(15) HAMPIR SAJA

5K 235 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 


~#~


"Ryn bagaimana? Kamu udah ada tanda-tanda belum?" Valera membuka pembicaraan. Mereka tengah berkumpul diruang makan menanti makan malam berlangsung.

Ryn menatap Oma dari suaminya dengan kernyitan didahi. "Tanda-tanda apa Oma?" Serunya bertanya. Sungguh tak tangkap dengan pertanyaan yabg dilayangkan.

Velera tersenyum jenaka "Ya tanda-tanda kalau kamu udah isi dong sayang" Wajah sumringah ditunjukkan wanita tua itu.

"Uhuk.. Uhuk.." Khaleev yang sedang meneguk minumannya tersedak. Berbeda dengan Ryn yang melotot tak percaya mendengar pernyataan tersebut .

Kali ini berganti Velera menatap bingung cucu dan cucu menantunya. "Kalian kenapa?" Tanyanya dengan sebelah alis terangkat. Maniknya ikut memincing saat melihat tanda-tanda keganjilan dari sepasang suami istri didepan sana.

"Khaleev" Panggilnya dengan suara rendah. Lelaki tampan itu memandang was-was sang Oma. Jantungnya mulai berdentum tak karuan. Didalam hati terus saja merutuki kebodohannya. Bisa-bisanya tadi dirinya bisa menunjukkan hal yang mencurigakan.

"Jujur sama Oma" Titah Velera menuntut. Wajahnya datar dan serius. Khaleev meneguk kasar liurnya. Suasana mulai canggung. Ryn ikut bimbang harus berprilaku seperti apa.

"Khaleev-" "Ah Oma, do'akan saja ya semoga Ryn cepat isi. Belakangankan kesehatan Ryn suka turun naik. Jadi mungkin karena itu juga belum ada tanda-tanda sampai sekarang" Ryn menampilkan senyum lembut. Jantungnya ikut berdetak tak karuan. Semoga bohongnya tak terbaca dengan wanita paruh baya itu.

Khaleev memandang Ryn dengan tatapan tak percaya. Dirinya tahu kalau gadis itu tengah berbohong. Gimana juga mau hamil kalau mereka tak pernah berbuat apa-apa selain tidur bersama.

Tapi Ia juga bersyukur memiliki istri kontrak seperti Ryn. Selain cantik, ternyata pintar juga mencari alasan.

Velera tampak tersenyum. "Oma tetap do'akan yang terbaik buat kalian. Tapi apa kamu engga mundur aja dari kerjaan sayang?  Oma takut kalau kamu kenapa-kenapa terus" Wajah ceria tadi tampak menyendu.

Ryn menatap Khaleev yang ternyata juga menatap dirinya. Kembali berpaling "Engga perlu Oma. Lagainkan Ryn baru aja kerja. Nanti kalau memang Ryn udah engga sanggup, Ryn juga bakal resign" Penuturan itu diselingi dengan tatapan lembut. Velera mengangguk 2 kali sebagai tanda setuju.

"Yuhuu... Seth yang tampan hadir. Wahh.. tepat waktu sekali saya" Velera dan Ryn menatap arah pintu penghubung dapur dengan tatapan ceria. Berbeda dengan Khaleev yang menunjukkan tatapan datar.

"Malam Oma" Seth bergegas menyalami tangan Velera. Wajahnya tampak begitu sumringah. Memang jiwa cerianya tak pernah luntur pemuda satu ini.

"Malam sayang" Velera semakin mengembangkan senyumannya memandang kehadiran cucu angkatnya.

"Malam Kakak Ipar" Seth melambaikan tangannya pada Ryn sebelum menarik kursi tepat disamping Velera.

"Malam Seth" Jawab Ryn dengan sekali anggukan sebagai tanggapan.

Kehadiran Seth memutuskan perbincangan diruang makan tadi. Khaleev dengan cepat mengambil alih untuk mengintruksikan agar acara makan malam cepat dilaksanankan. Susah urusannya kalau perbincangan tadi terus berlanjut.





~#~





"Saya engga mau sampai Oma curiga apalagi tahu tentang kontrak kita. Sebisa mungkin kamu buat alasan yang masuk akal seperti tadi kalau Oma mulai bertanya hal yang aneh-aneh" Tegas Khaleev menatap serius pada Ryn yang tengah duduk disebrang meja kerjanya.

Anagata (END) ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora