ZARYN ACQUILL CADWAGN

7.7K 355 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen guyss....

Follow juga akun author yaa...

Happy reading... 


~#~


"Kita mau kemana sih Kak?" Tanya seorang gadis pada lelaki disebelahnya. "Kamu bisa diam engga sih Ryn" Desis lelaki tersebut geram sendiri. Dirinya sudah pusing mendengar sang adik sedari tadi terus menerus bertanya.

Taksi yang membawa mereka terus melaju jauh meninggalkan halaman rumah. Gadis yang dipanggil Ryn tadi menautkan jarinya gelisah. Dirinya tak tahu mengapa begitu merasa tak enak sedari tadi. Hatinya merasa ada yang tak beres.

Zaryn Acquill Cadwagn, gadis berusia 21 tahun itu terus memandang kosong ke arah jendela taksi. Gadis yang biasa disapa Ryn itu merasa heran pada sang Kakak. Jarang sekali sang Kakak mengajak dirinya untuk keluar bersama.

Auriga Davion Cadwagn, lelaki yang biasa disapa Vion. Vion adalah saudara satu-satunya yang dimilik Ryn saat ini. Orang tua mereka meninggal saat Ryn lulus SMA akibat dibunuh oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Sejak saat itu Vion terpuruk dan terus mendiamkan orang disekitarnya. Seiring berjalan waktu, Vion yang baik hati dan penyayang bagi Ryn berubah seperti monster.

Dulu Vion sangat menyayangi Ryn. Tapi saat orang tua mereka meninggal, Vion sering berlaku kasar pada Ryn. Karena tak tahan, Ryn memilih pisah rumah dengan Vion.

Ryn memilih mengekost dekat dengan kampusnya berada. Gadis itu juga memutuskan untuk bekerja paruh waktu demi kelangsungan hidupnya.

Sepeninggalan Ryn, Vion berubah menjadi penjudi dan pemabuk. Laki-laki itu benar-benar berubah drastis. Ryn kalang kabut mendengar hal tersebut. Tapi dirinya juga tak berani mengunjungi sang Kakak.

Ryn yang saat itu mendapati beasiswa disalah satu Universitas ternama di kotanya memilih fokus pada kuliahnya terlebih dahulu.

Dua minggu lalu, gadis itu dinobatkan sebagai lulusan terbaik seangkatannya. Ryn bisa lulus dalam waktu yang cukup singkat.

Setelah selesai dengan urusan kuliahnya. Ryn berniat kembali mengunjungi sang Kakak. Tadi pagi dirinya baru sempat untuk berkunjung dirumah peninggalan orang tuanya dulu.

Tapi diluar ekspetasi Ryn. Bukannya disambut dengan senyuman, Ryn malah ditarik pakasa dengan Vion untuk ikut bersamanya. Sempat memberontak, Ryn kalah kuat dengan Vion yang tubuhnya dua kali lebih besar dari dirinya.

Sampai disinilah akhirnya mereka berada. Disebuah taksi yang Ryn sendiri tak tahu akan membawa mereka kemana.

"Turun" Ryn sedikit kaget saat mendengar suara keras dari arah sebelahnya. Gadis itu baru sadar kalau taksi yang mereka tumpangi sudah berhenti melaju. Menoleh ke arah samping, ternyata Vion sudah lebih dulu keluar.

Kaki berlapis jeans hitam panjang tersebut ikut keluar dari taksi. Memerhatikan sekilas dengan debaran semakin menggila. Tempat ini asing, sangat asing sampai membuat buli kuduknya bergidik ngeri.

Tubuh Ryn tersentak saat dengan kasarnya Vion menarik pakasa pergelangan tangannya. "Sakit Kak" Cicit gadis itu yang diacuhkan Vion.

Ryn memerhatikan bangunan didepannya dengan takut. Vion membawa Ryn ke sebuah rumah tua yang begitu kumuh menurutnya. Walau rumah peninggalan orang tuanya kecil. Tapi tidak kumuh seperti rumah didepan itu.

"Duduk" Vion dengan tak berperasaanya menghempas kuat tubuh sang adik pada sofa tua didalam rumah tersebut.

"Akh" Ringisan pelan terdengar saat punggungnya menghantam keras sandaran sofa yang sudah tinggal kerangka saja tanpa ada busanya lagi.

Anagata (END) ✅Where stories live. Discover now