Chapter 4

180 106 109
                                    

Bukankah musim panas dapat membuatmu jatuh cinta terhadap sesuatu? Jika kau jatuh cinta di musim semi, itu adalah hal yang biasa

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Bukankah musim panas dapat membuatmu jatuh cinta terhadap sesuatu? Jika kau jatuh cinta di musim semi, itu adalah hal yang biasa. Tetapi cobalah kau terperangkap dalam cinta di musim panas, rasanya akan lebih sulit untuk diungkapkan.
.
.
.
.
.

 Tetapi cobalah kau terperangkap dalam cinta di musim panas, rasanya akan lebih sulit untuk diungkapkan

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Taeyong menatap Jieun dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan. Pikirannya mulai kacau dan bingung harus berbuat apa. Dia merasa inilah satu-satunya jalan keluar yang dia butuhkan. Entah apa yang akan wanita ini pikirkan tentangnya nanti. Taeyong hanya ingin mencoba salah satu ide gilanya.

"Jadilah tunanganku." Akhirnya kata-kata itu terucap dari bibir Taeyong.

Hening yang terjadi di antara mereka berdua. Hanya terdengar suara rintik hujan yang mengenai kap mobil. Taeyong masih dengan wajah datarnya. Sedangkan Jieun dengan mata yang membulat, alis yang mengerut dan mulut yang sedikit menganga. Sungguh, itu wajah terkejut yang sangat unik untuk Taeyong. Namun, cantik.

"Michyeosseo!! Kau bilang apa tadi? Tunangan? Ini bukan bulan April dan kau malah melakukan sebuah April Mop. Lucu sekali."

"Aku serius." ucap Taeyong, menatap tajam netra Jieun dengan tatapan yang penuh misteri. Jieun tidak pandai menilai orang asing.

"Dan aku jauh lebih serius. Kembalikan saja bukunya, i don't like wasting time like this."

Jieun mencoba mengambil buku miliknya dari Taeyong, namun Taeyong mengangkat tangannya menghindar. Jieun terus mencoba meraih tangan Taeyong. Tetapi dia seperti sengaja menjahili Jieun agar sulit menjangkau tangannya.

Hingga Jieun terus maju mendekat ke arah Taeyong. Matanya terus menatap ke arah buku miliknya dalam genggaman Taeyong sehingga dia tidak menyadari wajahnya hanya berjarak dua inci dari wajah Taeyong.

"Kau akan terus seperti ini hingga kita berciuman, hah?"

Wajah Jieun memerah saat dia merasakan hembusan napas Taeyong menerpa wajahnya. Sungguh, ini membuat Jieun sangat canggung dan tidak nyaman. Akhirnya, Jieun membenarkan posisi duduknya dan hanya menatap ke arah slip on hitam yang sedang digunakan olehnya.

Forgetting Summer - Lee Taeyong || Lee JenoHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin