31

60 6 6
                                    

Raina
___________________________________________

Ralvin
Nenek mau datang

Nice info

Aku serius

Tau

Papa suruh kamu pulang
Aku gamau kita di omongin
Apalagi di keluarga besar
Please, sampai nenek balik aja
ya?

_________________________________________

Karena Chat dari Rain, malam itu Ralvin memutuskan untuk mengemaskan barangnya, ia memutuskan pulang ke rumahnya di malam hari biar sampai sana langsung tidur, tanpa interaksi lagi dengan penghuni rumah.

Shena yang ada disana cuma diam aja sambil menatap punggung Ralvin, ia tau hubungan Ralvin dengan orang tuanya tidak baik, pasti berat baginya.

Tangan itu terulur untuk mengusap lembut bahu lebar laki laki itu "Everything gonna be okay, right?"

Terdengar helaan nafas pelan dari laki lakinya, kemudian memakai jaket hitamnya, ia akan berangkat sekarang

"Habis gue berangkat, langsung tidur"
Ralvin menenteng tas nya dan mengambil kunci motornya "Password apart ga aku ganti"

Shena mengangguk untuk kedua kalinya, bagaikan anak kecil yang dinasehati, tak lupa ia memeluk erat laki lakinya sebelum pergi "gonna miss you, kak"

"Kita ketemu di sekolah, na"

"Ya tetep aja, kalo udah malam ga ada kamu"

Terkekeh pelan sambil mendaratkan bibirnya nya di kening Shena, mencium nya cukup lama.

"Wait for me, ya."

Ralvin beranjak dan menutup pintu apart itu, segera turun dari lantai tujuh dan mengeluarkan motor besar nya dari basement.

•••

Rain selalu berpikir satu satunya cara untuk menjernihkan pikirannya adalah pulang ke rumah, tempat dimana ia mendapat kehangatan, bebas berkeluh kesah bahkan menangis. Manusia hanya menerima 2 nasib, Rumah sebagai tempatnya berpulang atau justru neraka utama.

Ia menutup telinganya kala keributan yang berasal dari ruang tengah terus terdengar, duduk di lantai tangga yang dingin sambil bersandar pada balusters tangga, hatinya ikut teriris bersama dengan caci makian yang keluar dari kedua orang itu.

Tidak ada seorang anak yang menyukai pertengkaran, terlebih lagi dari kedua orang tuanya.

"Oh, lagi perang dunia, ya?"

Mata Rain melotot kecil mengenali suara itu, ia segera turun untuk melihat papa dan mama yang langsung terdiam karena Ralvin baru saja datang dan menyaksikan semuanya.

"Kenapa?" Ralvin memincingkan matanya pada mama dan papa yang seketika berhenti karena kedatangannya "Lanjut aja, ma, pa" Ralvin melangkah masuk melewati kedua orang itu begitu saja, bahkan Rain yang masih berdiri di depan tangga, mama langsung memanggil namanya tapi tidak dipedulikan.

Ralvin membuka pintu kamar, masuk ke ruangan yang masih gelap itu. Pulang dan langsung istirahat nyata nya hanya fatamorgana, sudah sekian lamanya Ralvin tidak kembali ke rumah tapi malah disambut dengan hal yang membuat hatinya ikut sakit.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 09, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NIRVANAWhere stories live. Discover now