(23) PERTEMUAN YANG SALAH 2

4.8K 228 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 


~#~

 

Tes

Satu bulir keristal turun menciptakan sungai kecil dipipi mulus Ryn sebelah kiri. Dirinya tak menyangka ternyata Kakak yang begitu menyayangi dirinya dulu sudah benar-benar hilang.

Vion bersikedap dada dengan tatapan datar melihat Adik kecilya menjatuhkan air mata. "Ck" Decaknya malas. Tak sengaja matanya melirik ke arah dompet elegan ditangan sang Adik. Senyum licik terukir diwajah lelaki berandalan tersebut.

Srek

Dompet dengan salah satu brend ternama itu sudah berpindah dengan malang dalam genggaman Vion. Ryn tersentak saat dirampas paksa. "Kakak mau apa?" Paniknya ingin menggapai kembali benda bawaannya.

"Minggir!" Vion menepis kasar tangan Ryn yang mengganggu aksinya. Wanita muda itu tampak diam dengan tatapan nanar menatap dompet pemberian Khaleev saat hari pernikahannya dulu.

Vion melancarkan aksinya. Perlahan namun pasti, kancing dompet nan mewah itu dibukanya paksa. Matanya berbinar dengan senyum merekah. "Engga sia-sia juga gue nyerahin lo ke keluarga kaya raya" Lembaran uang yang terdapat didompet Ryn sudah keluar semuanya.

Mata Vion tampak begitu cerah. Satu credit card tak lupa menjadi bahan incarannya. "Nih, gue balikin" Menghempaskan kasar dompet tersebut pada sang pemilik.

"Kak, jangan ambil credit card itu. Itu pemberian Khaleev" Mohon wanita muda itu ingin meraih kembali miliknya. Masalah uang, Ryn tak permasalahkan. Tapi kartu itu harus kembali padanya. Karena dirinya takut kalau nanti Vion akan macam-macam dengan kartu itu dan akan menimbulkan maslah besar.

"Diam!" Sentak Vion keras. Wajahnya mengerat geram. "Masalah segini doang lo ributin. Engga tau terima kasih banget" Hardiknya sebelum meninggalkan Ryn yang semakin pilu.

Dilain tempat, tepatnya diparkiran restauran. Khaleev mulai geram karena Ryn tak kunjung datang. "Seth, di mana Ryn? Apa ke toilet selama ini?!" Cercanya melirik arjoli yang melingkar dilengan kirinya. Sudah hampir 20 menit wanita itu tak kunjung datang.

Seth yang duduk dibalik kemudi ikut melirik arjolinya. Dirinya tak sadar kalau Ryn sudah begitu lama didalam. Karena sedari tadi lelaki itu sibuk dengan ipad ditangannya.

"Bentar, gue susul" Seru Seth ingin membuka pintu disebelahnya. Tapi gerakannya urung saat ekor matanya tak sengaja menangkap siluet Ryn yang baru saja keluar dari pintu utama restauran.

"Nah, itu dia Kakak ipar" Khaleev melirik ke arah telunjuk Seth. Matanya memincing memerhatikan lamat wanita yang berjalan menuju mobil miliknya. Seperti ada yang aneh fikirnya.

Pintu mobil disisi sebelah Khaleev terbuka. Lelaki itu melirik fokus pada wanita yang sudah duduk disebelahnya. Dahinya menyerngit saat melihat Ryn seperti sedang tidak baik-baik saja. Wajah wanita muda itu tampak menyendu. Tapi Ia tak bisa menatap lebih jelas karena cahaya dimobil yang minim.

"Kakak Ipar, kok lama?" Tanya Seth mulai melajukan mobil yang mereka tumpangi setelah Ryn masuk dengan selamat. Wanita yang tengah membuang pandangannya ke sisi jendela disebalah bungkam. Agaknya wanita penuh kesedihan itu tak mendengar pertanyaan yang dilayangkan untuknya.

Seth melirik cermin didepannya saat tak mendapati jawaban. Sebelah alisnya terangkat saat melihat Ryn yang diam disana. Khaleev pun tengah melakukan hal yanga sama. Bedanya lelaki itu melirik dengan ekor matanya.

Anagata (END) ✅Where stories live. Discover now