbicara dengan Alden.

Alden yang merasakan kehadiran Allerca menatap ke arah pintu masuk.

"Rosie?"

Cassia menatap wanita bertopeng yang berada di pintu masuk dengan kening berkerut.

"Astaga! Maafkan aku Alden. Apakah aku mengganggu pembicaraan kalian?" Allerca bertanya dengan nada terkejut.

"Tentu saja tidak. Masuklah Rosie." Alden berkata dengan senyuman kecil.

"Tuan Alden, dia..??" Cassia bertanya dengan menatap wajah Alden.

"Kau tahu Lady Rose, bukan? Itulah dia." jawab Alden.

"Ah, jadi anda adalah Lady Rose yang sering dibicarakan itu, ya?" gumam Cassia saat mengingat nama yang familiar di telinganya itu.

"Ya Nona. Dan anda adalah?" tanya Allerca dengan tersenyum sambil berakting tidak mengenal wanita itu.

"Dia putri Viscount Vercydo, Rosie. Aku cukup mengenal keluarganya, sehingga aku dan dia sering bertemu seperti ini." jawab Alden.

Alden mengenal keluarga Cassia? Dan mereka bahkan sering bertemu?

Allerca mengerutkan keningnya.

Tunggu sebentar! Apakah Alden lah orang yang selama ini membantu Cassia di dalam novel?! Pikir Allerca saat mengingat isi novel itu yang tertulis secara singkat jika Cassia tidak sendirian melaksanakan rencananya itu. Ada seseorang yang sudah membantunya walaupun tidak di jelaskan secara pasti kenapa orang itu membantu Cassia.

"Rosie?" panggil Alden saat melihat Allerca hanya terdiam saja.

"Ah, maafkan aku Alden. Aku baru saja memikirkan sesuatu tadi." jawab Allerca dengan senyuman lebarnya.

When I Became the AntagonistWhere stories live. Discover now