Chapter 3

168 92 43
                                    

Dinginnya malam di tengah hembusan angin musim panas, membuatku yakin ada sesuatu hal yang akan terjadi di akhir musim panas nanti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dinginnya malam di tengah hembusan angin musim panas, membuatku yakin ada sesuatu hal yang akan terjadi di akhir musim panas nanti. Bisa tahun ini, atau musim panas di tahun berikutnya, dan seterusnya.
.
.
.
.
.

 Bisa tahun ini, atau musim panas di tahun berikutnya, dan seterusnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pembersihan total. Taeyong melakukan pemeriksaan setiap inci dari unit apartemennya. Melakukan antisipasi ekstra jika ada sesuatu seperti kamera tersembunyi yang terpasang di sudut ruangan, atau berkamuflase dan menempel di benda-benda yang biasa ada di tempatnya.

Memperhatikan setiap detail yang ada di semua ruangan miliknya, tiap sudut lukisan, di bawah meja, bahkan cermin di kamar mandi serta kamar utama harus diperiksa dengan teliti. Dia tak ingin rumor apapun beredar di kalangan netizen. Fans yang sangat mencintainya pun bisa jadi bumerang jika berita sensitif mencuat ke hal layak ramai.

Tetapi hasilnya nihil. Dia tidak menemukan benda asing apapun di dalam apartemennya. Bahkan semua barang tetap dalam kondisi yang sama, tidak berubah sedikit pun. Taeyong berjalan ke arah dapur membuka lemari pendingin dan mengambil sekaleng soda, meneguknya cepat karena melakukan penyelidikan terhadap semua ruangan membuatnya sedikit lelah.

Hingga matanya tertuju pada sebuah mangkuk keramik miliknya yang terisi penuh oleh bubur yang sudah mendingin. Seharusnya bisa dihangatkan kembali jika akan dimakan. Taeyong menghampiri mangkuk tersebut yang berada di atas meja dapur. Mengaduk isinya dan mencium aromanya. Masih terasa wangi meskipun suhunya sudah tidak panas lagi.

"Teksturnya sangat bagus. Aromanya juga masih bertahan meskipun sudah lama. Keahlian memasaknya bagus juga." Taeyong bergumam sendiri.

Kenapa dia sampai memasak bubur di sini? Apa yang sebenarnya terjadi? Taeyong sangat yakin bahwa dia tidak mabuk kemarin. Karena ingatan terakhirnya adalah meninggalkan Sonhee sunbae di kafe, yang tidak menyajikan bir atau soju. Tidak mungkin dia mabuk kan? Tapi dia memang merasa kurang sehat pada saat itu.

Terdengar bunyi password pintu yang ditekan, disusul dengan bunyi 'bip' dan pintu pun terbuka. Seseorang menerobos masuk dengan heboh sambil membawa banyak paper bag besar di kedua tangannya.

Forgetting Summer - Lee Taeyong || Lee JenoWhere stories live. Discover now