[Romance] [Drama]
"Kau adalah satu-satunya tujuan hidupku. Aku telah kehilangan semuanya. Jangan ikut pergi dan meninggalkan aku sendirian." - Lee Taeyong
"Maafkan aku. Tidak bisa menepati janji kepada semua orang. Teruslah berjalan dan temukan keb...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jangan jatuh terlalu dalam, karena itu dapat menimbulkan luka. Begitupun dengan jatuh cinta. . . . . .
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Hei, kita mau ke mana?"
"Bertemu ibuku?"
"Apa? Kenapa tiba-tiba sekali? Aku bahkan...."
Taeyong menatap Jieun penuh intimidasi. "Kau ingat? Tidak ada penolakan."
Jieun menghela napas kasar. Ya, benar. Sebelum mereka pergi meninggalkan kampus Jieun setuju untuk ikut dengan Taeyong. Dia juga menegaskan agar Jieun tidak menolak apapun lagi. Matanya kembali menatap ke luar jendela. Hujan sudah mulai berhenti. Hanya menyisakan beberapa kubangan air di jalanan.
Sepuluh menit kemudian mobil yang Taeyong kemudikan memasuki sebuah rumah sakit besar. National Cancer Center Korea. Jieun tidak tahu bahwa Korea punya rumah sakit pusat kanker seperti ini. Tunggu. Kenapa Taeyong membawanya ke sini?
Taeyong mencari tempat parkir yang dirasa agak sepi. Agar tidak menimbulkan kehebohan jika identitasnya terlihat.
Jieun keluar dari mobil dan melihat sekeliling. Tidak terlalu ramai. Hanya beberapa mobil terparkir di kawasan ini. Taeyong melempar buket bunga krisan ke arah Jieun. Untungnya refleks Jieun sangat baik sehingga tangannya dengan sigap menerima buket tersebut.
"Bawa ini."
"Ya! Bisakah kau memberikan nya padaku dengan cara yang normal? Bunganya jadi rusak karena kau melemparnya."
Taeyong hanya mengabaikan ucapan Jieun seperti angin lalu. Oh, sikapnya sangat tidak punya sopan santun. "Ikuti aku."
Mereka tidak masuk melalui pintu masuk utama. Ada pintu khusus di samping gedung rumah sakit. Sepertinya akses untuk masuk melalui pintu ini terbatas, karena ada dua security yang berjaga dekat pintu.
Tangan Taeyong mengambil sebuah kartu identitas. Terdapat simbol NCCK (National Cancer Center Korea) di ujung kanan atas kartu tersebut. Ada juga nama pasien, nomor rekam medisnya, serta nama wali pasien tersebut. Jieun tidak terlalu bisa melihat tulisan di atas kartu tersebut karena saat ini dia tidak menggunakan kacamata atau soft lense nya. Oh, sepertinya minus di matanya semakin bertambah.
