(44) PERKEMBANGANNYA BAIK SEKALI

3.6K 149 3
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 



~#~



"Wahh.. Cello udah bisa tengkurap. Pintar banget sih anak Mommy" Ryn memepuk kedua telapak tangannya saat melihat sang putra yang sudah bisa berbalik sendiri tanpa harus ditolong seperti biasanya.

Usia Cello sudah masuk bulan ke 5. Pertumbuhan dan berkembangan anak itu bisa dibilang cukup baik. Si sulung ini sudah bisa merespon sekitarnya dengan cepat. Diusia sekarang, berat badan Cello sudah mencapai 11kg. Pertumbuhan yang bagus. Faktor itu juga membuat si embul Cello sedikit malas bergerak.

"Kamu kenapa girang banget?" Khaleev yang baru saja keluar dari kamar mandi sedikit heran melihat sang istri begitu terlihat gembira. Tangannya setia mengusak rambut yang basah karena habis keramas.

Ryn menoleh. "Ih kamu engga liat ini. Cello udah bisa tengkurap sendiri lohh.. Kepalanya juga udah tegak banget" Terang wanita itu dengan aura begitu bahagia.

Khaleev dengan cepat mendekat ke arah ranjang. Bibirnya menyunggingkan senyuman lebar. "Wahh.  Anak Daddy, best" Serunya ikut senang.

Hari ini weekend. Jadi Khaleev setia dirumah tanpa kerjaan. Semenjak Ryn hamil besar dan memiliki Cello sekarang. Ia tak ingin menggunakan sedikit pun waktu weekendnya untuk pekerjaan seperti dulu. Dirinya harus bisa membagi waktu antara kerjaan dan keluarga.

"Ih, mau apa?" Tahan Ryn saat melihat Khaleev hendak naik ke atas kasur dengan tubuh bagian atasnya tanpa lapisan. Sedangkan tubuh bagian bawahnya hanya dilapisi handuk putih sebatas lutut.

"Mau main sama Cello" Jawab Khaleev begitu polos tanpa menyadari keadaannya sedikit pun. Faktor usia, eh?

Ryn mendelik. "Ih, pakaian dulu sana. Mau kamu entar handuknya ditarik Cello terus lepas" Omelnya sarkas.

Khaleev memasang smirk. "Bagus dong, kan bisa buat kamu senang" Alisnya dinaik turunkan dengan nakal.

Ryn menjatuhkan rahang. "Ih, apaan sih!" Ketusnya kembali mendorong tubuh sang suami yang cukup berat untuk turun dari kasur. Khaleev mengalah dan turun menuju walk in clothes.

Tak berselang lama, lelaki itu sudah kembali dengan pakaian yang lengkap. Celana diatas lutut dan kaos polos hitam. Langkahnya mengayun ke arah meja rias milik sang istri. Jangan berfikir aneh, dirinya hanya ingin mengambil sisir untuk merapikan rambutnya yang acak-acakan.

"Mau jalan-jalan engga?" Ryn yang masih asik bermain dengan sang anak diatas ranjang menoleh saat mendengar pertanyaan Khaleev. "Maksud aku jalan-jalan ke taman komplek aja, bukan keluar. Kan ini weekend, biasa banyak keluarga yang liburan ke sana. Mungkin sih" Khaleev menerangkan sedikit ragu. Karena jujur saja dari dulu dirinya tinggal disini belum pernah sekalipun menginjakkan kaki ditaman yang berada dikomplek ini.

"Boleh sih. Mumpung masih pagi, matahari belum terlalu naik. Udara pun masih seger" Ujar Ryn saat melihat jam yang berada didinding baru menunjukkan pukul 8 waktu setempat.

"Yaudah sana siap-siap. Aku tunggu dibawah" Seru Khaleev meletakkan sisir saat merasa rambutnya sudah rapi.

"Aku sama Cello gini aja deh. Lagian baju kita kan masih bagus-bagus aja kalau cuma ke taman komplek" Tutur Ryn saat melihat bajunya masih cocok-cocok saja.

Khaleev mengangguk dan berbalik. "Yaudah. Cello naikin distroller aja" Katanya berjalan menuju walk in clothes mengambil stroller sang anak yang disimpan disana.



Anagata (END) ✅Where stories live. Discover now