Chapter 19

118 71 56
                                    

Aku hanya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya sendiri. Tidak memiliki tujuan apapun lagi. Jangan ikut pergi meninggalkanku seperti yang lainnya. Aku takut.
.
.
.
.
.

Roda pesawat berjalan pelan di atas landasan, mencari posisi yang tepat untuk menurunkan penumpang dengan aman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Roda pesawat berjalan pelan di atas landasan, mencari posisi yang tepat untuk menurunkan penumpang dengan aman. Semburat jingga kemerahan menghiasi langit kota Seoul. Matahari perlahan beristirahat dari tugasnya.

Punggung masih bersandar di kursi kelas bisnis pesawat Korean Air. Taeyong memiringkan kepala ke kanan lalu ke kiri, berusaha membuat lehernya menjadi rileks. Tubuhnya mulai kaku karena duduk terlalu lama. Sepertinya dia akan mengalami jet lag selama beberapa hari kedepan. Mulai bingung dengan langit yang kembali senja menuju malam saat netranya melihat ke luar jendela.

Setelah pesawat berhenti secara sempurna, Taeyong bersama rombongan kru film mulai berjalan keluar dari pesawat. Menggantungkan kacamata hitam di atas tungkai hidungnya, menurunkan bucket hat hingga menutupi kening, Taeyong berjalan ke arah bandara dengan puluhan wartawan menunggu di pintu keluar.

Kilau flash cahaya kamera menerpa Taeyong dan Sohee yang berjalan tak terpaut jauh. Sohee menebarkan senyum paripurna miliknya, sedangkan Taeyong hanya tersenyum samar sesekali sambil melambaikan tangan.

Mereka berjalan di jalur yang berbeda saat di lobby bandara. Menuju van dari masing-masing agensi yang menjemputnya. Sebelum berlalu Taeyong menyempatkan diri untuk memberi salam kepada Sohee. Berpelukan singkat lalu kembali ke van miliknya.

Menjaga hubungan relasi dalam pekerjaan sangat penting. Meskipun Taeyong sempat kurang nyaman dengan apa yang Sohee lakukan saat di Le Jules Verne. Dia terlalu mengusik privasinya.

Taeyong kembali duduk di kursi van. Jinki menyusul duduk di kursi sebelah Taeyong. Wajahnya terlihat sangat gelisah. Kaki digoyangkan tidak karuan, tangan terus mengusap wajahnya. Terkadang menggaruk hidung atau surainya sendiri. Sejak tadi sebelum take off dari Paris.

"Hyung. Kau baik-baik saja?" Taeyong melepas kacamata hitamnya dan menatap Jinki.

"Mmm." Jinki hanya mengangguk lalu menatap layar ponsel.

Forgetting Summer - Lee Taeyong || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang