Chapter 10

135 80 81
                                    

Bisakah kau menatapku sekali ini saja? Kau selalu ada di sampingku tetapi dalam waktu yang sama kau pergi entah kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bisakah kau menatapku sekali ini saja? Kau selalu ada di sampingku tetapi dalam waktu yang sama kau pergi entah kemana. Rasannya menyesakkan.
.
.
.
.
.

Lee Jeno melihat pantulan dirinya sendiri dari cermin besar yang tergantung di dinding kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lee Jeno melihat pantulan dirinya sendiri dari cermin besar yang tergantung di dinding kamar. Menata rambut hitamnya dengan detail menggunakan gel rambut, dia yakin bahwa ini merupakan penampilan terbaiknya. Tangan membuka lemari pakaian tempat beberapa jaket dan outer miliknya tergantung rapi. Pilihan jatuh pada coat berwarna Pale Turquoise untuk menutupi kaos putihnya.

Hari ini agak dingin. Sekitar 20 derajat Celcius. Namun ramalan cuaca mengatakan tidak akan hujan seharian ini. Memang hari yang bagus untuk Jeno mengungkapkan apa yang selama ini dia rasakan. Tunggu. Apa maksudnya?

Setelah mendapatkan dorongan yang begitu keras dari Na Jaemin, kini Jeno tahu bahwa hatinya memang menyimpan sebuah rasa untuk Jung Jieun. Namun selama ini dia menyangkal semua hal itu. Jeno takut merusak persahabatan yang telah lama terjalin dengan Jieun selama ini. Hanya saja kali ini berbeda. Jeno merasa ada sesuatu yang dapat mengambil Jieun dari hidupnya. Entahlah. Untuk saat ini dia yakin bahwa apa yang akan dilakukan nanti adalah yang terbaik.

Tangannya meraih kunci mobil di tempat gantungan kunci dekat pintu unit apartemen. Jeno mengambil sepatu Classic Oxford hitam dari dari dalam rak sepatu. Kakinya melangkah mantap menuju basement area parkir penghuni apartemen. Saat melirik jam tangan, waktu masih menunjukkan pukul enam sore. Satu jam lebih awal dari janji temunya. Apakah dia terlalu bersemangat?

Hanya membutuhkan waktu lima menit dari apartemen Jeno untuk sampai ke gedung asrama wanita Universitas Hanyang jika menggunakan mobil. Memang sedekat itu, karena Jeno membeli unit apartemen di sekitar kampus. Ah, Jeno bisa menunggu Jieun di depan gedung asrama jika wanita itu memang belum siap.

Jeno menyimpan ponsel di dashboard phone holder, mencari nama Jung Jieun di daftar kontak lalu menekan ikon hijau pada layar. Tangannya mulai memegang kemudi dan melajukan mobil putihnya sembari menunggu panggilan terangkat. Terdengar bunyi statis tak lama, kemudian terdengar suara seseorang di seberang.

Forgetting Summer - Lee Taeyong || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang