23

128 66 90
                                    

Cahaya matahari masuk menebus dataran bening itu

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Cahaya matahari masuk menebus dataran bening itu. Gorden besar di kamar Ralvin sudah terbuka lebar, sengaja agar pemilik kamar itu mengetahui kalau matahari sudah menampakkan dirinya.

Ralvin menutup mata dengan lengannya kala sinar itu menganggu tidurnya. ia menyingkirkan selimut tebal di atas badannya, padahal ia sama sekali tidak memakai selimut tadi malam. Dirasa nyawanya sudah terkumpul, Ralvin bangun dan melangkah keluar sambil melakukan sedikit beregangan, jaga jaga agar tidak keram. Ayolah, Ralvin pernah tidak sekolah cuma karena keram mendadak pagi hari.

Suara berisik dari arah dapur menjadi titik fokusnya. Ralvin mengukir senyum mengetahui adik kelasnya ini sedang repot sendiri di dapur itu. Entah sejak kapan perempuan ini bangun, yang Ralvin ingat mereka bercerita sampai malam suntuk.

"perlu dibantu?"

Shena menoleh, ia lagi berjinjit untuk mengambil garam yang diletakkan di atas lemari, tidak tinggi, tapi ya, Shena bukan gen titan seperti itu.

"kak, kenapa bangun? aku belum selesai masak.."

Ralvin mengulurkan tangannya untuk mengambil garam itu dan memberikannya pada shena "oh gaboleh bangun?"

"ya engga gitu.."

"aku mau kakak langsung sarapan, kalo sekarang, sarapan nya belum jadi" Shena menaburkan garam itu pada panci di atas kompor

Ralvin mengukir senyum tipis, menurutnya perhatian shena itu lucu.

Ralvin membuka kulkas untuk mengambil susu kotak yang berjejer disana dan langsung meneguknya seperti biasa. entahlah, dibanding cola atau minuman lainnya Ralvin lebih memilih susu. Dari kecil mama selalu ngomel kalau Ralvin lupa minum susunya. Jadi sampai sekarang ia terbiasa menyetok banyak susu.

"Ck kak jangan gitu.."

Ralvin berhenti minum dan mengangkat satu alisnya, menanyakan maksud perempuan ini.

Shena melangkah untuk mengambil gelas dan mengambil susu di tangan Ralvin. Shena menuangkan susu itu ke dalam gelas.

"Pake gelas minumnya" celoteh Shena dan meneguk sekali susu di gelas itu, membuktikan kalau Gelas lebih menarik daripada minum langsung.

Ralvin yang melihat itu terkekeh pelan, lalu perlahan berjalan mendekat dan mengusap sisa susu yang berada di sudut bibir Shena. Tanpa kata kata lagi Ralvin beranjak pergi meninggalkan Shena yang masih menengang.

aaa my heart..

Shena menggeleng geleng pelan, ia meletakkan kembali gelas itu dan mencoba fokus melanjutkan aktivitas masak nya.

Sekitar 15 menit Shena sudah selesai dan hidangan makanan itu sudah tertata Rapi di meja makan. Shena mencari keberadaan Ralvin yang daritadi hilang dari pandangannya.

Ternyata Ralvin sedang bermanja manja sama gitarnya di ruang tengah. Saat shena mendekat, ia mendengar petikan melodi yang tidak asing baginya.

Imagination- Shawn mendes.

NIRVANADove le storie prendono vita. Scoprilo ora